Bareksa.com - Pilihan investasi syariah kini semakin bertambah dengan hadirnya Trimegah Dana Tetap Syariah. Reksadana pendapatan tetap syariah ini bisa menjadi opsi bagi investor moderat dengan tujuan investasi jangka menengah.

Menurut prospektusnya, reksadana yang dikelola oleh Trimegah Asset Management ini bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan nilai investasi yang optimal untuk jangka menengah dan panjang sesuai dengan Prinsip Syariah dengan berinvestasi pada Efek Syariah Pendapatan Tetap yang tercantum dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh OJK.

Sesuai dengan jenisnya, mayoritas (80-100%) aset reksadana ini adalah obligasi sementara aset pasar uang dan lainnya sekitar 0-20%. Adapun per 31 Maret 2023, porsi alokasi obligasi mencapai 82,13% dan pasar uang sebesar 17,87% dari portofolionya.

Trimegah Dana Tetap Syariah (TDATSYA) berinvestasi pada Obligasi Korporasi dan Obligasi Negara Syariah. Harapannya, kombinasi yang seimbang antara obligasi negara dan korporasi tersebut dapat memberikan likuiditas yang baik, tingkat imbal hasil (return) atraktif, dan volatilitas yang lebih terjaga.

Menurut fund fact sheet Maret 2023, berikut daftar 10 aset terbesar (top holdings) dari reksadana ini:

• SBSN Seri PBS037

• Sukuk Mudharabah II Oki Pulp & Paper Mills Tahun 2022 Seri B

• SBSN Seri PBS022

• Deposito Bank Victoria Syariah

• Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap IV Tahun 2023 Seri B

• Sukuk Mudharabah Bkljt I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap II Tahun 2021 Seri C

• Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Sampoerna Agro Tahap III Tahun 2022 Seri A

• Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap IV Tahun 2021 Seri B

• SBSN Seri PBS004

• Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Bumi Serpong Damai Tahap I Tahun 2022 Seri B

Alasan Jadi Pilihan

Mengapa reksadana ini menjadi pilihan? Berikut tiga alasan bagi investor untuk mempertimbangkan reksadana Trimegah Dana Tetap Syariah:

1. Potensi Imbal Hasil Stabil

Trimegah Dana Tetap Syariah melakukan diversifikasi pada 5-6 sukuk korporasi. Sebab, manajer investasi memiliki keyakinan tinggi (high conviction) pada aset sukuk tersebut. Tujuannya agar reksadana bisa meraih potensi imbal hasil optimal dari aset sukuk pilihan tersebut.

Sebagai catatan, reksadana syariah boleh memiliki satu aset obligasi maksimal 20% dari portofolio, berbeda dengan reksadana konvensional yang maksimal 10% portofolio.

2. Likuiditas Baik

Strategi investasi dari reksadana pendapatan tetap syariah ini adalah memiliki alokasi aset sebesar 85-90% di sukuk korporasi untuk mendapatkan pergerakan NAB/unit yang relatif stabil. Sementara itu, reksadana ini memiliki maksimal 10-15% portofolio berupa sukuk negara untuk menjaga likuiditas.

3. Risiko Terjaga

Untuk menjaga risikonya, reksadana ini berinvestasi pada obligasi korporasi dengan peringkat yang baik, minimal A (single A). Dalam memilih obligasi atau sukuk, manajer investasi memperhatikan aspek kuantitatif (kemampuan membayar) dan aspek kualitatif (keinginan membayar) dari emiten penerbit obligasi/sukuk.

Di samping itu, dalam memilih obligasi negara, manajer investasi juga memperhatikan sukuk dengan tenor kurang dari 5 tahun, agar menjaga likuiditas. Manajer investasi juga secara aktif mengelola durasi sukuk negara agar sesuai dengan kondisi ekonomi makro, baik secara domestik maupun global.

Sebagai tambahan, reksadana ini menggunakan pengelolaan syariah sehingga cocok untuk investor yang memegang prinsip-prinsip syariah. Reksadana syariah sudah mendapatkan opini syariah alias label halal dari DSN MUI (Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia), yangi tertuang dalam fatwa No.20/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah.

​Klik untuk Beli Trimegah Dana Tetap Syariah​

Kinerja Historis

Lantas, bagaimana kinerja historis reksadana Trimegah Dana Tetap Syariah?

Untuk mengukur kinerjanya, reksadana ini menggunakan tolok ukur (benchmark) yaitu rata-rata deposito 6 bulan. Dalam 3 tahun terakhir, reksadana ini mencatatkan return 27,13% (per 31 Maret 2023), sementara benchmark-nya hanya naik 10,38%.

Grafik Kinerja Trimegah Dana Tetap Syariah (TDATSYA) Vs. Benchmark

Sumber: Bareksa.com

Dalam jangka waktu lebih panjang yaitu sejak peluncurannya pada 9 Desember 2019, reksadana ini sudah mencatat kinerja 23,51% per 31 Maret 2023. Kinerja ini mengalahkan benchmark-nya yang hanya 12,35%. Maka, secara rata-rata kinerja reksadana ini sekitar 6-7% per tahun.

Untuk potensi ke depannya, reksadana ini bisa diuntungkan dari tren penurunan inflasi, yang membuka peluang untuk pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia. Menurut Tim Analis Bareksa, jika ini terjadi, maka harga obligasi bisa menguat dan menguntungkan investor yang memiliki obligasi.

Menurut estimasi Tim Analis Bareksa, jika suku bunga dipangkas 1% maka reksadana pendapatan tetap bisa mendapatkan tambahan capital gain. Perkiraannya, dengan penurunan suku bunga 1% maka tambahan capital gain untuk Trimegah Dana Tetap Syariah di kisaran 0,6-1%.

Trimegah Dana Tetap Syariah bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank Kustodian. Dana kelolaan reksadana ini mencapai Rp35,18 miliar per Februari 2023.

Reksadana pendapatan tetap syariah ini tersedia sebagai produk Eksklusif di super app Bareksa dan dapat dibeli dengan modal mulai Rp100.000 saja. Buat Smart Investor yang berprofil moderat dan punya horison waktu investasi jangka menengah, Trimegah Dana Tetap Syariah bisa jadi pertimbangan.

​Beli Trimegah Dana Tetap Syariah, Klik di Sini​

​

​(ADV | hm)

* * *

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Konten bersponsor. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana