Bareksa.com - Mengawali perdagangan pekan ketiga Juli 2022, kinerja bursa saham Tanah Air terlihat masih cukup volatil di tengah bayang-bayang isu resesi yang kembali mencuat.
Pada perdagangan Senin (18/7/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,11 persen ke level 6.659,23. Aktivitas perdagangan tergolong sedikit lebih sepi dengan nilai transaksi Rp10,8 triliun, di mana investor asing tercatat menorehkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp416,76 miliar di pasar reguler.
Sentimen pergerakan IHSG masih terkait ancaman resesi global yang turut menyelimuti pasar keuangan Tanah Air. Bursa saham Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan lalu masih lesu. Inflasi yang makin memanas juga membuat uang investor di aset berisiko bisa "kebakaran".
Di tengah kinerja IHSG yang cenderung lesu, indeks SRI-KEHATI justru berhasil menorehkan kinerja cukup mengesankan pada perdagangan kemarin dengan kenaikan 1,35 persen, jauh mengungguli IHSG yang hanya 0,11 persen.
Berikut pergerakan saham-saham dalam indeks SRI-KEHATI pada perdagangan Senin (18/7/2022)
No | Kode | Nama Saham | 1 Hari |
1 | AALI | Astra Agro Lestari Tbk. | 5,32% |
2 | AKRA | AKR Corporindo Tbk. | 0% |
3 | ASII | Astra International Tbk. | 1,26% |
4 | BBCA | Bank Central Asia Tbk. | 2,14% |
5 | BBNI | Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. | 0,69% |
6 | BBRI | Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. | 0,73% |
7 | BBTN | Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. | 0,72% |
8 | BMRI | Bank Mandiri (Persero) Tbk. | 2,44% |
9 | BSDE | Bumi Serpong Damai Tbk. | 1,13% |
10 | CPIN | Charoen Pokphand Indonesia Tbk | 2,68% |
11 | DSNG | Dharma Satya Nusantara Tbk. | 5,56% |
12 | INCO | Vale Indonesia Tbk. | 2,31% |
13 | INDF | Indofood Sukses Makmur Tbk. | 2,17% |
14 | INTP | Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. | 1,64% |
15 | JPFA | Japfa Comfeed Indonesia Tbk. | -0,34% |
16 | JSMR | Jasa Marga (Persero) Tbk. | 0,57% |
17 | KLBF | Kalbe Farma Tbk. | -1,49% |
18 | PGAS | Perusahaan Gas Negara Tbk. | 2,29% |
19 | PTPP | PP (Persero) Tbk. | -0,56% |
20 | SIDO | Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. | -0,52% |
21 | SMGR | Semen Indonesia (Persero) Tbk. | 1,96% |
22 | TLKM | Telkom Indonesia (Persero) Tbk. | 0,96% |
23 | UNTR | United Tractors Tbk. | -0,6% |
24 | UNVR | Unilever Indonesia Tbk. | 3,11% |
25 | WIKA | Wijaya Karya (Persero) Tbk. | 0% |
Sumber : IDX, diolah Bareksa
Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahas mayoritas konstituen penghuni indeks SRI-KEHATI memang berhasil ditutup pada zona hijau pada perdagangan kemarin tepatnya sebanyak 20 saham, sementara 5 saham lainnya terlihat mengalami koreksi yang cenderung tipis.
Dengan demikian, maka cukup wajar bahwa indeks SRI-KEHATI mampu mencatatkan kinerja positif pada perdagangan kemarin.
Sumber : Bareksa
Hal tersebut secara langsung juga mendorong kinerja reksadana indeks atau index fund gfyang menjadikan SRI-KEHATI sebagai underlying asset-nya. Berdasarkan reksadana yang tersedia di Bareksa,dua reksadana berbasis indeks SRI-KEHATI berhasil menduduki jajaran teratas produk reksadana dengan imbal hasil (return) harian tertinggi pada perdagangan kemarin, atau membukukan cuan masing-masing 1,33 persen.
Kedua produk reksadana tersebut yaitu Reksa Dana Indeks Allianz SRI KEHATI Index Fund milik PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia dan Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati milik PT BNP Paribas Asset Management yang kompak mencatatkan kenaikan masing-masing 1,33 persen.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Adapun reksadana indeks diartikan sebagai jenis reksadana yang kinerjanya mengacu pada indeks tertentu, bisa indeks saham bisa juga indeks obligasi.
Berbeda dengan reksadana konvensional yang berusaha mengalahkan kinerja tolok ukurnya (benchmark), justru target dari reksadana indeks adalah menyamainya. Jadi, daripada dikelola secara aktif, pendekatan dari reksadana indeks adalah secara pasif dengan menyusun portofolio investasi menyerupai indeks acuannya.
Karena komposisi reksadana indeks mirip atau bahkan sama persis dengan indeks acuannya, hasilnya juga tentunya akan mirip dengan indeks acuannya. Cara ini dikenal pula dengan strategi pengelolaan pasif (passive management strategy).
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.