Bareksa.com - PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML) akan menggelar penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD I) atau rights issue. Dalam prospektus ringkasnya manajemen BSML Jumat (8/9) menuturkan perseroan akan mengeluarkan 400.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp25 per saham. Pemegang 46.255.625 saham lama berhak atas 10.000.000 HMETD di mana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp300 per saham, sehingga BSML akan mendapatkan dana Rp120 miliar.
PT Goldfive Investment Capital selaku pemegang saham utama BSML dan pemegang saham 862.534.600 saham yang mewakili 46,62% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan telah menyatakan tidak akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya dalam PMHMETD I.
Senada, Nengah Rama Gautama selaku komisaris dan juga Ultimate Beneficiary Owner sekaligus pemegang 259.000.000 saham perseroan yang mewakili 14% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh, telah menyatakan tidak akan melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya dalam PMHMETD I.
PT Goldfive Investment Capital dan Nengah Rama Gautama akan mengalihkan seluruh HMETD yang dimilikinya kepada investor publik untuk dilaksanakan, di mana PT Samuel Sekuritas Indonesia bertindak selaku agen penjual yang akan menawarkan HMETD milik PT Goldfive Investment Capital dan Nengah Rama Gautama kepada investor publik.
Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai agen penjual, PT Samuel Sekuritas Indonesia bukan merupakan pihak yang berkomitmen untuk melaksanakan HMETD milik PT Goldfive Investment Capital dan Nengah Rama Gautama yang seluruhnya akan ditawarkan kepada investor publik untuk dilaksanakan. Jika saham baru yang ditawarkan dalam right issue ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang publik, maka sisanya akan dialokasikan pada pemegang HMETD lainnya yang telah melaksanakan haknya.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil rights issue ini setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan secara berurutan untuk pelunasan seluruh dan/atau sebagian pokok utang kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan dalam hal terdapat sisa dana hasil penawaran umum setelah digunakan untuk penggunaan dimaksud di atas, maka sisa dana akan digunakan untuk modal kerja dan/atau operational expenditure (OPEX) perseroan termasuk dan tidak terbatas pada beban operasional, biaya administrasi dan umum, utang usaha, sewa/charter kapal, beban jasa pendukung angkutan laut dan beban operasional.
Aksi korporasi ini sudah mendapatkan persetujuan dalam Rapat umum pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada tanggal 22 Mei 2023. Adapun tanggal Mulai perdagangan saham tanpa HMETD (Ex-Right) di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 10 November 2023 dan pasar tunai 14 November 2023, sedangkan tanggal penjatahan pada 29 November 2023, tanggal distribusi pada 14 November 2023 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesai pada 15-24 November 2023.
(IQPlus/25329791/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.