Daftar Reksadana Terbaik Bareksa Barometer di November, Cuan hingga 33% dalam 3 Tahun

Abdul Malik • 05 Nov 2024

an image
Ilustrasi Bareksa Barometer. (Shutterstock)

Kinerja reksadana campuran terbaik mencorong di tengah gejolak pasar saham akibat tren penurunan suku bunga dan memanasnya konflik geopolitik

Bareksa.com - Daftar reksadana campuran reksadana terbaik di Bareksa Barometer per November 2024, untuk kinerja Oktober mencorong. Sebab, produk investasi yang memiliki fleksibilitas tinggi dalam mengelola portofolionya itu mampu mencatatkan imbal hasil hingga 33,3% dalam 3 tahun terakhir. 

Kinerja cemerlang ini berhasil dicatatkan di tengah gejolak pasar modal akibat kebijakan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) dan memanasnya konflik geopolitik Timur Tengah. Tercatat 2 produk reksadana campuran terbaik di Bareksa Barometer yakni Setiabudi Dana Campuran (SDC) dan Sucorinvest Anak Pintar (SAP) masing mencatatkan cuan 33,3% dan 32% dalam 3 tahun terakhir.

Cuan yang menggiurkan ini karena strategi manajer investasi dalam mengelola reksadana tersebut. Menurut Tim Analis Bareksa, untuk Setiabudi Dana Campuran,  sekitar 60% dialokasikan di saham, terutama yang kapitalisasi besar (big caps), 21% di obligasi dan sisanya di pasar uang. Reksadana Campuran memiliki fleksibilitas alokasi investasi menyesuaikan kondisi pasar modal agar mendapatkan imbal hasil optimal.

Beli Reksadana di Sini

Senada, pengelolaan reksadana campuran Sucorinvest Anak Pintar juga saat ini lebih banyak dialokasikan di instrumen saham hingga di atas 78%, disusul obligasi 18% dan sisanya pasar uang. Alokasi saham reksadana kelolaan Sucor Asset Management ini lebih banyak di saham kapitalisasi menengah (mid cap) dan kecil (small cap) di sektor properti, ritel, hingga energi. Ini karena manajer investasi mengharapkan pertumbuhan harga yang lebih tinggi dibandingkan saham big caps. 

Sucorinvest Anak Pintar meraih skor Barometer Point 4,5 dengan dana kelolaan per September 2024 senilai Rp186,74 miliar, sedangkan Setiabudi Dana Campuran meraih Barometer Point 4 dan dana kelolaan Rp75,2 miliar. 

Namun menurut Tim Analis Bareksa, investor perlu memperhatikan tingginya potensi imbal hasil biasanya beriringan dengan fluktuasinya yang juga lebih tinggi. Karena itu, investor bisa memilih kembali mana produk reksadana campuran yang lebih sesuai dengan profil risikonya. Secara umum, reksadana campuran cocok untuk investasi jangka menengah hingga panjang, bagi investor dengan profil risiko moderat hingga agresif, serta jangka waktu investasi disarankan 3-5 tahun. 

Beli Reksadana di Sini

Adapun untuk produk pendapatan tetap, mayoritas masih didominasi oleh produk yang berbasis obligasi korporasi, dan ada sedikit alokasi di obligasi negara (SBN). Contohnya seperti Trimegah Dana Tetap Syariah saat ini memiliki alokasi sekitar 70-80% di obligasi korporasi, lalu ada porsi SBN tenor maksimal 3 tahun di bawah 10% dan sisanya pasar uang. Porsi SBN ini yang menjadi booster ketika pasar obligasi mengalami kenaikan dan biasanya ditandai dengan penurunan yield acuan.

Kemudian reksadana yang murni mengalokasikan portofolionya di obligasi korporasi dengan porsi mencapai 85% dan sisanya pada pasar uang, yakni STAR Stable Amanah Sukuk. Dengan strategi ini, produk STAR dapat menjaga kestabilan kinerjanya dan risiko yang terjaga karena dialokasikan pada obligasi yang memiliki minimal peringkat “A” serta rata-rata tenor jangka pendek di bawah 3 tahun. 

