Gen-AI akan Transformasikan Dunia Wealth Tech di Indonesia
Teknologi ini berpeluang mendorong industri investasi Tanah Air untuk semakin bertumbuh pesat ke depan
Teknologi ini berpeluang mendorong industri investasi Tanah Air untuk semakin bertumbuh pesat ke depan
Bareksa.com - Generative AI atau Kecerdasan Buatan Generatif (Gen-AI) punya potensi besar dalam mentransformasikan layanan investasi di Indonesia ke level yang belum pernah kita lihat sebelumnya–termasuk melakukan personalisasi advisory dan optimalisasi imbal hasil investor. Teknologi ini berpeluang mendorong industri investasi Tanah Air untuk semakin bertumbuh pesat ke depan.
Kesimpulan itu mengemuka dalam acara diskusi panel bertemakan "Reinventing Indonesia's Wealth Tech with Gen-AI" dalam rangkaian acara "8th Bareksa-Kontan Fund Night 2024" yang diselenggarakan platform e-investasi terbesar di Indonesia, Bareksa (PT Bareksa Portal Investasi) dan Kontan (Kompas Gramedia Group) pada Selasa (26/11/2024) pukul 18.00-21.00 WIB di Djakarta Theater XXI, Jakarta Pusat. Acara ini juga memberikan apresiasi terhadap produk reksa dana dan manajer investasi terbaik di Indonesia pada tahun 2024.
Hadir sebagai pembicara Fanly Tanto, Country Director Google Cloud Indonesia, Susanto Djaja, CEO PT Metrodata Electronics Tbk, serta moderator Karaniya Dharmasaputra, CEO/Co-Founder Bareksa.
Promo Terbaru di Bareksa
Fanly Tanto, Country Director Google Cloud Indonesia menyatakan Google memiliki visi “Make AI Helpful for Everyone”, yakni membuat solusi AI dapat digunakan di berbagai sektor untuk kebaikan, kemudahan, dan kelancaran termasuk di industri wealth tech. “Di Google, kami melihat Gen-AI sebagai sebuah teknologi transformatif yang memiliki potensi luar biasa untuk merevolusi berbagai industri, termasuk wealth tech,” ungkap dia.
Menurut Fanly, Gen-AI mampu memproses dan menganalisis informasi dalam skala besar, memahami bahasa manusia, belajar dari data, dan menghasilkan output yang kreatif dan inovatif. Gen-AI dapat membantu menyediakan layanan yang lebih personal bagi nasabah industri investasi, mulai dari rekomendasi produk investasi yang disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan keuangan, hingga memberikan nasihat keuangan yang relevan dengan kebutuhan mereka.
“Gen-AI dapat mengotomatiskan berbagai tugas yang sebelumnya dilakukan secara manual, seperti customer service, analisis pasar, dan manajemen portofolio. Hal ini akan meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya,” dia mengungkapkan.
Fanly menjelaskan Gen-AI dapat meningkatkan pengalaman nasabah melalui interaksi yang lebih personal, informasi yang lebih lengkap dan akses yang lebih mudah ke layanan keuangan. “Gen-AI memungkinkan pengembangan produk dan layanan wealth tech yang inovatif, seperti robo advisor yang lebih canggih dan platform investasi yang lebih interaktif,” dia menambahkan.
Untuk diketahui pemanfaatan teknologi AI di industri pengelolaan investasi di Indonesia masih merupakan hal baru. Namun hal ini sudah jamak di negara-negara seperti Amerika Serikat, China, Inggris hingga Singapura. Bankir asal AS, Goldman Sachs adalah salah satu contoh perusahaan yang sudah menerapkan Gen-AI di platformnya atau yang dikenal sebagai GS AI Platform.
Pentingnya Privasi dan Keamanan Data
Susanto Djaja, CEO PT Metrodata Electronics Tbk, menggarisbawahi soal pentingnya regulasi yang mendukung inovasi. Sebab, para penyedia layanan keuangan, khususnya fintech, perlu memahami dan mematuhi regulasi yang ada di Indonesia. “Kami optimistis pemerintah Indonesia akan segera merumuskan regulasi yang tepat untuk Gen-AI, sehingga teknologi ini dapat dimanfaatkan secara optimal namun tetap melindungi kepentingan masyarakat,” dia mengungkapkan.
Menurut Susanto, privasi dan keamanan data menjadi semakin krusial di era digital, terutama dengan diberlakukannya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Merespons hal tersebut, Metrodata telah mengambil langkah strategis dengan membentuk perusahaan joint venture bernama PT FPT Metrodata Indonesia (FMI) bersama FPT IS Company Limited (FPT) pada 23 September 2024. FMI akan fokus pada pengembangan layanan keamanan siber dan AI.
“Langkah ini sejalan dengan proyeksi bahwa Indonesia akan menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2030, dengan nilai mencapai US$360 miliar. Melalui inisiatif ini, Metrodata menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan keamanan data dan privasi di Indonesia, sejalan dengan implementasi UU PDP,” dia menjelaskan.
Bisa Optimalkan Imbal Hasil Investasi
Co-Founder & CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra menyatakan keberadaan Gen-AI bisa membantu nasabah mengoptimalkan imbal hasil investasi mereka. “Pelaku industri wealth tech bisa semakin mengoptimalkan kedalaman dan ketajaman advisory kepada nasabah mereka di mana segmen nasabah HNW (high net worth) semakin banyak yang menggunakan platform e-investasi seperti Bareksa,” kata Karaniya.
Karaniya menjelaskan penggunaan teknologi AI bisa mengubah lanskap dunia investasi dengan cara-cara yang belum pernah kita alami sebelumnya–baik untuk membantu satu per satu investor menyusun strategi investasi, pengetahuan dan kemampuan membuat keputusan investasi, analisis data pasar, hingga manajemen portofolio dan risiko investasi. Dengan begitu, AI bisa membantu investor membuat keputusan investasi lebih cepat dan akurat, agar bisa meraih keuntungan lebih maksimal.
Karaniya menyatakan, inovasi implementasi AI untuk dunia investasi juga bisa membantu otoritas dalam semakin meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat. Investor ritel pemula bisa memanfaatkan teknologi AI sebagai alat edukasi mereka dalam berinvestasi.
Dengan hasil kerja keras otoritas dan stakeholders, saat ini jumlah investor pasar modal Tanah Air, meningkat dari sebelumnya hanya 7,48 juta investor pada 2021, menjadi 14,3 juta investor pada Oktober 2024 atau melesat lebih 90%, menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Meski begitu, rasio jumlah investor hanya sekitar 5% terhadap jumlah penduduk RI yang mencapai 277,5 juta jiwa, lebih rendah dibandingkan Singapura yang sudah mencapai 30-40%. Karena itu, menurut Karaniya, dibutuhkan banyak tambahan terobosan baru untuk memperluas akses masyarakat terhadap investasi di pasar modal, salah satunya dengan penerapan Gen-AI.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.383,38 | 0,44% | 4,19% | 7,60% | 8,70% | 19,18% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,99 | 0,46% | 4,35% | 7,04% | 7,42% | 2,67% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,77 | 0,60% | 4,00% | 7,20% | 7,76% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.846,37 | 0,54% | 3,89% | 6,77% | 7,38% | 17,13% | 40,47% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.274,01 | 0,84% | 3,94% | 6,71% | 7,26% | 20,27% | 35,68% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.