Bareksa.com - Istilah November Rain mungkin cocok disematkan ke pasar saham Tanah Air, karena sedang sangat bergejolak sepanjang bulan ke-11 di 2024. Indeks Harga Saham Gabungan melanjutkan tren penurunan pada Jumat pagi (15/11/2024), merosot 1,1% menjadi 7.135 pada pukul 11.04 WIB. Sepekan terakhir IHSG melemah 1,83%. Level itu lebih rendah dibandingkan penutupan 2023 di 7.272,8. Artinya IHSG sudah minus 1,9% dalam 10 bulan 15 hari terakhir. Dibandiingkan level rekor all time high pada 19 September lalu di 7.905, IHSG melorot 8%.
Pelemahan pasar saham, salah satunya akibat masifnya aksi jual asing. Sepekan terakhir asing melego saham RI dengan net sell Rp6,34 triliun dan sebulan terakhir Rp14,61 triliun (per 14/11). Meski begitu sepanjang tahun berjalan (YTD) hingga 14 November, asing masih beli bersih (net buy) Rp29,63 triliun, namun di pasar reguler net sell Rp14,73 triliun.
Masifnya aksi jual asing ini disinyalir salah satunya akibat bobot saham RI di indeks MSCI berkurang dari sebelumnya 2% di Januari 2024 menjadi 1,5% pada November. Investor asing mengalihkan dananya berinvestasi di pasar Amerika Serikat (AS) menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai presiden ke-47, sehingga dolar AS semakin perkasa dan rupiah melemah.
Menurut Tim Analis Bareksa, saat pasar saham (IHSG) sedang sangat bergejolak naik dan turun dengan frekuensi lebih tinggi seperti saat ini, maka ada baiknya investor agresif melakukan diversifikasi investasi di reksa dana pasar uang. Sebab, kinerja reksadana ini lebih stabil karena berinvestasi di instrumen pasar uang yakni deposito dan obligasi dengan jatuh tempo kurang 1 tahun. Strategi ini perlu diterapkan sembari menunggu pasar lebih stabil, sehingga investor tidak seperti menangkap pisau jatuh.
Beberapa produk reksadana pasar uang terbaik di Bareksa layak dipertimbangkan, karena secara historis berhasil mencatatkan imbal hasil hingga 6% setahun terakhir. Selan itu, daftar top 5 reksadana pendapatan tetap terbaik di Bareksa Barometer saat ini dihuni oleh produk dengan cuan di atas 5% setahun.
Top 5 Reksadana Pasar Uang | 1 bulan(%) | 1 tahun (%) | 3 tahun (%) | Dana Kelolaan (AUM) |
Insight Money | 0,54 | 6,15 | 17,33 | Rp670 miliar |
Capital Money Market Fund | 0,52 | 5,93 | 16,45 | Rp848 miliar |
Shinhan Money Market Fund | 0,51 | 5,46 | 14,27 | Rp376 miliar |
Setiabudi Dana Pasar Uang | 0,49 | 5,42 | 13,9 | Rp730 miliar |
STAR Money Market Kelas Utama | 0,48 | 5,32 | 14,79 | Rp64 miliar |
Top 5 Reksadana Pasar Uang Syariah | 1 bulan (%) | 1 tahun (%) | 3 tahun (%) | Dana Kelolaan (AUM) |
Insight Money Syariah | 0,52 | 5,79 | 16,21 | Rp130 miliar |
STAR Sharia Money Market | 0,49 | 5,36 | 14,49 | Rp71 miliar |
Capital Sharia Money Market | 0,46 | 5,29 | 14,11 | Rp52 miliar |
Trimegah Kas Syariah | 0,47 | 5,27 | 13,53 | Rp1,5 triliun |
Bahana Likuid Syariah Kelas G | 0,48 | 5,21 | 12,35 | Rp440 miliar |
Sumber: Tim Analis Bareksa, data per 13 November 2024
Beli Capital Money Market Fund di Sini
Beli Shinhan Money Market di Sini
Tim Analis Bareksa menilai, karena tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia masih tergolong tinggi setahun terakhir, hingga mencapai 6,25%, maka tidak heran jika bunga deposito yang menjadi alokasi investasi reksadana pasar uang juga masih tinggi. Selain itu, kontribusi kinerja juga berasal dari obligasi yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Biasanya semakin mendekati jatuh tempo, maka harga obligasi akan cenderung stabil karena akan kembali ke posisi at par atau 100. Hal inilah yang menjadi booster kinerja reksadana pasar uang di Bareksa.
Reksadana pasar uang biasanya menjadi alokasi utama untuk investor dengan profil risiko konservatif karena mengutamakan keamanan modal dengan risiko paling minim. Meski begitu, reksadana jenis ini juga bisa dipilih untuk diversifikasi investasi bagi investor dengan profil risiko moderat dan agresif, karena saat fluktuasi pasar sedang tinggi, maka akan lebih tepat untuk mengamankan dana investasinya, hingga kondisi pasar saham dan obligasi sudah membaik.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.