Bareksa.com – Pasar obligasi nasional mendapat dorongan positif dari kondisi ekonomi global dan domestik. Dampaknya, reksadana pendapatan tetap seperti Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A mencatatkan imbal hasil yang menarik dalam sepekan terakhir.
Berita positif pertama datang dari global. Inflasi Amerika Serikat (AS) pada Oktober 2022 kembali melandai dengan kenaikan 7,7% secara tahunan (YOY), atau lebih rendah dari September 8,2%. Pasar obligasi menyambut positif hal tersebut, terlihat dari imbal hasil (yield) yang turun sehingga mencerminkan kenaikan harga.
Penguatan di pasar obligasi AS juga turut mendorong kenaikan harga obligasi Indonesia. Sekitar akhir Oktober, yield acuan obligasi Indonesia masih berada di kisaran 7,5-7,6%. Sementara per 14 November 2022 sudah menguat ke kisaran 7,1%.
Kabar positif lainnya datang dari Indonesia. Pada Oktober 2022, Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar, yakni US$5,67 miliar. Angka surplus itu naik dari bulan sebelumnya yang senilai US$4,99 miliar.
Hal ini dikarenakan nilai ekspor yang naik cukup signifikan secara tahunan (YOY) mencapai 12,3%. Impor juga naik 17,44% YOY. Akan tetapi nilai impor konsumsi masih tercatat meningkat cukup baik dengan kenaikan 10,14% YOY.
Surplus yang cukup signifikan akan menambah solidnya fundamental ekonomi Indonesia dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, serta yield acuan obligasi Indonesia untuk ke depannya.
Maka dari itu, penguatan harga obligasi yang disebabkan beberapa sentimen positif tersebut juga turut menopang kenaikan kinerja mayoritas reksadana pendapatan tetap di Bareksa, terutama yang portofolionya memiliki Obligasi Negara (SBN). Salah satu reksadana berbasis SBN di Bareksa adalah Manulife Obligasi Negara Indonesia II (MONI II).
Menurut data Bareksa, reksadana kelolaan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) tersebut naik 1,17% sepekan (per 14 November 2022). Produk ini juga masuk dalam top 10 reksadana pendapatan tetap dengan return tertinggi sepekan terakhir.
Dengan return yang cukup kencang tersebut, kalau disetahunkan bisa mencapai 12%. Angka ini lebih menarik dibandingkan dengan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Day Reverse Repo Rate saat ini di 4,75%.
Melihat kinerja lebih panjang, MONI II juga mencatat performa yang cemerlang. Dalam 3 tahun terakhir, imbal hasilnya mencapai 15,84% dan dalam 5 tahun mencapai 30,43% (per 14 November 2022).
Manulife Obligasi Negara Indonesia II punya tujuan investasi menghasilkan pendapatan yang stabil dengan risiko seminimal mungkin dengan melakukan investasi pada efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia dalam mata uang rupiah.
Kebijakan investasi reksadana ini minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek bersifat utang, serta 0 persen dan maksimum 20 persen pada instrumen surat utang. Hingga November 2022, reksadana ini punya alokasi aset 83,73% di obligasi dan 16,27% pasar uang.
Alokasi Aset Manulife Obligasi Negara Indonesia II
Sumber: Bareksa.com
Return yang cukup baik ini tentu saja menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor. Terlebih, di tengah volatilitas pasar saham yang menggerus kinerja beberapa reksadana saham.
Reksadana Manulife Obligasi Negara Indonesia juga mendapat kepercayaan yang cukup besar dari para investor. Hal ini terlihat dari nilai dana kelolaan (asset under management) yang mencapai Rp2,16 triliun.
Sebagai tambahan informasi, saat ini Manulife Obligasi Negara Indonesia II diperdagangkan dengan Nilai Aktiva Bersih/Unit Rp2.803,23. Bagi kamu yang berminat memiliki reksadana ini, kamu cukup menyisihkan Rp10.000 sebagai minimal pembelian awal.
Reksadana pendapatan tetap disarankan untuk investasi dengan jangka waktu menengah sekitar 2-3 tahun. Selain itu, kelas aset ini juga cocok untuk investor dengan profil risiko moderat.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(ADV | hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Konten bersponsor. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.