Pegang Saham BBRI, BRIS, BMRI, ADRO, hingga ICBP, Cuan Reksadana Batavia dan Prospera Melambung
Abdul Malik • 25 Nov 2024
Ilustrasi investasi di reksadana saham. (Shutterstock)
Batavia Dana Saham Syariah dan Prospera BUMN Growth Fund mencetak imbal hasil 1,27% dan 1,16% dalam sehari
Bareksa.com – Berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai Barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 22 November 2024) :
Reksadana Saham
IHSG : -7,62%
Indeks Reksadana Saham : -6,32%
Sucorinvest Sustainability Equity Fund : -7,51%
Indeks Reksadana Saham Syariah : -4,83%
TRIM Syariah Saham : -7,99%
Reksadana Campuran
Indeks Reksadana Campuran : -3,26%
Sucorinvest Anak Pintar : -3,64%
Indeks Reksadana Campuran Syariah : -2,68%
Sucorinvest Sharia Balanced Fund : 0,49%
Reksadana Pendapatan Tetap
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : -0,33%
Trimegah Dana Obligasi Nusantara : 0,43%
Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,03%
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A : 0,56%
Reksadana Pasar Uang
Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan
Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,36%
Capital Money Market Fund : 0,49%
Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,29%
STAR Sharia Money Market : 0,45%
Reksadana Indeks
BNP Paribas IDX Growth30 : -8,63%
BRI Indeks Syariah : -5,09%
Ringkasan Informasi Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (22/11/2024) naik 0,77% ke level 7.195,5650. Berdasarkan data ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat naik ke level 6,908% pada Jumat (22/11/2024) pukul 17.00 WIB.
Di tengah naiknya IHSG, di marketplace reksadana terbaik Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil 1,27% dan 1,16% dalam sehari pada perdagangan 22 November 2024. Dua reksadana itu ialah Batavia Dana Saham Syariah dan Prospera BUMN Growth Fund.
Reksadana Batavia Dana Saham Syariah yang dikelola oleh PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, mencatatkan return 1,27% dalam sehari. Menurut fund fact sheet periode Oktober 2024, portofolio investasi reksadana ini adalah PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Astra International Tbk (ASII), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), Deposito Bank Jabar Banten Syariah, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sedangkan reksadana Prospera BUMN Growth Fund yang dikelola oleh PT Prospera Asset Management, mencatatkan return 1,16% dalam sehari. Menurut fund fact sheet periode Oktober 2024, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Astra International Tbk (ASII), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(Romainah/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.