Industri Reksadana Catat Pembelian Bersih Rp2,75 Triliun pada Juli 2024, Kamu Salah Satunya?

Abdul Malik • 06 Aug 2024

an image
Ilustrasi dana kelolaan industri (AUM) atau NAB reksadana nasional. (Shutterstock)

Peningkatan nilai net subscription reksadana mendorong dana kelolaan kembali merangkak naik

Bareksa.com - Dana kelolaan reksadana mulai merangkak naik pada Juli 2024. Kondisi ini seiring kembali bergairahnya kinerja pasar modal Tanah Air. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyatakan nilai aktiva bersih (NAB) reksadana tercatat Rp491,61 triliun atau naik 1,06% sepanjang bulan Juli. Kenaikan itu didukung oleh nilai pembelian bersih (net subscription) reksadana sepanjang bulan lalu Rp2,75 triliun. 

“Di industri pengelolaan investasi, total nilai asset under management (AUM) tercatat Rp830,25 triliun, naik 0,51% pada bulan Juli dan naik 0,67% dibandingkan Desember 2023,” ungkap Inarno dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK bulan Juli 2024 secara virtual (5/8). 

Nilai pembelian bersih industri reksadana mulai meningkat pada Juli 2024, dibandingkan Juni net subscription Rp1,42 triliun. Pada Mei 2024, nilai pembelian bersih reksadana sempat menyentuh Rp4,76 triliun. Kondisi itu menandakan minat masyarakat untuk berinvestasi kembali meningkat. Sepanjang tahun berjalan (YTD) hingga 30 Juli 2024, industri reksadana masih mencatatkan net redemption (nilai jual bersih) Rp12,53 triliun. Nilai net redemption itu terus menyusut dibandingkan April 2024 yang menembus Rp21,46 triliun. 

Beli Reksadana di Sini

Sepanjang 2023, industri reksadana memang berhasil meraup net subscription cukup besar yakni Rp22,02 triliun. Namun nilai itu belum mampu menambal net redemption jumbo yang mencapai Rp78,33 triliun pada 2022, setelah dana kelolaan reksadana mencatat rekor tertingginya Rp580 triliun pada Desember 2021. Sejak itu dana kelolaan terus menurun hingga di bawah Rp500 triliun. Kini seiring catatan kinerja Juli 2024, dana kelolaan industri reksadana berpeluang menuju Rp500 triliun lagi. 

Perkembangan Pasar Modal dan Bursa Karbon (PMDK)

Sumber : OJK

Beli Saham di Sini

Mulai bangkitnya dana kelolaan industri reksadana seiring kinerja pasar saham pada Juli 2024. Menurut Inarno, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 2,72% ke level 7.255,76 sepanjang bulan lalu, meskipun sepanjang tahun berjalan masih minus 0,23%. Nilai kapitalisasi pasar IHSG tercatat Rp12.338 triliun, naik 1,83% pada Juli dan meningkat 5,76% dalam 7 bulan terakhir. Investor asing mencatat beli bersih (net buy) Rp6,68 triliun pada bulan Juli, namun dalam 7 bulan terakhir masih jual bersih (net sell) Rp1,05 triliun. 

“Secara MTD, penguatan terjadi di hampir seluruh sektor dengan penguatan terbesar di sektor industri dan transportasi & logistik. Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp11,87 triliun YTD,” Inarno menjelaskan. 

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,09% pada Juli 2024 dan naik 2,66% YTD ke level 384,57, dengan ekspektasi imbal hasil (yield) SBN rata-rata turun 7,34 basis poin, namun dibandingkan akhir tahun lalu yield SBN naik 25,87 bps. Investor asing tercatat net buy Rp4,9 triliun di SBN pada Juli 2024, meskipun sepanjang 7 bulan terakhir masih net sell Rp29,05 triliun.

“Untuk pasar obligasi korporasi, investor non-resident mencatatkan net sell Rp0,58 triliun pada Juli 2024 dan net sell Rp2,22 triliun YTD,” Inarno mengungkapkan. 

Siap-siap Beli SR021 di Sini

(AM)

**

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.