Bareksa.com - Seorang mantan Wakil Ketua Federal Reserve AS mengatakan peluang terjadinya resesi moderat di Amerika Serikat (AS) semakin menguat, bahkan lebih tinggi dari perkiraan pasar. Kondisi itu patut diwaspadai dan perlu dicarikan jalan keluarnya secepat mungkin guna menghindari terjadinya risiko.
Richard Clarida, yang sekarang menjadi penasihat ekonomi global untuk perusahaan manajemen investasi Pimco, mengatakan pada acara media baru-baru ini di London, bahwa risiko besar bagi pasar AS bisa jadi adalah penutupan (shutdown) pemerintah. Hal itu karena penerimaan pajak tidak sebanding dengan tingginya pengeluaran administrasi Presiden AS Joe Biden.
Mengutip The Business Times (19/9), juga ada kekhawatiran Partai Republik dalam meningkatkan utang pemerintah untuk memenuhi kebutuhan belanja, perselisihan lain di Kongres bisa terjadi ketika masalah ini muncul untuk diperdebatkan.
"Jika suku bunga naik, saya kira itu bukan karena The Fed. Hal ini disebabkan oleh disfungsi fiskal di Washington. Meskipun The Fed sangat berkuasa, namun ia bukan satu-satunya pendorong suku bunga; kebijakan fiskal juga menjadi salah satu faktornya," kata Clarida, yang bekerja di The Fed dari 2018 hingga 2022.
"Jika Anda melihat ukuran sederhana seperti jumlah utang pemerintah relatif terhadap PDB di sebagian besar negara, 20 tahun yang lalu jumlah tersebut kurang dari 50%. Sekarang angkanya sekitar atau di utara 100 persen, termasuk di AS," tambahnya.
Pimco adalah perusahaan berbasis di AS yang mengelola aset US$1,79 triliun. Kepala investasi grup tersebut Daniel Ivascyn mengatakan kuatnya data ekonomi yang keluar dari AS dalam beberapa pekan terakhir telah menyebabkan pasar mengurangi ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga dari The Fed selama 12 bulan ke depan.
(IQPlus/26130950/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.