Trimegah Dana Tetap Syariah meraih skor Barometer Point 5 dengan dana kelolaan Rp461 miliar dan STAR Stable Amanah skor Barometer Point 4,5 dengan kelolaan Rp335 miliar. Setahun terakir reksadana yang dikelola sesuai prinsip syariah itu yakni Trimegah Dana Tetap Syariah mencatatkan imbal hasil 8,5% dan STAR Amanah return 6,69%. 

Beli Reksadana di Sini

Jumlah reksadana pendatang baru di Bareksa Barometer bulan ini dibandingkan bulan sebelumnya ada 8 produk. Terbanyak di daftar top 5 reksadana saham yang kedatangan 3 pendatang baru yakni Sucorinvest Maxi Fund, Allianz Alpha Sector Rotation dan TRIM Kapital Plus. 

Kemudian Syailendra Balanced Opportunity Fund Kelas A jadi pendatang baru di daftar top 5 reksadana campuran terbaik, STAR Stable Amanah Sukuk dan Capital Fixed Income Fund pendatang baru di daftar top 5 reksadana pendapatan tetap, serta Shinhan Money Market Fund dan STAR Money Market Kelas Utama jadi pendatang baru di daftar top 5 reksadana pasar uang terbaik Bareksa Barometer bulan ini. 

Daftar selengkapnya reksadana terbaik di Bareksa Barometer per November 2024 ialah sebagai berikut: 

