Berita Saham Hari Ini : Inflasi Juli Mendingin Dongkrak Bursa AS, Crossing GEMS Rp18,5 Triliun
JSMR, INDF dan AKRA direkomendasi beli, IHSG dan rupiah menguat, harga minyak dan emas melemah
JSMR, INDF dan AKRA direkomendasi beli, IHSG dan rupiah menguat, harga minyak dan emas melemah
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dipublikasi Jumat (11/8/2023) :
Stock Picks
JSMR
Harga saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 1,92% jadi Rp3.720 pada Kamis (10/8/2023). D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham JSMR dengan target harga Rp4.000 dan stop rugi Rp3.550, support Rp3.700 ; Rp3.680 dan resisten Rp3.750 ; Rp3.770.
Volume perdagangan saham JSMR pada Kamis lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham JSMR berpotensi menguji resisten Rp3.750, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp3.770.
Promo Terbaru di Bareksa
INDF
Harga saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik 1,43% jadi Rp7.075 pada Kamis (10/8/2023). D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham INDF dengan target harga Rp7.400 dan stop rugi Rp6.800, support Rp7.050 ; Rp7.000 dan resisten Rp7.125 ; Rp7.200.
Volume perdagangan saham INDF lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham INDF berpotensi menguji resisten Rp7.125, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp7.200.
AKRA
Harga saham PT. AKR Corporindo Tbk (AKRA) ditutup naik 0,78% jadi Rp1.285 pada Kamis (10/8/2023). D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham AKRA dengan target Rp1.400 dan stop rugi Rp1.240, support Rp1.270 ; Rp1.250 dan resisten Rp1.300 ; Rp1.320.
Volume perdagangan saham AKRA lebih kecil dari hari sebelumnya. Penguatan saham AKRA berpotensi menguji resisten Rp1.300, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.320. Saham AKRA tampak teknikal rebound.
Wall Street
Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street rebound pada Kamis (10/8/2023), dipicu data inflasi inti Negara Paman Sam yang mendingin dan berada di bawah perkiraan. Dow Jones Industrial Average menambahkan 52,79 poin (0,15%) menjadi 35.176,15. Sedangkan S&P 500 naik tipis 0,03% menjadi 4.468,83 dan Nasdaq melesat 0,12% menjadi 13.737,99.
IHSG
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,26% jadi 6.893,28 pada Kamis (10/8/2023), dengan perdagangan volume lebih kecil dari hari sebelumnya. Menurut D’Origin Financial, IHSG bergerak di kisaran 6.850 - 6.950, support 6.870 ; 6.850 dan resisten 6.930 ; 6.950.
Penguatan IHSG berpotensi menguji resisten 6.930, penembusan level ini membuka peluang menuju 6.950. IHSG tampak konsolidasi di kisaran 6.850 - 6.930.
Minyak Mentah
Harga minyak dunia ditutup lebih rendah pada Kamis (10/8), dengan minyak mentah Brent bertahan mendekati level tertinggi bulan Januari. Spekulasi mengenai kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) memudar, setelah data inflasi dan OPEC tetap positif terhadap prospek permintaan minyak. Minyak mentah Brent turun US$1,15 atau 1,3% menjadi US$86,4 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun US$1,58 atau 1,9% menjadi US$82,82.
Emas
Harga emas belum juga membaik meskipun inflasi AS bergerak di bawah ekspektasi pasar. Harga emas ditutup di posisi US$1.912,06 per troy ons atau melemah 0,13%. Pelemahan ini memperpanjang derita emas menjadi empat hari beruntun. Harga emas sudah ambruk 1,52% dalam empat hari perdagangan terakhir.
Inflasi AS
Inflasi AS naik 3,2% di Juli 2023 secara tahunan (YOY), di bawah ekspektasi pelaku pasar 3,3%. Meski demikian, lebih tinggi dibandingkan Juni dan menjadi kenaikan pertama dalam lebih dari satu tahun. Indeks Harga Konsumen Negara Paman Sam secara bulanan naik 0,2% pada Juli 2023, sejalan dengan perkiraan Dow Jones.
Rupiah
Nilai tukar rupiah di kurs tengah Bank Indonesia terlihat bergerak tipis pada hari Kamis. Rupiah Jisdor berada di level Rp15.204 per dolar AS, menguat tipis 0,01% dibanding hari sebelumnya yang berada di Rp15.206 per dolar AS. Sejalan, rupiah spot juga ditutup naik tipis 0,03% ke Rp15.185 per dolar AS.
BBYB
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mendapat restu rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 5 miliar saham baru.
GEMS
Tercatat jual bersih atau net buy asing Rp18,5 triliun di BEI pada perdagangan kemarin karena adanya transaksi tutup sendiri atau crossing 2,85 juta saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) di pasar negosiasi di harga Rp6.500 per saham pada pukul 09.06 WIB pada Kamis pagi (10/8). Nilai transaksi itu mencapai Rp18,52 triliun.
Sekretaris Perusahaan Golden Energy Mines Sudin Sudirman mengatakan, sekitar 48% saham dalam GEMS dilakukan crossing oleh Golden Energy and Resources Ltd (GEAR) dengan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) sebagai pihak pembeli karena restrukturisasi internal sesuai disclosure dari DSSA.Akibat pengalihan tersebut, DSSA saat ini menjadi pemegang saham utama dan pengendali langsung GEMS.
PTPP
PT PP (Persero) Tbk (PTPP), perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia, berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp124 miliar pada Semester I 2023. Sedangkan kontrak baru hingga Juli 2023 bertumbuh sebanyak 15,66%. Realisasi laba bersih tersebut menunjukkan pertumbuhan 11,08%, dibandingkan dengan perolehan laba bersih periode sama pada semester I 2022 sebesar Rp112 miliar. Pertumbuhan tersebut didukung peningkatan laba perusahaan ventura dan membaiknya margin keuntungan.
ADHI
PT Adhi Karya (Persero) Tbk menorehkan kontrak baru Rp14 triliun, tumbuh 20% dibandingkan perolehan kontrak tahun sebelumnya.
SGER
PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) meraih kontrak baru untuk penjualan batu bara ke Vietnam. Kontrak itu berpotensi menambah pendapatan perseroan hingga US$60,63 juta atau Rp909,45 miliar.
MSIE
PT Multisarana Intan Eduka (MSIE) menargetkan pertumbuhan kinerja keuangan mencapai 5% setelah perseroan menyelesaikan penawaran umum perdana (IPO) saham dengan melakukan ekspansi ke wilayah Jawa Tengah dan Bali.
GGRP
Dua perusahaan baja asal Jepang siap melakukan akuisisi terhadap PT Nusantara Baja Profil, entitas usaha PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP). Akuisisi ini akan dilakukan melalui skema joint investment antara grup Hanwa Co Ltd dan Yamato Kogyo Co Ltd. Hanwa Co Ltd lewat anak usahanya PT Hanwa Indonesia akan mengakuisisi PT Nusantara Baja Profil dari GGRP dan perusahaan afiliasinya, yakni PT Gunung Garuda. Merujuk keterangan tertulis Hanwa pada 8 Agustus 2023, joint investment melibatkan Hanwa, Yamato Kogyo, dan Siam Yamato Steel Co Ltd.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadanamengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.