AS Kembali Perpanjang Waktu Pengecualian Tarif Produk China hingga 31 Mei 2024

Abdul Malik • 27 Dec 2023

an image
Ilustrasi perdagangan antara Amerika & China. (Shutterstock)

Perpanjangan waktu itu berkaitan dengan 352 produk China yang pernah terkena bea masuk ke AS, ditambah 77 pengecualian terkait Covid

Bareksa.com - Amerika Serikat (AS) kembali memperpanjang pengecualian tarif untuk ratusan produk Tiongkok atau China, yang pernah terkena sanksi bea masuk, demikian disampaikan pejabat perdagangan AS, Selasa (26/12/2023). Pengecualian tersebut, yang sebelumnya diperpanjang hingga 31 Desember 2023, kini akan diperpanjang hingga 31 Mei 2024, kata Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) dalam siaran persnya. "Perpanjangan ini akan memungkinkan penghentian pengecualian secara tertib," kata USTR.

USTR mencatat ada kasus di mana waktu tambahan bisa diberikan untuk memungkinkan peralihan sumber pasokan ke AS atau negara ketiga. Meskipun kelompok bisnis American for Free Trade menyambut baik perpanjangan waktu ini akan memberikan bantuan ekonomi bagi dunia usaha AS, namun mereka mengatakan frustasi karena kurangnya pemberitahuan dari USTR, sehingga mempersulit dunia usaha untuk membuat rencana.

Sanksi awal berasal dari pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump, yang mengenakan tarif terhadap produk-produk China senilai US$370 miliar, dengan alasan praktik perdagangan yang tidak adil. Namun, USTR menetapkan proses untuk meminta dan memberikan pengecualian dari tindakan tersebut. Perpanjangan yang diumumkan pada Selasa berkaitan dengan 352 produk China yang pernah terkena bea masuk, ditambah 77 pengecualian terkait Covid.

Investasi Saham di Sini

Ketegangan antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena kedua belah pihak berselisih mengenai berbagai isu mulai dari hak asasi manusia hingga pengendalian ekspor. Setelah pertemuan puncak presiden AS dan China, Joe Biden dan Xi Jinping pada November, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari China Wang Wentao dan menjanjikan lebih banyak pembicaraan tatap muka pada awal 2024.

Washington mengatakan pembatasan ekspornya, yang bertujuan mengurangi akses China terhadap chip canggih yang penting bagi pengembangan teknologi kecerdasan buatan dan senjata mutakhir, merupakan tindakan keamanan nasional. Namun Beijing telah menepis kekhawatiran tersebut, dan Xi mengatakan kepada Biden pada November bahwa tindakan seperti itu merugikan kepentingan sah China.Investasi Saham di Sini (IQPlus/36029156/mp)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.