BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Ada 8 Strategi Investasi dan 9 Tipe Investor Saham, Kamu Termasuk yang Mana?

Abdul Malik04 Januari 2024
Tags:
Ada 8 Strategi Investasi dan 9 Tipe Investor Saham, Kamu Termasuk yang Mana?
Ilustrasi perempuan investor yang mencermati perkembangan pasar saham dan memantau saham idamannya dan berinvestasi melalui Bareksa Saham. (Shutterstock)

Salah satunya investor dividen, yaitu investor yang mencari saham perusahaan yang membayar dividen secara teratur

Bareksa.com - Setiap investor punya style sendiri-sendiri dalam berinvestasi saham. Ini utamanya dipengaruhi oleh profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing investor. Setelah memahami pengertian saham, keuntungan dan risikonya, Kamu juga perlu mengetahui jenis atau tipe-tipe investor dalam berinvestasi saham.

Mengutip sikapiuangmu.ojk.go.id, saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha pada suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Investasi saham artinya penanaman modal dengan bentuk penyertaan dana oleh seseorang maupun badan usaha di suatu perusahaan. Beberapa cara untuk berinvestasi saham ialah membelinya saat penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), atau di pasar sekunder melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perdagangan di pasar saham mempertemukan antara investor yang ingin membeli dan menjual saham. Pasar saham juga berfungsi sebagai tempat bertemunya perusahaan yang mencari dana untuk pertumbuhan dan investor yang ingin mendapatkan potensi keuntungan dari investasi. Investor membeli saham dengan harapan harganya akan naik, sehingga mereka bisa menjualnya dan meraih keuntungan di masa mendatang.

Promo Terbaru di Bareksa

Investasi Saham di Sini

Mengutip www.djkn.kemenkeu.go.id dan Kompasiana, berdasarkan strategi investasinya, setidaknya ada 8 style investor dalam berinvestasi saham, yakni:

1. Investor jangka panjang (long term investors)

Investor jangka panjang adalah mereka yang berinvestasi saham dengan rencana untuk memegangnya selama bertahun-tahun, bahkan dekade. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan modal jangka panjang dan mungkin tidak terlalu peduli dengan fluktuasi harga saham jangka pendek.

2. Investor jangka pendek (short-term Investors)

Investor jangka pendek adalah mereka yang berfokus pada fluktuasi harga saham harian atau mingguan. Mereka sering melakukan perdagangan cepat (trading) untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan harga yang cepat.

3. Investor nilai (value investors)

Investor nilai ialah investor yang mencari saham yang dianggap undervalued (murah). Artinya saham tersebut diperdagangkan di harga lebih rendah dari nilai intrinsiknya (nilai wajarnya). Investor ini berharap harga saham akan meningkat saat pasar menyadari nilai sebenarnya dari perusahaan.

4. Investor pertumbuhan (growth investors)

Investor pertumbuhan merupakan investor yang mencari saham dari perusahaan yang pendapatan dan labanya berpotensi tumbuh tinggi di masa depan. Investor ini mungkin bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk saham perusahaan yang dia anggap akan tumbuh pesat.

Investasi Saham di Sini

5. Investor dividen (dividend investors)

Investor dividen adalah investor yang mencari saham perusahaan yang membayar dividen secara teratur. Mereka tidak hanya berharap mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham, tetapi juga menerima pendapatan pasif dari dividen.

6. Investor spekulatif (speculative investors)

Investor spekulatif ialah seorang pemodal yang bersedia mengambil risiko tinggi guna mencari potensi keuntungan maksimal. Mereka sering berinvestasi di saham perusahaan start-up atau sektor yang lebih volatil.

7. Investor pasif (passive investors)

Mengutip investopedia.com, investor pasif ialah investor yang menerapkan strategi guna memaksimalkan keuntungan dengan meminimalkan pembelian dan penjualan. Metode investasi pasif berupaya menghindari biaya dan kinerja terbatas yang mungkin terjadi karena seringnya trading atau perdagangan. Tujuan investasi pasif adalah membangun kekayaan secara bertahap, atau juga dikenal sebagai strategi beli dan tahan. Investasi pasif berarti membeli sekuritas untuk dimiliki dalam jangka panjang.

