Berita Saham Hari Ini : Pasar Cermati Potensi Gagal Bayar Utang AS, Laba ICBP Terbang 104%
AKRA, BYAN, SMDR dan CINT sebar dividen, laba ELSA melesat 53%, RALS, BBNI dan PGAS direkomendasi beli
AKRA, BYAN, SMDR dan CINT sebar dividen, laba ELSA melesat 53%, RALS, BBNI dan PGAS direkomendasi beli
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dipublikasi Rabu (4/5/2023) :
Wall Street
Bursa Saham Amerika Serikat (AS), Wall Street melorot lebih dari 1% pada Selasa (2/5/2023) akibat saham bank regional jatuh di tengah kekhawatiran baru atas sistem keuangan Negara Paman Sam. Investor juga masih mencermati berapa lama lagi Bank Sentral AS (The Federal Reserve) perlu menaikkan suku bunga acuannya. The Fed akan kembali mengumumkan kebijakan suku bunganya pekan ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,08% jadi 33.684,53, S&P 500 turun 1,16% jadi 4.119,58 dan Komposit Nasdaq turun 1,08% jadi 12.080,51.
Promo Terbaru di Bareksa
IHSG
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa ditutup melemah 0,76% jadi 6.863,30. Menurut D’Origin Financial, IHSG bergerak di kisaran 6.800-6.930 dengan support 6.830-6.800 dan resisten 6.900-6.930.
Pelemahan IHSG berpotensi menguji support 6.830, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 6.800. IHSG sempat menyentuh level 6.814, tetapi kemudian ditutup di level 6.863, sehingga membentuk ekor dibawah, menunjukan adanya dorongan beli.
Minyak Mentah
Harga minyak mentah berjangka anjlok lebih dari 5% pada Selasa, terimbas kekhawatiran pelaku pasar atas kemungkinan gagal bayar utang AS, dan perkiraan kenaikan suku bunga acuan AS dan Bank Sentral Eropa pekan ini.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni merosot 5,29% jadi US$71,66 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak Brent untuk pengiriman Juli merosot 5,03% jadi US$75,32 per barel di London ICE Futures Exchange.
Emas
Harga emas global naik tajam pada Selasa, berbalik menguat dari kerugian sesi sebelumnya, membuat logam kuning ini kembali bertengger di atas level psikologis US$2.000. Lonjakan logam mulia didorong meningkatnya kekhawatiran atas potensi gagal bayar utang Pemerintah AS, di tengah perselisihan antara anggota parlemen Partai Republik dan pemerintahan Joe Biden.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$31,10 atau naik 1,56% jadi US$2.023,3 per ounce, dengan level tertinggi harian di US$2.028,8 dan terendah di US$1.986,9.
IMF
Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia menjadi 4,6%. Sebelumnya, ekonomi kawasan ini diperkirakan tumbuh 4,3%, ditopang pulihnya ekonomi China dan pertumbuhan kuat ekonomi India.
Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa melemah di tengah penguatan dolar AS yang ditopang laporan indeks manufaktur AS yang lebih baik dari perkiraan pada April 2023. Rupiah pada Selasa ditutup menurun 0,27% ke posisi Rp14.714 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.674 per dolar AS. Jisdor berada di level Rp14.703 per dolar AS, melemah 0,29% dari Jumat Rp14.661 per dolar AS.
Inflasi
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen April 2023 mengalami inflasi 0,33% secara bulan ke bulan. Adapun, inflasi sejak awal tahun hingga April 2023 (YTD) mencapai 1,01% dan inflasi tahunan (YOY) 4,33%. Inflasi April lebih tinggi dari Maret 2023 yang sebesar 0,18%.
Meski begitu, secara historis, BPS mencatat inflasi 0,33% pada Lebaran 2023 relatif rendah dari Lebaran periode sebelumnya. Hal ini karena oleh pasokan hortikultura dan beras yang terjaga. Ini tercermin dari deflasi cabai merah dan cabai rawit.
