Bareksa.com – Berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai Barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 24 Desember 2024) :

​Reksadana Saham

IHSG : -1,8%

​Indeks Reksadana Saham : -2,75%
Batavia Dana Saham Optimal : -3,17%

​​Indeks Reksadana Saham Syariah : -1,74%
Sucorinvest Sharia Equity Fund : -2,38%

Reksadana Campuran​

Indeks Reksadana Campuran : -1,54%
​Capital Balanced Growth : -0,28%

​Indeks Reksadana Campuran Syariah : -1,75%
Sucorinvest Sharia Balanced Fund : 0,78%

Reksadana Pendapatan Tetap​

​Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : -0,31%
Trimegah Dana Obligasi Nusantara : 0,21%

​Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,03%
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A : 0,23%

Reksadana Pasar Uang​

Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan

​Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,27%
Capital Money Market Fund : 0,52%

​Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,3%
STAR Sharia Money Market : 0,47%

​​Reksadana Ind​eks​

​Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG Kelas A : -3,36%
BRI Indeks Syariah : -4,56%

Investasi Reksadana di Sini

​Ringkasan Informasi Pasar​

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (24/12/2024) turun 0,43% ke level 7.065,746. Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat turun ke level 7,036% pada Selasa (24/12/2024) pukul 17.42 WIB.

Di tengah melemahnya IHSG, di marketplace reksadana terbaik Bareksa terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak imbal hasil 18,2% dan 15,6% dalam dua tahun. Dua reksadana itu ialah Mega Dana Pendapatan Tetap dan Capital Fixed Income Fund.

Reksadana Mega Dana Pendapatan Tetap yang dikelola oleh PT Mega Asset Management, mencatatkan cuan 18,2% dalam dua tahun. Menurut fund fact sheet periode November 2024, portofolio investasi reksadana ini adalah obligasi DSSA01BCN3, obligasi OPPM01CCN6, obligasi LPPI01BCN2, obligasi SMINKP03ACN1, obligasi OPPM01BCN2, obligasi TBIG06CN2, obligasi LPPI02BCN2, obligasi MDKA04ACN4, obligasi PIDL02B25 dan obligasi SIMORA01BCN3.

Beli Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

Sedangkan reksadana Capital Fixed Income Fund yang juga dikelola oleh PT Capital Fixed Income Fund, mencatatkan cuan 15,6% dalam dua tahun. Menurut fund fact sheet periode November 2024, portofolio investasi reksadana ini adalah deposito Bank Capital Tbk, Obligasi Berkelanjutan III Jaya Ancol Tahap I Tahun 2024 seri A, Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom Tahap I Tahun 2022 seri C, Obligasi Berkelanjutan IV Summarecon Agung Tahap III Tahun 2024 seri B, Sukuk Wakalah Berkelanjutan I MNC Energy Investments Tahap I Tahun 2023 seri C, Obligasi Pemerintah seri FR0104, Obligasi Berkelanjutan I Oki Pulp & Paper Mills Tahap IV Tahun 2024 seri B, Obligasi Pemerintah seri FR0101, deposito Bank Aladin Syariah, dan Obligasi Berkelanjutan V Medco Energi International Tahap II Tahun 2024 seri C.

Beli STAR Stable Amanah Sukuk di Sini

​​Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Beli Reksadana di Sini

(Reynaldi Gumay/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.