Jika di Amerika Serikat (AS) investor pasif biasanya berinvestasi di indeks S&P 500, namun jika di Indonesia biasanya manajer investasi belanja saham untuk mengelola reksadana indeksnya, seperti indeks LQ45 atau IDX30. Manajer investasi biasanya beli saham dengan komposisi mirip seperti indeks saham tersebut.

8. Investor aktif (active investors)

Meskipun tampak mirip dengan gaya investor pertumbuhan dan inspekulatif, namun tak ada salahnya Kamu memahami pengertian investor aktif. Investopedia.com menyebut investor aktif merupakan kebalikan dari investor pasif. Investor aktif adalah seorang investor yang menerapkan strategi aktif dalam perdagangan (trading).

Kamu akan berperan seperti seorang fund manager yang setiap saat memantau perkembangan pasar dan sentimen-sentimennya. Sehingga Kamu memerlukan keahlian dalam menganalisis pergerakan pasar dan saham incaranmu, agar Kamu tahun kapan harus membeli atau menjual saham. Model investasi ini butuh ketelitian tinggi, sehingga kurang direkomendasikan bagi investor yang belum ahli.

Investasi Saham di Sini

Setelah mengatahui model-model dan strategi investasi, selanjutnya Kamu juga perlu memahami tipe-tipe investor. Mengutip swastika.in, setidaknya ada 8 tipe investor saham.

1. Investor ritel (retail investors)

Investor ritel adalah investor individu yang berinvestasi di pasar saham dan aset instrumen lainnya. Investor ini biasanya menginvestasikan sejumlah kecil uang. Investor ritel dapat berinvestasi melalui platform perdagangan online atau melalui dealer dengan broker. Salah satu platform trading saham terbaik di Indonesia ialah super app investasi Bareksa, yang tidak hanya menyediakan fitur trading saham, namun juga menyediakan instrumen investasi lain yakni reksadana, Surat Berharga Negara (SBN) hingga emas yang terintegrasi dalam 1 aplikasi.

2. Investor institusi (institutional investors)

Investor institusional adalah organisasi besar atau badan hukum baik itu perusahaan atau korporasi, manajer investasi, yayasan, dana pensiun, hingga asuransi yang berinvestasi di pasar saham atau aset investasi lainnya. Investor institusi biasanya menginvestasikan sejumlah besar uang dan memiliki manajer investasi profesional yang membuat keputusan investasi atas nama organisasi.

3. Investor dana lindung nilai (hedge fund investors)

Hedge fund adalah sejumlah dana yang dikumpulkan dari beberapa investor yang kemudian diinvestasikan untuk meraih keuntungan. Hedge fund seiring dianggap sebagai entitas samar yang hanya diketahui sebagian kalangan, terutama kalangan atas. Modelnya mirip dari reksadana, namun hedge fund biasanya bertujuan melindungi modal investor dan menghasilkan keuntungan di berbagai kondisi pasar.

Dana ini biasanya dikelola manajer investasi profesional yang menerapkan strategi manajemen risiko dalam membeli dan menjual sahamnya. Investor yang berinvestasi di hedge fund inilah disebut sebagai investor hedge fund.

4. Trader harian (daily traders)

Trader harian adalah investor yang membeli dan menjual saham di hari perdagangan yang sama. Trader harian biasanya menggunakan analisis teknikal dan alat pembuatan grafik untuk mengidentifikasi pergerakan harga jangka pendek di pasar.

Investasi Saham di Sini

5. Swing trader

Swing (ayun) trader adalah investor yang memegang saham selama beberapa hari hingga beberapa minggu dan biasanya menggunakan kombinasi antara analisis teknikal dan analisis fundamental untuk mengidentifikasi saham dengan momentum harga jangka pendek. Swing trader biasanya berburu saham yang nilai kapitalisasinya tidak terlalu besar, karena saham big caps dinilai sudah mahal.

