Bareksa.com - Industri reksadana campuran per akhir Juni 2022 kembali tertekan baik dari sisi dana kelolaan maupun unit penyertaannya. Meski demikian, masih ada manajer investasi yang mampu mencatatkan kenaikan dana kelolaan reksadana campuran.
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report June 2022 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyebutkan dana kelolaan reksadana campuran Rp24,55 triliun pada akhir Juni 2022. Dana kelolaan reksadana campuran industri tumbuh negatif baik secara bulanan/MoM, sepanjang tahun berjalan/YTD, maupun tahunan/YOY yakni masing-masing turun 4 persen, 7 persen, dan 1 persen.
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report June 2022
Di sisi lain, unit penyertaan reksadana campuran pada bulan lalu tercatat 19,46 miliar unit. Unit penyertaan reksadana campuran juga terkoreksi baik secara bulanan (MoM), sepanjang tahun berjalan (YTD) dan tahunan (YOY) yakni masing-masing terkoreksi 1 persen, 4 persen, dan 2 persen.
Baca juga Kelolaan Industri Reksadana Semester I 2022 Merosot Lagi, Tapi Index Fund Justru Naik
Meski secara industri mayoritas manajer investasi mencatat penurunan dana kelolaan reksadana campuran, masih ada yang mencatat kenaikan. Siapa saja manajer investasi juara dana kelolaan reksadana campuran terbesar pada Juni 2022?
Manajer investasi dengan kelolaan reksadana campuran terbesar pertama dan kedua masih ditempati Insight (PT Insight Investment Management) dan Schroders Indonesia (PT Schroder Investment Management Indonesia).
Selanjutnya di posisi ketiga, keempat, dan kelima manajer investasi dengan kelolaan reksadana campuran terbesar juga masih ditempati Panin AM (PT Panin Asset Management), PT Syailendra Capital, dan Sucor Asset Management.
Dengan demikian, posisi lima besar manajer investasi dengan kelolaan reksadana campuran pada Juni 2022 masih sama seperti bulan sebelumnya.
Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report June 2022
Sementara itu, Majoris AM tercatat sebagai manajer investasi dengan pertumbuhan dana kelolaan reksadana campuran tertinggi secara bulanan/MOM, yakni tumbuh 13 persen. Majoris AM menempati posisi ke-19 dari 20 top manajer investasi dengan kelolaan reksadana campuran terbesar.
Di sisi lain Samuel AM kembali tercatat sebagai manajer investasi dengan pertumbuhan kelolaan reksadana campuran tertinggi sepanjang tahun berjalan/YTD, yakni bulan lalu tumbuh 44 persen. Selanjutnya Henan Putihrai juga kembali mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan reksadana campuran terbesar secara tahunan atau YOY, yakni 171 persen.
Adapun reksadana campuran adalah reksadana yang memiliki portofolio berisikan saham, obligasi dan pasar uang dengan bobot masing-masing jenis aset tidak lebih dari 79 persen portofolionya. Reksadana campuran sering direkomendasikan buat pemodal atau investor yang ingin berinvestasi dalam jangka waktu menengah hingga panjang (3 hingga di atas 5 tahun).
Maka tidak heran bila reksadana campuran menjadi favorit, terutama bagi masyarakat yang baru mulai berinvestasi dan untuk jangka waktu menengah panjang. Alasannya tak lain karena risikonya yang tidak terlalu besar tapi imbal hasilnya cukup menarik.
Sebagian artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report June 2022. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
(Martina Priyanti/Tim Data/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.