RALS
Emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mencatatkan penurunan penjualan pada kuartal I 2023, namun laba bersih naik tipis. Ramayana mencatat penjualan Rp583,75 miliar di kuartal I 2023, turun 2,79% dari periode yang sama tahun lalu Rp600,53 miliar. Penurunan itu terutama dipicu oleh pemasukan dari segmen barang swalayan turun 11,8% jadi Rp139,2 miliar. Sementara itu pemasukan dari segmen pakaian dan aksesori tumbuh tipis 0,4% jadi Rp444,54 miliar.
Namun Ramayana tercatat berhasil meningkatkan laba bersih 0,55% dari Rp30 miliar jadi Rp30,17 miliar. Kenaikan laba bersih dipicu oleh penurunan beban pokok penjualan 9,64% dari Rp329,08 miliar menjadi Rp297,36 miliar pada kuartal I 2023. Harga saham RALS pada Selasa naik 0,82% jadi Rp615.
D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham RALS dengan target harga Rp700 dan stop rugi Rp580, support Rp610-600 dan resisten Rp620-630. Penguatan saham RALS berpotensi menguji resisten Rp620, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp630. Saham RALS tampak konsolidasi di kisaran Rp600-620.
BBNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus mendorong optimalisasi jaringan sebagai upaya untuk meningkatkan bisnis internasional pada 2023. Untuk mencapai target itu, BNI telah menetapkan sejumlah strategi. Direktur Wholesale dan International Banking BNI Silvano Rumantir mengatakan peluang BNI untuk mengoptimalkan serta meningkatkan kinerja jaringan kantor cabang luar negeri (KCLN) masih terbuka lebar.
“Kami berencana mengejar sejumlah target yang utamanya dimulai dari akuisisi grup usaha debitur segmen Top Tier BNI dengan total pipeline mencapai US$825 juta. Kami optimistis dengan target yang kami tetapkan untuk mengoptimalkan segmen internasional banking,” kata Silvano (1/5/2023).
Silvano menambahkan perseroan juga akan mengakuisisi debitur, baik dari sisi supplier maupun dari sisi buyer, perusahaan Top Tier BNI. Untuk segmen ini, BNI menargetkan pipeline penyaluran sekitar US$19 juta. BNI juga telah memiliki program untuk mengakuisisi segmen non-Indonesia related, khususnya untuk kebutuhan pembiayaan trade facility, term loan dan investment.
“BNI akan fokus pada perusahaan Top 10 Industry dan listed company yang memiliki investment grade dan revenue stabil pada segmen ini. Segmen ini kami targetkan dapat melakukan disbursement sekitar US$128,9 juta,” lanjut Silvano.
Saham BBNI ditutup naik 1,33% jadi Rp9.550 pada Selasa. D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham BBNI dengan target harga Rp10.000 dan stop rugi di Rp9.000, support Rp9.500-9.450 dan resisten Rp9.600-9.650. Penguatan saham BBNI berpotensi menguji resisten Rp9.600, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp9.650.
PGAS
Subholding gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN mencatatkan penurunan laba tahun berjalan hingga 15,1% pada kuartal I 2023. Laba PGN tercatat US$118 juta atau sekitar Rp1,7 triliun (kurs Rp 14.700 per dolar AS). Laba tahun berjalan perseroan pada periode yang sama tahun lalu mencapai US$139 juta.
Padahal pendapatan PGAS tercatat naik 11,6% pada kuartal I 2023 menjadi US$933 juta atau sekitar Rp13,7 triliun dari periode yang sama tahun lalu US$ 836 juta. Saham PGAS ditutup turun 2,8% jadi Rp1.390 pada Selasa.
D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham PGAS dengan target harga Rp1.550 dan stop rugi di Rp1.330, support Rp1.380-1.370 dan resisten Rp1.400-1.420. Pelemahan saham PGAS berpotensi menguji support Rp1.380, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.370. Jika mampu bertahan, maka membuka peluang penguatan.
BBYB
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mencatatkan kinerja positif pada kuartal I 2023, ditunjukkan dari peningkatan aset, penyaluran kredit, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), hingga peningkatan margin bunga bersih (NIM). Dengan berbagai pencapaian positif itu BBYB berhasil menurunkan nilai kerugian dari Rp413,86 miliar jadi Rp68,3 miliar per triwulan I 2023.
