Bareksa.com - Berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai Barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 1 Juli 2024) :

​Reksadana Saham

IHSG : 2,42%

​Indeks Reksadana Saham : 1,27%
TRAM Consumption Plus Kelas A : 1,87%

​​Indeks Reksadana Saham Syariah : 0,79%
Mandiri Investa Atraktif Syariah : -0,72%

Reksadana Campuran​

Indeks Reksadana Campuran : 0,71%
​Schroder Dana Kombinasi : -0,86%

​Indeks Reksadana Campuran Syariah : 0,66%
Schroder Syariah Balanced Fund : 0,18%

Reksadana Pendapatan Tetap​

​Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : -0,05%
Capital Fixed Income Fund : 0,56%

​Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,21%
Trimegah Dana Tetap Syariah : 0,35%

Reksadana Pasar Uang​

Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan

​Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,37%
Capital Money Market Fund : 0,48%

​Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,31%
Syailendra Sharia Money Market Fund : 0,43%

​​Reksadana Ind​eks​

​Reksa Dana Indeks Avrist Indeks LQ45 : 2,65%
BRI Indeks Syariah : -0,17%

Investasi Reksadana di Sini

​Ringkasan Informasi Pasar​

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (1/7/2024) naik 1,08% ke level 7.139,626. Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat naik ke level 7,068% pada Senin (1/7/2024) pukul 16.00 WIB.

Ditengah dengan kenaikan IHSG, di super app investasi Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) 1,33% dan 1,04% dalam sehari pada 01 Juli 2024, yaitu Manulife Saham Andalan dan Sucorinvest Maxi Fund.

​Reksadana Manulife Saham Andalan yang dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, mencetak imbal hasil (return) 1,33% dalam sehari pada perdagangan 1 Juli 2024. Berdasarkan fund fact sheet periode Mei 2024, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Hillcon Tbk (HILL), PT Panin Financial Tbk (PNLF), PT Astra International Tbk (ASII), PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

Investasi Reksadana di Sini

Sedangkan Reksadana Sucorinvest Maxi Fund yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management, mencetak imbal hasil (return) 1,04% dalam sehari pada perdagangan kemarin, 1 Juli 2024. Berdasarkan fund fact sheet periode Mei 2024, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN0 dan PT Timah Tbk (TINS).

Adapun Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Investasi Reksadana di Sini

(Romainah/mp)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.