Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan periode 27 November - 1 November 2023, dan saham unggulan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Senin (4/12/2023):
Bursa Efek Indonesia menyatakan kinerja pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,72% selama sepekan periode 27 November - 1 Desember 2023 menjadi 7.059,906 dari 7.009,631 pada pekan sebelumnya. Penguatan IHSG ditopang oleh beberapa sentimen dari dalam dan luar negeri.
Nilai kapitalisasi pasar saham sepanjang pekan lalu juga naik 0,64% menjadi Rp11,12 triliun dari sebelumnya Rp11,05 triliun. Investor asing pada Jumat (27/11) mencatatkan nilai beli bersih Rp213,29 miliar, namun sepanjang 2023 asing masih mencatat nilai jual bersih Rp13,64 triliun.
BEI menyatakan rata-rata nilai transaksi harian saham selama sepekan naik 43,38% menjadi Rp13,72 triliun dari Rp9,57 triliun pada sepekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi transaksi harian saham selama sepekan juga naik 10,31% menjadi 1.239.339 kali transaksi dari sebelumnya 1.123.494 kali transaksi. Rata-rata volume transaksi harian saham turut meningkat 7,02% selama sepekan, yaitu menjadi 23,42 miliar lembar saham, dari sebelumnya 21,88 miliar lembar saham.
Beberapa sentimen pasar yang dinilai jadi penggerak IHSG sepanjang pekan lalu, di antaranya transaksi di BEI yang mulai semarak jelang pelaksanaan Pemilu 2024. Beberapa saham tercatat melesat dan jadi penopang kenaikan IHSG. Di antaranya PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang naik 14,74% sepekan ditutup di Rp109.
Kemudian saham emiten Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melesat 14,77% sepekan jadi Rp6.800. BREN kini jadi saham kedua dengan market cap terbesar di BEI setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Selain itu, saham lain emiten Prajogo yang menopang IHSG ialah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang melesat 38,46% sepekan jadi Rp9.000.
Sentimen lain ialah aktivitas manufaktur Indonesia yang mulai membaik pada November 2023, setelah melemah dalam 2 bulan sebelumnya. PMI manufaktur Indonesia naik tipis ke angka 51,7 pada November 2023, membaik dari 51,5 pada Oktober 2023, level terendah dalam 5 bulan terakhir. Namun kenaikan IHSG juga tertahan oleh data inflasi Indonesia pada November 2023 yang naik lebih kencang jadi 2,86%, dari Oktober 2023 yang hanya 2,56%.
Sentimen eksternal yang membayangi IHSG yakni melandainya imbal hasil (yield) US treasury 10 tahun dan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve yang diperkirakan dovish. Siklus kenaikan suku bunga The Fed dinilai sudah berakhir, meskipun pasar tetap mengantisipasi suku bunga tinggi akan berlangsung lama. Kemudian, melandainya inflasi AS dan potensi perlambatan ekonomi China juga jadi perhatian pasar. '
Di tengah penguatan IHSG, berikut saham unggulan yang direkomendasikan Tim Analis Bareksa:
Stocks Pick | BBRI | PWON | EXCL | ANTM |
Last price | Rp5.350 | Rp416 | Rp2.080 | Rp1.705 |
Recommendation | Trading buy | Trading buy | Speculative buy | Speculative buy |
Entry | Rp5.325 | Rp416 | Rp2.090 | Rp1.705 |
Rp5.200 | Rp402 | Rp2.030 | Rp1.650 | |
Target price (TP) 1 | Rp5.450 | Rp428 | Rp2.140 | Rp1.750 |
Target price (TP) 2 | Rp5.525 | Rp440 | Rp2.200 | Rp1.785 |
Stop loss | Rp5.150 | Rp396 | Rp2.000 | Rp1.625 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 1/12/2023
Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 1,42% atau bertambah 75 poin menjadi Rp5.350 pada Jumat (1/12/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BBRI di kisaran Rp5.200 hingga Rp5.200, dengan target harga ambil untung di Rp5.450 dan Rp5.525, serta stop rugi di Rp5.150.
Harga saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 0,97% atau bertambah 4 poin menjadi Rp416 pada Jumat (1/12/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham PWON di kisaran Rp402 hingga Rp416, dengan target harga ambil untung di Rp428 dan Rp440, serta stop rugi di Rp396.
Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) melemah 1,89% atau berkurang 40 poin menjadi Rp2.080 pada Jumat (1/12/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan spekulasi beli saham EXCL di kisaran Rp2.030 hingga Rp2.090, dengan target harga ambil untung di Rp2.140 dan Rp2.200, serta stop rugi di Rp2.000.
Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) minus 2,01% atau berkurang 35 poin menjadi Rp1.705 pada Jumat (1/12/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan spekulasi beli saham ANTM di kisaran Rp1.650 hingga Rp1.705, dengan target harga ambil untung di Rp1.750 dan Rp1.785, serta stop rugi di Rp1.625.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) berencana memiliki 3.997 kamar hotel hingga akhir 2030, meningkat 75% dari total kepemilikan kamar perusahaan saat ini. Pada 2023, PWON mengakuisisi Four Points Kuta senilai Rp165 miliar. Saat ini PWON juga tengah membangun hotel di Pakuwon City Mall Surabaya dan 2 hotel di Pakuwon Bekasi. Selain itu, perusahaan juga merencanakan menbangun dua hotel di Batam, satu hotel di Semarang dan hotel di Kota Kasablanka.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI membidik pembiayaan hijau di segmen properti dengan menggandeng lebih dari 3.300 pengembang. BRIS juga bekerja sama dengan Real Estate Indonesia untuk membangun rumah ramah lingkungan. Hingga September 2023, total pembiayaan perumahan BSI mencapai Rp10,3 triliun dengan total lebih dari 18.000 rumah.
PT Metropolitan Land Tbk berencana membangun perumahan di Kertajati dengan target pembangunan tahap I mencapai 280 unit rumah pada 2024. Ini karena perusahaan melihat aktivitas pelayanan udara di Kertajati sudah mulai meningkat dan tol Cisumdawu yang sudah beroperasi akan meningkatkan minat di kawasan tersebut.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tangbegung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.