ELSA
PT Elnusa Tbk (ELSA) membukukan performa positif pada tiga bulan pertama tahun ini dengan menorehkan laba bersih Rp115 miliar, melesat 53% dari periode yang sama tahun lalu Rp75 miliar.
DKFT
PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) sama sekali tidak membukukan pendapatan sepanjang kuartal pertama 2023. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, DKFT membukukan pendapatan Rp148,01 miliar. Hal ini membuat bottom line DKFT tertekan. Pada kuartal I 2023, DKFT mencatat kerugian Rp42,1 miliar, berbanding terbalik dengan kuartal I 2022 laba Rp6,93 miliar.
INDY
PT Indika Energy Tbk (INDY) ini membukukan laba bersih US$58,93 juta, turun 21,47% secara tahunan. Efeknya laba bersih per saham INDY ikut turun menjadi jadi US$0,0113 pada kuarta I 2023 dari sebelumnya US$0,0144 per saham.
RMKE
PT RMK Energy Tbk (RMKE) membukukan lonjakan volume penjualan batu bara 146,2% menjadi 792 ribu metrik ton (MT) pada kuartal I 2023. Perseroan telah merealisasi 28,5% dari target penjualan tahun ini yang sebanyak 2,8 juta metrik ton.
AKRA
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan membayar dividen kepada pemegang sahamnya. Emiten penyalur bahan bakar minyak (BBM) ini akan membagikan dividen tunai Rp1,48 triliun dari laba bersih tahun 2022.
BYAN
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022. Pembagian dividen ini sesuai dengan keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar 27 April 2023 senilai US$1,8 miliar. Sebanyak $1 miliar sudah dibagikan sebagai dividen interim pada 5 Januari 2023, Sisanya US$800 juta akan dibayarkan sebagai dividen final.
ADCP
PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), pengembang properti berbasis Transit Oriented Development (TOD) pertama dan terbesar di Indonesia, berhasil membukukan laba bersih Rp15 miliar pada kuartal I 2023 didorong oleh pencapaian marketing sales Rp235 miliar.
SMDR
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) berencana akan membagikan dividen senilai Rp655 miliar dari laba Tahun Buku 2022. Manajemen SMDR akan meminta restu kepada pemegang saham untuk merealisasikan rencana tersebut.
MIKA
PT Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) mencatatkan pendapatan bersih Rp1,03 triliun pada I 2023, merosot 5,96% dari kuartal I 2022 yang senilai Rp1,09 triliun. Pendapatan tersebut terdiri dari pendapatan rawat inap Rp683,79 miliar dan rawat jalan Rp343,71 miliar. Total pendapatan MIKA mengalami penyusutan masing-masing 4,21% dan 9,28%.
KAEF
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membukukan penjualan Rp2,3 triliun pada kuartal I 2023, meningkat 1,91% dari Rp2,26 triliun pada kuartal I 2022. Namun KAEF membukukan laba bersih Rp386,49 juta pada kuartal I 2023, menurun 93,3% dari periode yang sama tahun lalu Rp5,77 miliar.
ICBP
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menorehkan laba bersih Rp3,95 triliun pada kuartal I 2023, meroket 104% dari periode sama tahun lalu Rp1,94 triliun. Kenaikan laba bersih Raja Mi Instan dengan merek andalan Indomie ini melampaui pertumbuhan penjualan neto yang sebesar 11,37% menjadi Rp19,14 triliun pada kuartal I 2023.
CLEO
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatatkan penjualan Rp350,5 miliar pada kuartal I 2023, meningkat 14% dari pada periode sama tahun lalu Rp307,7 miliar. Sedangkan laba periode berjalan perseroan tercatat Rp60,6 miliar, atau meningkat 32% dari tahun sebelumnya.
CINT
PT Chitose Internasional Tbk (CINT) mengumumkan akan membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 sebesar Rp1 miliar. Setiap investor akan menerima dividen Rp1 per saham.
BELI
PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) alias Blibli menunjukkan perbaikan kinerja keuangan sepanjang Kuartal I 2023. Rugi bersih Blibli berhasil terkikis 17%, seiring peningkatan pendapatan. BELI mencetak pendapatan bersih Rp3,82 triliun, naik 20,88% dari Rp3,16 triliun periode yang sama di 2022.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.