Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (10/1/2024) dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Kamis (11/1/2024):
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja IHSG menguat pada Rabu, setelah sehari sebelumnya anjlok akibat aksi ambil untung menyusul lonjakan hingga menyentuh rekor tertinggi baru sepanjang masa (all time high) pekan lalu. Penguatan IHSG kemarin di tengah pelaku pasar yang menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Kamis pagi waktu setempat, atau Kamis malam WIB.
IHSG ditutup menguat 0,38% atau bertambah 27,09 poin pada Rabu (10/1) menjadi 7.227,3, namun kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,1% atau berkurang 0,94 poin menjadi 969,13. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memprediksi inflasi AS di angka 3,2% secara tahunan pada Desember 2023.
IHSG berhasil menguat di tengah kinerja mayoritas bursa saham Asia yang melemah, tertekan sentimen memanasnya hubungan Taiwan - China, jelang pemilihan presiden negara Ilha Formosa itu. China menegaskan tidak akan berkompromi dengan pihak yang menganjurkan kemerdekaan Taiwan. Kondisi ini dinilai bakal memanas, sebab Taiwan mendapat dukungan AS. Sehingga bisa mendorong hubungan Negara Paman Sam dan Negara Panda, sebagai dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu ikut memanas.
Meskipun sempat dibuka melemah, IHSG kemarin kemudian berada di zona hijau hingga penutupan. Secara sektoral, tercatat 10 sektor saham naik, dipimpin infrastruktur meningkat 1,45%. kesehatan dan barang konsumen primer masing-masing menguat 1,31% dan 0,79%. Namun hanya 1 sektor turun yakni properti minus 4,3%. Saham-saham yang naik tertinggi yakni SMLE, CGAS, MSJA, NICE, dan MPXL. Sedangkan saham-saham yang turun terdalam yakni SBAT, AIMS, SBMA, CYBR dan PYFA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.377.994 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 18,51 miliar lembar senilai Rp9,37 triliun. Sebanyak 273 saham naik, 243 saham turun dan 249 saham stagnan. Kinerja mayoritas Bursa Saham Asia kemarin melemah di antaranya indeks Hang Seng melemah 0,57% jadi 16.097,28, indeks Shanghai turun 0,54% jadi 2.877,70, dan indeks Strait Times berkurang 0,56% jadi 3.179,96. Adapun indeks Nikkei berhasil menguat 2,1% jadi 34.441,69,
Di tengah penguatan IHSG jelang rilis data inflasi AS, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:
Stock Pick | TLKM | BTPS | AUTO | ISAT |
Last price | Rp4.000 | Rp1.645 | Rp2.550 | Rp9.500 |
Recommendation | Buy on breakout | Trading buy | Trading buy | Trading buy |
Entry | Rp4.000 | Rp1.645 | Rp2.530 | Rp9.475 |
Rp3.930 | Rp1.615 | Rp2.450 | Rp9.325 | |
Target price (TP) 1 | Rp4.060 | Rp1.675 | Rp2.620 | Rp9.625 |
Target price (TP) 2 | Rp4.110 | Rp1.700 | Rp2.670 | Rp9.825 |
Stop loss | Rp3.880 | Rp1.595 | Rp2.400 | Rp9.250 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 10/1/2024
Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 1,01% atau bertambah 40 poin menjadi Rp4.000 pada Rabu (10/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saham TLKM saat menembus (BOB) di kisaran Rp3.930 hingga Rp4.000, dengan target harga ambil untung di Rp4.060 dan Rp4.110, serta stop rugi di Rp3.880.
Harga saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) meningkat 2,17% atau bertambah 35 poin menjadi Rp1.645 pada Rabu (10/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BTPS di rentang harga Rp1.615 hingga Rp1.645, dengan target harga ambil untung di Rp1.675 dan Rp1.700, serta stop rugi di Rp1.595.
Harga saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) melesat 4,08% atau bertambah 100 poin menjadi Rp2.550 pada Rabu (10/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham AUTO di rentang harga Rp2.450 hingga Rp2.530, dengan target harga ambil untung di Rp2.620 dan Rp2.670, serta stop rugi di Rp2.400.
Harga saham PT Indosat Tbk (ISAT) menguat 2,43% atau bertambah 225 poin menjadi Rp9.500 pada Rabu (10/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ISAT di kisaran Rp9.325 hingga Rp9.475, dengan target harga ambil untung di Rp9.625 dan Rp9.825, serta stop rugi di Rp9.250.
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) meraih kontrak baru Rp37,4 triliun sepanjang 2023, meroket 58% dibandingkan 2022 yang hanya Rp23,7 triliun. Perolehan kontrak baru ADHI didominasi sektor engineering dan construction 93%, 3% untuk lini manufaktur, sedangkan sisanya dari lini properti, investasi dan hospitality.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk yang kini berganti nama menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menganggarkan dana US$800 juta untuk membangun pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC). Pembangunan pabrik itu akan memakan waktu sekitar 26-28 bulan. Dengan kapasitas produksi yang besar, pabrik itu diharapkan bisa memenuhi supply chain kendaraan listrik di Indonesia dan global. Selain itu TPIA juga mendapatkan investasi US$194 juta dari Electric Generating Public Company Limited atau EGCO Group (EGCO), produsen energi independent asal Thailand.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.