6. Investor reksadana indeks (index fund investors)

Adalah investor yang berinvestasi di reksadana yang diperdagangkan di Bursa Efek seperti exchange traded fund (ETF). ETF adalah sebuah produk investasi yang menggabungkan dua karakteristik produk sekaligus, yaitu reksadana berbentuk terbuka (open ended fund) dan saham (common stock). Investor berinvestasi di instrumen ini biasanya untuk mencapai target investasi tertentu dan meminimalkan biaya investasinya.

7. Investor ESG (ESG investors)

Investor ESG adalah investor yang berinvestasi hanya di saham-saham perusahaan yang mengutamakan faktor lingkungan, sosial dan tata kelola yang baik (ESG). Investor ini biasanya menggunakan kombinasi antara analisis finansial dan non-finansial untuk mengidentifikasi perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial dan memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat.

8. Investor HNWI

Investor high net worth individuals (HNWI) adalah investor individu dengan jumlah kekayaan signifikan atau biasa disebut sebagai investor kaya atau kakap. Investor HNWI dinilai sebagai segmen penting di industri keuangan. Mereka biasanya berinvestasi di saham, obligasi, real estat dan lainnya.

9. Investor asing

Investor asing atau juga disebut sebagai investor institusi asing atau investor portofolio asing adalah investor institusi dari luar negeri yang berinvestasi di pasar keuangan suatu negara, misalnya dalam hal ini Bursa Efek Indonesia. Investor institusi asing mencakup investor hedge fund, dana pensiun, dana kekayaan negara atau investor institusi lainnya. Investor institusi asing ini mendatangkan modal asing dari untuk masuk berinvestasi ke pasar domestik.

Investasi Saham di Sini

Cara Membeli Saham di Bareksa

Setelah Kamu mengetahui beberapa macam strategi investasi saham dan tipe investornya, maka Kamu siap dong untuk segera investasi. Untuk diketahui, super app investasi, Bareksa sebelumnya menghadirkan inovasi terbarunya dengan meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia (9/11/2023). Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya.

Dengan fitur ini, Kamu tidak hanya bisa mengamankan investasi di Surat Berharga Negara (SBN) dan reksadana, namun juga meraih potensi imbal hasil dari investasi saham-saham idamanmu. Setelah menentukan saham-saham yang Kamu incar, selanjutnya Kamu bisa mulai membeli saham idamanmu, caranya:

A. Pilih saham yang akan dibeli dalam Watchlist, Trending, atau cari kode emiten secara manual di Bursa.

Illustration

Sumber : Bareksa Saham

B. Tekan tombol "Beli", tentukan harga dan jumlah lot pembelian. Pastikan Cash Balance yang Kamu miliki mencukupi.

C. Review pembelian, lalu konfirmasi Order Beli kamu. Kamu bisa mengecek seluruh order beli dan jual di tab Order List emiten tersebut dan halaman Transaksi.

Investasi Saham di Sini

Minimum pembelian saham

Minimum pembelian saham adalah 1 lot atau 100 lembar saham. Harga yang tertera di bursa adalah harga 1 lembar saham. Misalkan Kamu ingin membeli saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang pada penutupan Selasa sore (2/1/2024) naik 4,14% di harga Rp1.385, maka minimal dana yang perlu Kamu siapkan ialah Rp138.500 untuk membeli 1 lot atau 100 lembar saham BRPT.

Illustration

Sumber : Bareksa Saham

Jadi semakin paham bukan apa saja model-model strategi investasi saham dan tipe investor? Ayo segera berburu saham idaman dan capai target finansialmu melalui super app investasi Bareksa.

Investasi Saham di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,96

Up0,58%
Up4,31%
Up7,57%
Up8,73%
Up19,20%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.094,08

Up0,44%
Up4,48%
Up7,05%
Up7,51%
Up2,61%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,18

Up0,60%
Up3,97%
Up7,04%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,13

Up0,53%
Up3,89%
Up6,64%
Up7,38%
Up16,99%
Up40,43%

Insight Renewable Energy Fund

2.269,81

Up0,81%
Up3,87%
Up6,51%
Up7,19%
Up20,23%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua