Bareksa.com - Kinerja bursa saham Tanah Air pada pekan lalu tampaknya masih layak untuk disyukuri meskipun hanya berhasil menorehkan kenaikan tipis.
Dalam perdagangan yang berlangsung mulai dari 29 Agustus hingga 2 September 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang lebih banyak berakhir di zona hijau yakni sebanyak tiga hari, sementara dua hari lainnya ditutup di zona merah.
Alhasil secara mingguan IHSG mencatatkan kenaikan tipis 0,59% dengan berakhir di level 7.177,18. Namun di sisi lain, sepanjang pekan lalu investor asing terlihat cenderung masih memborong saham-saham Tanah Air dengan catatan aksi beli bersih (net buy) yang mencapai Rp1,88 triliun di pasar reguler.
Angka tersebut masih terbilang jumbo seiring dengan banjir sentimen positif di dalam negeri. Selain karena kondisi ekonomi yang terus membaik tercermin dari PMI manufaktur yang ekspansif, rilis kinerja keuangan emiten juga turut menjadi bensin bagi IHSG.
Indeks sektoral industrial menjadi pendorong penguatan IHSG dalam sepekan disusul oleh indeks sektoral kesehatan dan indeks energi. Apresiasi indeks energi juga didukung oleh kinerja keuangan konstituennya yang moncer. Asal tahu saja, emiten batu bara Tanah Air banyak yang baru merilis laporan keuangan semesteran. Hasilnya sangat memuaskan.
Bagaimana tidak, laba bersih perusahaan tambang batu hitam melesat ratusan hingga ribuan persen. Harga batu bara global yang naik 200% dan tembus US$400 per ton seolah menjadi durian runtuh bagi emitennya.
Dibalik penguatan IHSG sebenarnya terselip beberapa sentimen negatif mulai dari bank sentral AS yang masih akan mengerek suku bunga acuan ke depan hingga rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM bersubsidi.
Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
"Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," ujar Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Sabtu.
Menteri ESDM Arifin Tasrif selanjutnya menjabarkan penyesuaian harga BBM terbaru mulai sore nanti yakni sebagai berikut:
Harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter
Harga Solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter
Harga Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter
Kinerja IHSG yang bergerak positif pada pekan lalu, secara umum membuat mayoritas jenis reksadana mencatatkan penguatan, dipimpin oleh jenis yang berisiko tinggi yaitu reksadana saham.
Sumber : Bareksa
Berdasarkan data Bareksa,indeks reksadana saham menorehkan kinerja terbaik dengan apresiasi 0,55%, disusul indeks reksadana campuran yang juga memiliki penempatan pada saham mengalami kenaikan 0,29%.
Kemudian indeks reksadana pasar uang juga berhasil tumbuh positif dengan bertambah 0,04%. Sayangnya, indeks reksadana pendapatan tetap harus rela terkoreksi -0,14%.
Sementara itu jika dilihat lebih rinci, berikut top 10 produk reksadana di Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi pada pekan lalu.
Sumber : Bareksa
Produk reksadana jenis campuran dan indeks & ETF mendominasi dengan masing-masing 4 produk, sementara 2 produk lainnya ditempati oleh produk reksadana saham. Kenaikan yang ditorehkan kesepuluh produk tersebut juga terbilang cukup baik mulai dari 1,59% hingga 3,13% dalam sepekan.
10 reksadana tersebut di antaranya STAR Balanced, Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A, Reksa Dana UOBAM Indeks Bisnis-27, Sucorinvest Citra Dana Berimbang, Reksa Dana Indeks Allianz Sri Kehati Index Fund, Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati, TRAM Infrastructure Plus, STAR Balanced II, Simas Syariah Berkembang dan TRIM Kapital.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.