5 Kiat Investasi Ketika Pasar Bergejolak Versi Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI)

Martina Priyanti • 01 Jul 2024

an image
Ilustrasi investasi di reksadana pasar uang yang likuid, yang digambarkan dengan grafik saham dengan tumpukan koin. (Shutterstock)

Yang penting adalah komitmen dan konsisten dalam berinvestasi

Bareksa.com - Ada baiknya dalam berinvestasi, Kamu sebagai seorang investor harus memiliki strategi yang tepat, termasuk menerapkan prinsip investasi yang pas ketika berinvestasi. Terlebih di tengah gejolak tinggi pasar finansial.

Saat tengah terjadi gejolak tinggi pasar finansial, berbagai emosi seperti kekhawatiran, ketakutan, atau justru peningkatan adrenalin yang meningkatkan keberanian lebih dari biasanya dapat menggoyahkan komitmen, disiplin, dan tujuan investasi yang sudah direncanakan. Nah, Freddy Tedja, Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau MAMI, dalam artikel edukasi MAMI berikut ini, menjelaskan prinsip investasi yang pas ketika berinvestasi ketika pasar bergejolak.

Freddy Tedja mengatakan kiat pertama, selalu diversifikasi. "Prinsip utama dalam berinvestasi yang harus diperhatikan investor adalah selalu melakukan diversifikasi portofolio. Jangan pernah menempatkan uangmu pada satu keranjang, karena kita tidak pernah apa yang terjadi kepada pasar finansial di masa depan," kata Freddy dalam keterangan tertulisa, Minggu (30/6/2024).

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa diversifikasi bisa melindungi investasi kita dari pergerakan naik turun pasar. Harapannya, ketika pasar bergejolak, tidak seluruhnya investasi kita terkena dampak dalam besaran yang sama.

"Tujuannya, agar kita masih memiliki pos investasi lain yang bisa mengkompensasi atau setidaknya mengurangi penurunan investasi yang terjadi. Investor harus selalu fokus dengan apa yang bisa dikendalikan, diversifikasi dan fokus ke jangka panjang menjadi bagian dari caranya," ucapnya.

Kiat kedua, rasional dan tidak emosional. Freddy mengatakan hal berikut yang harus diperhatikan adalah bersikap rasional dan tidak emosional, terutama ketika pasar dalam kondisi bergejolak. Menurutnya ketika pergerakan pasar cenderung naik dan hasil investasi membuahkan hasil, euforia yang terjadi membuat kita tidak berpikir rasional, menjadi lebih berani mengambil risiko lebih dari bisa kita emban. Demikian juga sebaliknya, ketika pasar menunjukkan pelemahan, ada kekhawatiran akan nilai investasi yang berkurang sehingga kita terburu-buru 'lari' dari pasar. "Tindakan irasional terkait profil risiko adalah salah satu penyebab umum kegagalan tujuan investasi," imbuhnya.

Kiat ketiga, hindari 'godaan' jangka pendek. Freddy mengatakan dalam berinvestasi, investor memang bisa kapan saja membeli atau menjual portofolio investasinya. Namun jika hal tersebut malah membuat kita kehilangan momentum pergerakan pasar, hasilnya malah 'boncos. "Inilah yang harus dihindari oleh investor. Dengan tetap berinvestasi dalam jangka yang cukup panjang, kita tak akan kehilangan potensi dari hari-hari yang membawa imbal hasil yang optimal di pasar dan ini akan membawa kita ke pembahasan berikutnya," papar Freddy.

Kiat keempat, investasi seharusnya untuk jangka panjang. Freddy mengatakan karena jika jangka pendek, namanya menabung!. "Pasar finansial akan selalu bergerak naik-turun, tanpa kita pernah mengetahui waktunya secara pasti. Semakin dini kita berinvestasi, semakin lama dan banyak kita memperoleh momentum kenaikan yang terjadi di pasar finansial," ujar dia.

Freddy mengatakan bahwa volatilitas dan gejolak-gejolak jangka pendek yang terjadi sepanjang waktu akan terlihat 'smooth' jika dilihat dalam perspektif jangka panjang. "Dan justru volatilitas-volatilitas jangka pendek itu dapat menjadi peluang untuk meraih hasil lebih jika kita manfaatkan untuk menambah investasi kita," katanya.

Kelima, selalu berinvestasi secara rutin. Freddy mengatakan tentunya kita pernah mendengar ujaran berinvestasilah secara rutin. Namun tahukah alasan dibalik itu? Dengan menginvestasikan dana kita secara berkala, ia melanjutkan kita membeli lebih banyak unit investasi dengan harga lebih rendah dan lebih sedikit pada harga lebih tinggi. Ketika harga naik, kita memiliki lebih banyak unit investasi dengan cuan tebal dan lebih sedikit unit investasi dengan cuan tipis.

Demikian juga ketika harga turun, Freddy mengatakan bahwa kita memiliki lebih banyak unit investasi yang merugi tipis, dan hanya sedikit unit investasi yang merugi banyak. "Nah, dengan menerapkan lima jurus investasi tersebut, apapun kondisi pasar finansial, niscaya tidak akan mempengaruhi tujuan investasi yang sudah ditetapkan kita sudah awal. Yang penting adalah komitmen dan konsisten dalam berinvestasi!," kata Freddy.

Klik untuk Beli Reksadana Sekarang
(Martina Priyanti)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana