Bareksa.com – Berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai Barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 25 Maret 2025) :

​Reksadana Saham

IHSG : -5,34%

​Indeks Reksadana Saham : -6,33%
Sucorinvest Sustainability Equity Fund : -4,33%

​​Indeks Reksadana Saham Syariah : -5,57%
Sucorinvest Sharia Equity Fund : -3,82%

Reksadana Campuran​

Indeks Reksadana Campuran : -3,66%
​BNP Paribas Equitra Campuran Harmoni : -0,45%

​Indeks Reksadana Campuran Syariah : -4,47%
Sucorinvest Sharia Balanced Fund : 0,5%

Reksadana Pendapatan Tetap​

​Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : -0,74%
Trimegah Dana Obligasi Nusantara : 0,27%

​Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,56%
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A : 0,20%

Reksadana Pasar Uang​

Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan

​Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,3%
Capital Money Market Fund : 0,45%

​Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,28%
STAR Sharia Money Market : 0,46%

​​Reksadana Ind​eks​

​Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG Kelas A : -5,58%
BRI Indeks Syariah : -10,06%

Investasi Reksadana di Sini

​Ringkasan Informasi Pasar​

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (25/03/2025) naik 1,21% ke level 6.235,619. Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat naik ke level 7,205% pada Selasa (25/03/2025) pukul 18.00 WIB.

Seiring naiknya IHSG, di super app investasi Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) 2,67% dan 2,58% dalam sehari pada 25 Maret 2025, yaitu Schroder 90 Plus Equity Fund dan Manulife Saham Andalan.

​​Reksadana Schroder 90 Plus Equity Fund yang dikelola oleh PT Schroder Investment Management Indonesia, mencetak imbal hasil (return) 2,67% dalam sehari pada perdagangan 25 Maret 2025. Berdasarkan fund fact sheet periode Februari 2025, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), deposito Bank Maybank Indonesia Tbk, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).

Beli Reksadana di Sini

Sedangkan reksadana Manulife Saham Andalan yang dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, mencetak imbal hasil (return) 2,58% dalam sehari pada perdagangan 25 Maret 2025. Berdasarkan fund fact sheet periode Februari 2025, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Hillcon Tbk (HILL), PT Temas Tbk (TMAS), dan PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC).

​​Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Beli Reksadana di Sini

(Romainah/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.