Bareksa.com - Industri pengolahan dan pemurnian (smelter) berbasis nikel segera dibangun di Kota Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur dengan nilai investasi Rp36,5 triliun. Wakil Gubernur Provinsi Kaltim Hadi Mulyadi dalam keterangannya di Samarinda, Selasa, menjelaskan smelter nikel yang pertama berada di Kota Balikpapan, tepatnya di kawasan Kariangau dengan investasi Rp6,5 triliun oleh PT Mitra Murni Perkasa (MMP).
Menurut dia, smelter kedua berlokasi di Pendingin, Kecamatan Sanga Sanga, Kutai Kartanegara dengan investasi Rp30 triliun oleh PT Kalimantan Ferro Industry (KFI). "Kami yakin, keberadaan smelter ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim bahkan Indonesia. Dari Kaltim untuk Indonesia," katanya.
Untuk pabrik Smelter Nikel Matte di Kota Balikpapan Barat diketahui telah dimulai pembangunan yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Rencana pabrik ini akan mengolah bahan baku baterai. Sementara untuk smelter di Kukar informasi dalam waktu dekat segera diresmikan pembangunannya. Guna kelancaran pembangunan dan operasional, Wagub berharap, PT MMP membangun keharmonisan dan kondusifitas dengan masyarakat sekitar.
(IQPlus/25451060/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.