Bareksa.com - Prospek perekonomian global pada tahun ini atau 2024, dinilai lemah. Demikian temuan sebuah survei yang dilakukan terhadap para ekonom terkemuka yang dilakukan menjelang pertemuan tahunan The World Economic Forum atau Forum Ekonomi Dunia (WEF) di resor Davos, Swiss. Survei dilakukan terhadap lebih dari 60 kepala ekonom yang diambil secara global dari sektor swasta dan publik berupaya untuk membuat sketsa prioritas bagi pembuat kebijakan serta pemimpin bisnis.
Selain itu, mengutip Channel News Asia, Selasa (16/1/2024), hasil survei juga menyebutkan bahwa ketidakpastian yang berasal dari perselisihan geopolitik, kondisi pembiayaan yang ketat, dan dampak mengganggu dari kecerdasan buatan. Lebih lanjut hasil survei menyebutkan bahwa 56% dari mereka yang disurvei memperkirakan kondisi perekonomian global secara keseluruhan akan melemah pada tahun ini, dengan tingkat perbedaan regional yang tinggi.
Meskipun sebagian besar negara melihat pertumbuhan moderat atau kuat di China dan Amerika Serikat, namun terdapat konsensus luas bahwa Eropa akan mengalami pertumbuhan yang lemah atau sangat lemah. Prospek untuk Asia Selatan, Asia Timur dan Pasifik lebih positif, dengan mayoritas penduduk memperkirakan setidaknya pertumbuhan moderat pada 2024.
Mencerminkan komentar dari bank-bank sentral terkemuka dunia yang menyatakan bahwa suku bunga telah mencapai puncaknya, 70% dari mereka yang disurvei memperkirakan kondisi keuangan akan melemah seiring dengan surutnya inflasi dan berkurangnya pengetatan pasar tenaga kerja saat ini.
Beli Saham, Klik di Sini
AI Memberikan Pengaruh
Kecerdasan buatan terlihat memberikan pengaruh yang tidak setara terhadap perekonomian dunia, walaupun 94% responden memperkirakan Kecerdasan Buatan (AI), akan meningkatkan produktivitas secara signifikan di negara-negara berpendapatan tinggi dalam lima tahun ke depan. Hanya 53% yang memperkirakan hal serupa akan terjadi di negara-negara berpendapatan rendah.
Beli Saham, Klik di Sini
Tumbuh Tidak Ramah Lingkungan
Secara terpisah, WEF merilis studi mengenai 'kualitas' pertumbuhan ekonomi di 107 negara yang menyimpulkan bahwa sebagian besar negara tumbuh dengan cara yang tidak ramah lingkungan dan tidak inklusif secara sosial.
"Menghidupkan kembali pertumbuhan global sangatlah penting untuk mengatasi tantangan-tantangan utama, namun pertumbuhan saja tidak cukup," kata Managing Director World Economic Forum. Saadia Zahidi.
Beli Saham, Klik di Sini
(IQPlus/01537912/mp)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.