Bareksa.com - Kamu investor moderat dan memegang prinsip-prinsip syariah? Reksa dana pendapatan tetap Capital Sharia Fixed Income bisa jadi pilihan, di tengah potensi penurunan suku bunga acuan yang bisa mendorong pasar obligasi. Berikut ulasannya.

Risiko Moderat Jangka Menengah

Menurut prospektusnya, reksa dana kelolaan Capital Asset Management ini bertujuan untuk memperoleh pendapatan investasi dalam jangka waktu menengah melalui investasi terutama pada Efek Syariah Berpendapatan Tetap syariah dengan tetap memperhatikan risiko investasi dan Kebijakan Investasi.

Mayoritas isi portofolio dari Capital Sharia Fixed Income adalah obligasi syariah atau sukuk korporasi serta deposito syariah untuk menghasilkan return dan likuiditas portofolio yang optimal.

Berikut 10 aset terbesar (top 10 holdings) dalam portofolio reksa dana ini, berdasarkan Fund Fact Sheet per Juli 2024:

• Sukuk Ijarah Bkljt IV Global Mediacom Thp I Thn 2023 seri B

• Sukuk Ritel Indonesia seri SR016

• Sukuk Wakalah Bkljt I Medco Power IndoThp I Thn 2022 seri A

• Sukuk Mudharabah II OKI Pulp & Paper Mills Thn 2023 seri B

• Deposito Bank Victoria Syariah

• Sukuk Mudharabah Bkljt III Indah Kiat Pulp & Paper Thp III Thn 2023 seri B

• Surat Berharga Syariah Negara PBS017

• Sukuk Wakalah Bkljt I MNC Energy Investments Thp I Thn 2023 seri C

• Sukuk Mudharabah Bkljt III Indah Kiat Pulp & Paper Thp I Thn 2023 seri A

• Sukuk Mudharabah Bkljt II OKI Pulp & Paper Mills Thn 2022 seri B

Jenis reksa dana syariah pendapatan tetap ini memiliki risiko sedang cenderung rendah. Biasanya, sifat ini cocok untuk investor dengan profil risiko moderat dengan jangka waktu investasi menengah (3-5 tahun).

Kinerja Historis Menarik

Reksa dana yang efektif pada Agustus 2023 ini sudah memperlihatkan kinerja yang cukup menarik. Dalam setahun terakhir, Capital Sharia Fixed Income sudah bertumbuh 6,28% (per 26 Agustus 2024) dan sepanjang tahun berjalan sudah naik 4,32%.

Kinerja reksa dana ini menjadi salah satu yang tertinggi untuk kategori pendapatan tetap syariah di super app Bareksa setahun terakhir. Ditambah lagi, produk ini mendapatkan rating Bareksa Barometer 3,5 dari skala 5, yang artinya Baik.

Sumber: Bareksa, bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) setelah pajak

Apalagi, angka kinerja ini tentu lebih menarik dibandingkan dengan imbal hasil deposito syariah yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yaitu hanya 3,4% setelah pajak. Sementara itu, imbal hasil reksa dana sudah bersih, tidak dipotong pajak lagi.

Potensi Pasar Obligasi

Pasar sedang menantikan potensi pemangkasan suku bunga acuan yang menjadi sentimen positif bagi pasar obligasi. Sehingga, investor dapat mempertimbangkan untuk mulai berinvestasi di reksa dana berbasis obligasi seperti Capital Sharia Fixed Income secara bertahap hingga September.

Apalagi, level yield saat ini dinilai masih sangat menarik. Yield SBN acuan pada 2025 ditargetkan akan di kisaran 6,2-6,3% atau hampir senada dengan kinerja historis pada Juli 2023. Sebagai informasi, penurunan yield mengindikasi harga obligasi di pasar semakin meningkat, sehingga mendorong kinerja reksa dana yang memiliki aset ini dalam portofolionya.

Sesuai Syariah

Capital Sharia Fixed Income mengikuti prinsip-prinsip syariah Pasar Modal. Karena itu, produk investasi ini bisa jadi pilihan untuk investor yang mengutamakan prinsip kebaikan dari nilai-nilai syariah.

Investor dapat mempertimbangkan produk Capital Sharia Fixed Income sebagai diversifikasi investasi dalam reksa dana. Produk ini bisa dibeli di super app Bareksa dengan modal mulai dari Rp100.000 saja.

Beli Capital Sharia Fixed Income

(ADV)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksa dana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksa dana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksa dana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksa dana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Konten bersponsor. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksa dana.