Bareksa.com - Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report August 2023 menyebutkan dana kelolaan reksadana syariah tumbuh 6% sepanjang tahun berjalan (YTD) atau dalam 8 bulan terakhir menjadi Rp43,63 triliun. Namun secara bulanan, atau dibandingkan Juli, maka dana kelolaan reksadana syariah pada Agustus 2023 stagnan, serta dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YOY) minus 1%.
Pertumbuhan dana kelolaan reksadana syariah dalam 8 bulan terakhir (YTD) pada Agustus 2023 seiring unit penyertaannya yang tercatat 31,78 miliar unit, tumbuh 9%, naik 7% secara tahunan. Tapi secara bulan unit penyertaan reksadana syariah stagnan.
Tak dipengaruhi unit penyertaan, naik turunnya dana kelolaan reksadana juga dipengaruhi oleh kinerja aset dalam potofolio reksadana tersebut. Adapun unit penyertaan mencerminkan seberapa banyak reksadana tersebut dibeli atau diminati oleh investor.
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report August 2023 mencatat top 3 manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana syariah terbesar pada Juli 2023 diisi oleh manajer investasi yang sama dalam tujuh bulan terakhir, dengan setiap bulannya terjadi perubahan besaran dana kelolaan.
Sucorinvest Asset Management atau Sucor AM kembali mengisi posisi puncak manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana syariah terbesar, dengan kelolaan Rp5,91 triliun pada Agustus 2023, dengan pangsa pasar 14%. Dana kelolaan reksadana syariah Sucor AM tumbuh 5% sepanjang tahun berjalan dan naik 16% secara tahunan.
BNP AM juga tercatat kembali mengisi posisi kedua manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana syariah terbesar pada Agustus 2023. Dana kelolaan reksadana syariah BNP AM pada bulan lalu Rp5,07 triliun, dengan pangsa pasar 12%.
Posisi ketiga manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana syariah terbesar masih diisi Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI). Dana kelolaan reksadana syariah MAMI tercatat Rp4,19 triliun dan dengan pangsa pasar 10% pada Agustus 2023.
Dari sisi pertumbuhan dana kelolaan reksadana syariah terbesar, Trimegah Asset Management tercatat sebagai manajer investasi dengan pertumbuhan dana kelolaan reksadana syariah tertinggi pada Agustus 2023 baik secara bulanan, sepanjang tahun berjalan dan tahunan. Dana kelolaan Trimegah naik 13% secara bulanan, melesat 113% sepanjang tahun berjalan dan meroket 110% secara tahunan.
Selain Trimegah AM, manajer investasi dengan pertumbuhan dana kelolaan reksadana syariah terbesar pada bulan lalu secara bulanan antara lain Majoris AM (5%), Henan Putihrai AM (5%), dan Insight IM (3%).
Sedangkan sepanjang tahun berjalan, selain Trimegah, manajer investasi yang juga dana kelolaan reksadana syariahnya tumbuh tertinggi antara lain Bahana TCW IM (104%), PNM IM (77%), dan Insight IM (70%).
Kemudian secara tahunan, manajer investasi dengan pertumbuhan dana kelolaan reksadana syariah terbesar selain Trimegah, antara lain Insight IM (60%), Bahana TCW IM (55%), dan Henan Putihrai AM (32%).
Top 20 Manajer Investasi Dana Kelolaan Reksadana Syariah Terbesar Agustus 2023
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report August 2023
Reksadana syariah adalah reksadana yang hanya dapat berinvestasi di efek keuangan yang sesuai dengan kaidah dan prinsip syariah, dan tentunya masih terikat dengan batasan investasi yang ditetapkan oleh OJK. Efek yang termasuk syariah masuk dalam daftar efek syariah yang diterbitkan oleh OJK.
Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report August 2023. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
(Reynaldi Gumay/Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.