Top 5 Reksadana Campuran Terbaik di Bareksa Barometer

Reksadana Campuran

Manajer Investasi

AUM September 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 3 Tahun

Sucorinvest Anak Pintar

sucorinvest Asset Management

Rp186,74 miliar

4,5

32,05%

Setiabudi Dana Campuran

Setiabudi Investment Management

Rp75,2 miliar

4

33,34%

Trimegah Balanced Absolute Strategy Kelas A

Trimegah Asset Management

Rp237,49 miliar

4

21,66%

Sucorinvest Citra Dana Berimbang

Sucorinvest Asset Management

Rp161,72 miliar

3,5

25,23%

Syailendra Balanced Opportunity Fund Kelas A

Syailendra Capital

Rp79,27 miliar

3,5

4%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 4/11/204

Beli Reksadana di Sini

Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik di Bareksa Barometer

Reksadana Pendapatan Tetap

Manajer Investasi

AUM September 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

Trimegah Asset Management

Rp461,28 miliar

5

8,5%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

Trimegah Asset Management

Rp17,25 miliar

5

7,14%

STAR Stable Amanah Sukuk*

Surya Timur Alam Raya Asset Management

Rp335,24 miliar

4,5

6,69%

Bahana Obligasi Ganesha Kelas G

Bahana TCW Investment Management

Rp112,41 miliar

4,5

6,75%

Capital Fixed Income Fund

Capital Asset Management

Rp2,01 triliun

4,5

7,43%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 4/11/204, *YTD

Beli Trimegah Dana Tetap Syariah di Sini

Beli Trimegah Dana Obligasi Nusantara di Sini

Beli STAR Stable Amanah Sukuk di Sini

Beli Capital Fixed Income di Sini

Top 5 Reksadana Pasar Uang Terbaik di Bareksa Barometer

Reksadana Pasar Uang

Manajer Investasi

AUM September 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Tahun

Capital Money Market Fund

Capital Asset Management

Rp867 miliar

5

5,95%

Insight Money

Insight Investments Management

Rp821,77 miliar

4,5

6,16%

Setiabudi Dana Pasar Uang

Setiabudi Investment Management

Rp718,88 miliar

4,5

5,42%

Shinhan Money Market Fund

Shinhan Asset Management Indonesia

Rp457,24 miliar

4

5,46%

STAR Money Market Kelas Utama

Surya Timur Alam Raya Asset Management

Rp36,94 miliar

4

5,31%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 4/11/204

Beli Capital Money Market Fund di Sini

Beli Shinhan Money Market di Sini

Top 5 Reksadana Indeks Terbaik di Bareksa Barometer

Reksadana Indeks

Manajer Investasi

AUM September 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Tahun

BNP Paribas IDX Growth30

BNP Paribas Asset Management

Rp279,06 miliar

3

5,71%

STAR Infobank 15 Kelas Utama

Surya Timur Alam Raya Asset Management

Rp39,81 miliar

3

11,45%

PNM INDEKS INFOBANK15

PNM Investment Management

Rp5,33 miliar

3

10,48%

AVRIST IDX30

Avrist Asset Management

Rp146,04 miliar

3

4,34%

Principal Index IDX30 Kelas O

Principal Asset Management

Rp58,5 miliar

3

3,92%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 4/11/204

Beli BNP Paribas IDX Growth30 di Sini

Beli STAR Infobank 15 di Sini

Beli Avrist IDX30 di Sini

Top 5 Reksadana Saham Terbaik di Bareksa Barometer

Reksadana Saham

Manager Investasi

AUM September 2024

Barometer Point

Imbal Hasil 1 Tahun

Sucorinvest Sustainability Equity Fund

Sucorinvest Asset Management

Rp28,09 miliar

5

15,75%

Sucorinvest Maxi Fund

Sucorinvest Asset Management

Rp137,16 miliar

4,5

7,17%

Allianz Alpha Sector Rotation

Allianz Global Investors Asset Management Indonesia

Rp217,35 miliar

4

6,64%

TRIM Kapital Plus

Trimegah Asset Management

Rp254,43 miliar

4

8,89#

Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A

Eastspring Investments Indonesia

Rp135,97 miliar

4

7,78%

Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 4/11/204

Beli TRIM Kapital Plus di Sini

Apa yang Baru dari Bareksa Barometer?

Bareksa Barometer yang biasa dijadikan acuan oleh investor dalam berinvestasi reksadana jadi makin paten, seiring pembaruan metodologinya. Dengan inovasi ini, investor jadi punya panduan lebih mantap guna mencapai target investasinya dalam meraih cuan. Menurut Tim Analis Bareksa, inovasi terbaru Bareksa Barometer ialah dari sisi penilaian kinerja reksadana berdasarkan jangka waktunya.

Jika sebelumnya jangka waktu yang dinilai hanya 4 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun dengan bobot masing-masing 25%, kini ditambah menjadi 5 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun dengan bobot penilaian masing-masing 20%. Metode baru ini semakin meningkatkan kualitas penilaian Bareksa Barometer. Karena itu penilaian atas kinerja suatu produk reksadana jadi semakin maksimal dan handal.

Bobot Periode Kinerja Reksadana oleh Bareksa Barometer

Periode

1 tahun

9 bulan

6 bulan

3 bulan

1 bulan

Bobot

20%

20%

20%

20%

20%

Sumber : Tim Analis Bareksa​

Beli Reksadana di Sini

Selain itu, dari sisi benchmark atau acuan atas kinerja produk reksadana, Bareksa Barometer kini hanya mengacu pada kinerja 8 Indeks Reksadana Bareksa. Sebelumnya, penilaian juga menyertakan indeks LQ45 untuk reksadana konvensional dan Jakarta Islamic Index (JII) untuk reksadana syariah.

Ini karena Bareksa Fund Index mengukur kinerja rata-rata seluruh produk reksadana yang ada di Indonesia dari per jenis reksadana, yakni reksadana saham, campuran, pendapatan tetap dan pasar uang.

Kini penilaian kinerja suatu produk reksadana saham konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Saham Bareksa dan reksadana saham syariah akan dibandingkan dengan Indeks Reksadana Saham Syariah Bareksa.

Demikian juga penilaian kinerja produk reksadana pendapatan tetap konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa dan reksadana pendapatan tetap syariah mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Bareksa.

Beli Reksadana di Sini

Sebelumnya, inovasi juga telah dilakukan Bareksa Barometer. Yakni Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Bareksa Barometer dari sisi momentum pergerakan pasar. Model ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal.

Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.

Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Bareksa Barometer guna menangkap peluang tersebut.

Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Bareksa Barometer.

Beli Reksadana di Sini

(Romainah/Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.