Bareksa.com - Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergejolak akhir-akhir ini. Sebulan terakhir, IHSG ambrol 2,58% ditutup di 6.758,79 pada Jumat (27/10/2023). Merahnya pasar saham Tanah Air sejalan dengan pasar global akibat tingginya ketidakpastian. Yakni, perang Israel - Hamas, Palestina memanas dan bisa meluas, lonjakan imbal hasil (yield) Obligasi Pemerintah Amerika Serikat, suku bunga AS yang bisa naik lagi dan di level tinggi untuk waktu lebih lama, hingga pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
Di tengah ketidakpastian kondisi pasar saat ini, Tim Analis Bareksa kembali menyarankan agar investor melakukan penyesuaian kembali (rebalancing) portofolio investasinya di Bareksa Robo Advisor. Sebab gejolak pasar cukup signifikan terjadi tidak hanya di pasar saham, tapi juga pasar obligasi. Mempertimbangkan kondisi ini, Bareksa Robo Advisor meningkatkan alokasi investasinya di instrumen pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi, namun di sisi lain mengurangi alokasi investasinya di reksadana saham dan indeks.
Kinerja Bareksa Robo Advisor vs Robo Advisor lain
Sumber : Tim Analis Bareksa
Investasi Bareksa Robo Advisor di Sini
Dengan rebalancing investasi tersebut, terbukti mampu menopang kinerja Bareksa Robo Advisor di tengah gejolak pasar saat ini. Sepanjang tahun berjalan hingga 26 Oktober 2023 (YTD) atau dalam periode hampir 10 bulan terakhir, kinerja investasi dari investor berprofil risiko moderat di Bareksa Robo Advisor mampu mencetak imbal hasil atau cuan 5,44%. Imbal hasil itu jauh melampaui kinerja robo advisor lain yang justru minus 4,9%. Tidak berbeda, kinerja investasi dari investor berprofil risiko konservatif di Bareksa Robo Advisor juga melesat 4,5% jauh di atas robo advisor lain yang justru minus 2,8%.
Menurut Tim Analis Bareksa, rebalancing aktif yang dilakukan oleh Bareksa Robo Advisor telah mendorong optimalisasi kinerja dari metode investasi rutin (dollar cost averaging), sehingga investor tidak perlu repot apakah sudah berinvestasi di momentum yang tepat atau tidak. Sebab algoritma investasi Bareksa Robo Advisor sudah memperhitungkan momentum yang ada di pasar dengan mengubah strategi investasi dan alokasinya secara responsif.
Tim Analis Bareksa menyatakan yield Obligasi Negara AS yang telah menyentuh level 5% pada pertengahan oktober lalu, membuat pelaku pasar sedikit khawatir soal arah dari kebijakan Bank Sentral AS ke depannya. Apalagi selisih yield antara Indonesia dan AS yang terus mengecil membuat Obligasi Negara RI jadi kurang menarik, serta membuat saham tertekan aksi jual oleh investor asing. Sebulan terakhir hingga 26 Oktober, IHSG terkoreksi cukup dalam hingga 3,02%. Namun investor yang mengikuti saran rebalancing aktif dari Bareksa Robo Advisor berpotensi menekan dampak fluktuasi pasar hingga 2,5% untuk profil risiko moderat.
Investasi Bareksa Robo Advisor di Sini
Bareksa Robo Advisor adalah robo advisor pertama di Indonesia yang mendapatkan lisensi sebagai penasihat investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI. Izin ini dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-17/D.04/2021 tentang Pemberian Izin Usaha Penasihat Investasi Kepada PT Bareksa Portal Investasi tertanggal 20 April 2021.
Robo advisor adalah konsultan finansial yang memberikan saran investasi digital dan mengelola portofolio investasi investor dengan menggunakan algoritma khusus yang dibangun dengan teknologi terdepan. Robo advisor juga merupakan salah satu fasilitas yang sering digunakan dalam dunia investasi terutama di Amerika Serikat. Namun kini Bareksa telah menghadirkan robo advisor pertama yang berlisensi OJK.
Keunggulan robo advisor yang dikembangkan Bareksa, ialah fitur ini menyediakan layanan perencanaan investasi otomatis, didukung oleh algoritma teori portofolio modern dan juga pengawasan manusia. Dengan pengawasan manusia inilah membuat Bareksa Robo Advisor bekerja sesuai dengan kondisi pasar terkini.
Investasi Bareksa Robo Advisor di Sini
Selain berpotensi mencatatkan kinerja investasi ciamik, Kamu juga berkesempatan mendapatkan hadiah menarik jika investasi di Bareksa Robo Advisor. Tersedia hadiah berupa voucher reksadana senilai Rp50.000 untuk investor yang beru pertama kali menggunakan Bareksa Robo Advisor dan Rp100.000 untuk pembelian terbesar Bareksa Robo Advisor. Catat kode promo dan minimal pembeliannya berikut ini.
Kalau sudah catat kode promonya, simak syarat dan ketentuannya berikut ini.
1. Periode promo berlaku dari tanggal 4 Oktober 2023 pukul 00.01 WIB - 31 Oktober 2023 pukul 23.59 WIB
2. Promo berlaku untuk pembelian produk Bareksa Robo Advisor jenis apa saja dengan metode pembayaran apa saja dan memasukkan kode promo yang dipilih
3. Program promo tidak berlaku untuk karyawan Bareksa
4. Nasabah dengan nominal pembelian pertama kali berhak mendapatkan hadiah
5. Satu nasabah hanya berhak memenangkan 1 (satu) jenis hadiah pada program promo dalam satu periode selama kuota tersedia
6. Pengumuman pemenang pada 21 November 2023 melalui media sosial Bareksa dan email kepada para pemenang tersebut
7. Hadiah atas promo ini tidak dapat diuangkan dan dipindahtangankan
8. Keputusan Bareksa menentukan pemenang atas promo ini bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
9. Seluruh pajak hadiah atas promo ini akan ditanggung Bareksa
10. Bareksa memiliki hak untuk dapat membatalkan pemenang atas hadiah dari promo ini jika pemenang terbukti melakukan kecurangan, pelanggaran terhadap hukum sehubungan dengan keikutsertaannya dalam promo ini atau tidak dapat dihubungi.
Ayo gunakan Bareksa Robo Advisor untuk mendampingi investasi dan raih tujuan keuanganmu.
Investasi Bareksa Robo Advisor di Sini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.