Bareksa.com - Tahun ajaran baru sudah di depan mata, dan bagi orang tua, dana pendidikan menjadi topik penting karena menyangkut keuangan. Apakah Smart Investor sudah menyiapkan dana pendidikan anak? Bagaimana reksadana dapat memaksimalkan potensi investasi untuk dana pendidikan anak?
Krizia Maulana, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia atau MAMI, mengatakan ada sebagian orang tua yang kini tengah disibukkan dengan kegiatan mencari sekolah pilihan untuk anak-anak mereka. Sekolah dan perguruan tinggi negeri masih menjadi dambaan karena dipersepsikan selain kualitas pendidikannya yang baik, biayanya juga cenderung lebih terjangkau dibandingkan swasta.
Untuk lulus ujian seleksi, orang tua kerap membekali anak-anak mereka dengan les pelajaran tambahan. Selain itu, ada juga anak-anak yang ikut les/klub sesuai dengan minat dan bakatnya, seperti les musik, menggambar, klub basket, renang, bola, dan lainnya. Sayangnya, terkadang biaya-biaya les dan klub ini tidak dianggarkan oleh orang tua.
Nah berikut ini penjelasan Krizia Maulana, dalam menyiapkan keuangan demi mendukung masa depan anak dalam artikel edukasi MAMI dengan tema "Siapkan Keuangan Untuk Dukung Masa Depan Anak," yang disampaikan secara tertulis, Minggu (25/6/2023).
Ada banyak cara untuk mendukung masa depan anak, antara lain dengan memberikan fasilitas les pelajaran tambahan di bimbingan belajar, les bahasa, dan lainnya. Selain itu, orang tua sebaiknya juga mengenali minat dan bakat anak.
"Jika ada dana lebih, ikut sertakan anak dalam tes minat dan bakat bersama psikolog untuk lebih menggali potensi dirinya," kata Krizia.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa les seni, bahasa, olah raga, dan lain sebagainya akan menjadi bekal tambahan bagi anak bahkan, bisa menjadi modal untuk ikut kejuaraan nasional dan jadi penghasilan tambahan buat mereka.
Tentunya biaya untuk mendukung minat dan bakat ini tidak sedikit bahkan ada yang total jumlahnya melebihi uang pangkal masuk sekolah. "Oleh karena itu, orang tua harus membuat perencanaan keuangan yang matang untuk mendukung masa depan anak," ucap Krizia.
Mulai Investasi Reksadana, Klik di Sini
Krizia menyampaikan tentu setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak, terutama dalam hal pendidikan. Namun biaya pendidikan bisa mahal karena peningkatan biayanya yang cukup besar dari tahun ke tahun.
"Menghadapi hal tersebut, maka pertanyaannya adalah apakah kita sudah melakukan perencanaan investasi yang cukup untuk menutupi biaya Pendidikan? Penting untuk menyiapkannya sejak dini agar perjalanannya menjadi lebih nyaman dan lebih mudah untuk dikelola," kata Krizia.
Dalam perencanaan keuangan, ia melanjutkan, tentunya sangat penting untuk selalu menyesuaikan kemampuan keuangan masing-masing dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Jangan sampai kita jadi terbelit utang karena memilih tempat les/klub terbaik dengan biaya yang di luar kemampuan finansial kita.
"Sesuaikan pemilihan tempat les/klub dengan kemampuan keuangan kita. Jika punya beberapa anak, pastikan dana pendidikan untuk semua anak ikut disiapkan," pesannya.
Ia mengatakan jangan hanya anak pertama. Selain itu, orang tua juga harus selektif. Jangan terlalu ambisius sehingga anak ikut terlalu banyak les/klub. Diskusikan dengan anak dan ajak ia untuk ikut menentukan bekal untuk masa depannya kelak.
Menurut Krizia, idealnya, dana pendidikan untuk anak mulai disiapkan sejak ia masih dalam kandungan. "Namun, better late than never," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa ada banyak kendaraan investasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan dana pendidikan (pastikan sudah termasuk biaya les/klub). Salah satunya yaitu reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang.
"Kedua jenis reksadana ini bisa menjadi pertimbangan terutama jika jangka waktu investasi persiapan dana pendidikan tergolong pendek karena memiliki tingkat risiko yang cenderung rendah," kata Krizia.
Sebagai gambaran, dia menjelaskan bahwa dalam setahun terakhir (31 Mei 2022 – 31 Mei 2023), reksadana pendapatan tetap Manulife Obligasi Unggulan (MOU) Kelas A memberikan imbal hasil sebesar 6,73%. Angka ini melebihi tolok ukurnya (rata-rata bunga deposito Rupiah 3 bulan di bank lokal +2% net setelah pajak) yang sebesar 3,60%.
Pada periode yang sama, reksadana pasar uang Manulife Dana Kas II Kelas A memberikan imbal hasil sebesar 2,73%, melebihi tolok ukurnya (rata-rata bunga deposito Rupiah 1 bulan di bank lokal, net setelah pajak) yang sebesar 1,77%.
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana