Bareksa.com – Pemangkasan suku bunga acuan seiring dengan meredanya inflasi dan data tenaga kerja AS yang melambat, menjadi sentimen positif yang ditunggu oleh investor pasar modal. Bareksa Prioritas, layanan eksklusif hasil kolaborasi Bareksa Prioritas dan Jagartha Advisors, menyarankan pada investor high net worth individuals (HNWI), agar memanfaatkan momen ini untuk mengambil peluang investasi di aset yang lebih berisiko, termasuk reksadana saham.
Head of Investment Bareksa Christian Halim menjelaskan bahwa inflasi di AS mulai mereda, berkat penurunan harga komoditas dan stabilisasi harga di berbagai sektor. Selain itu, pasar tenaga kerja yang sebelumnya panas kini mulai menunjukkan tanda-tanda pendinginan.
"Dengan meredanya inflasi dan pendinginan pasar tenaga kerja, spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga oleh The Fed semakin menguat. Investor mulai berharap The Fed tidak hanya akan menghentikan kenaikan suku bunga, tetapi juga akan menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang," jelas Christian.
Direktur Bareksa Prioritas Ricky Rachmatulloh menambahkan bahwa pelaku pasar kini mengekspektasikan pemangkasan suku bunga dapat terjadi hingga bulan Desember, dengan potensi pemangkasan total mencapai 100 basis poin.
"Ekspektasi ini didasarkan pada proyeksi bahwa inflasi akan terus turun, sementara pertumbuhan ekonomi akan melambat, menciptakan kondisi yang mendukung kebijakan moneter yang lebih akomodatif. Pemangkasan suku bunga oleh The Fed juga dapat mendorong Bank Indonesia mengikuti langkah tersebut," ujar Ricky.
Menghadapi kondisi ini, Chief Investment Officer Jagartha Advisors Erik Argasetya memaparkan strategi investasi yang bisa dipertimbangkan adalah peningkatan eksposur pada reksa dana ekuitas dan pendapatan tetap berbasis obligasi pemerintah.
"Ekuitas dapat diuntungkan dari kebijakan suku bunga yang lebih rendah dikarenakan cost of fund yang lebih kompetitif, sehingga dapat cenderung mendorong valuasi pasar saham lebih tinggi. Sementara itu, obligasi pemerintah, terutama yang berjangka panjang, dapat memberikan hasil yang menarik jika suku bunga turun, sebab harga obligasi yang cenderung naik ketika suku bunga diturunkan," jelas Erik.
Dia menambahkan bahwa dengan memahami dinamika ini, investor dapat menyesuaikan portofolionya untuk memanfaatkan peluang yang muncul dari perubahan kebijakan moneter The Fed dan kondisi ekonomi yang sedang berkembang. Namun, investor hendaknya menyesuaikan dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing demi kenyamanan investasi.
Tabel Kinerja Reksa Dana Rekomendasi Bareksa Prioritas
Reksadana Saham dan Indeks | YTD | 1 Tahun | AUM |
BNP Paribas Solaris | 3,31% | -5,52% | Rp 242,8 miliar |
Batavia Dana Saham | 1,28% | -0,57% | Rp 1,96 triliun |
STAR Infobank 15 Kelas Utama | 5,68% | 9,55% | Rp 17,6 miliar |
Reksadana Obligasi | YTD | 1 Tahun | AUM |
Trimegah Dana Tetap Syariah | 5,24% | 5,93% | Rp 283,2 miliar |
STAR Stable Amanah Sukuk Fund | 5,18% | - | Rp 201,3 miliar |
Syailendra Pendapatan Tetap Premium | 3,55% | 4,68% | Rp 3,64 triliun |
Reksadana Pasar Uang | 1 Tahun | 3 Tahun | AUM |
STAR Money Market Kelas Utama | 3,62% | 5,16% | Rp 31,1 miliar |
BRI Seruni Pasar Uang III | 3,60% | 5,06% | Rp 1,35 triliun |
Trimegah Kas Syariah | 3,56% | 5,10% | Rp 963,1 miliar |
Reksadana USD | 1 Tahun | 3 Tahun | AUM |
BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD* | 6,57% | 28,77% | USD 70,76 juta |
Mandiri Global Sharia Equity Dolar Kelas A* | 3,52% | 20,71% | USD 71,57 juta |
Schroder Global Sharia Equity Fund* | 3,02% | 22,59% | USD 60,55 juta |
Sumber: Tim Analis Bareksa Prioritas, Return NAV per 3 September 2024
*Return NAV per 2 September 2024
(hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksa dana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksa dana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksa dana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksa dana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksa dana.