Bareksa.com - Bagi kamu yang pernah membeli reksadana, biasanya tidak asing membaca kalimat “Kinerja masa malu tidak menjamin/mencerminkan indikasi kinerja di masa yang akan datang.” Yup, kalimat ini pasti kita temukan dalam dokumen fund fact sheet atau prospektus setiap reksadana.
Lantas apa yang bisa dijadikan tolak ukur sebuah produk investasi itu menjanjikan atau tidak bagi portofolio kita?
Pertanyaan ini pasti cukup membingungkan apabila kamu baru terjun dalam investasi reksadana. Meskipun reksadana menyediakan kemudahan dengan adanya Manajer Investasi yang ahli di bidangnya, namun tentunya kamu pasti ingin secara pribadi mengetahui seberapa bagus produk reksadana milikmu.
Berikut tips yang bisa kamu gunakan dalam menganalisis kinerja sebuah reksadana dengan mudah :
Informasi pertama yang dapat kamu analisis untuk menganalisis kinerja reksadana adalah membandingkan imbal hasilnya (return) dengan tolok ukur (benchmark) yang sesuai. Misalnya, jika ingin melihat seberapa baik kinerja reksadanamu, caranya adalah membandingkannya dengan rata-rata return untuk reksadana dalam kategori yang sama.
Misalnya, jika reksadana tersebut merupakan reksadana saham, maka patokan yang cocok adalah menggunakan IHSG. Jika IHSG turun 10 persen selama periode yang dianalisis, tetapi reksadanamu hanya turun 8 persen, semestinya kamu tidak perlu terlalu khawatir, karena memang secara umum kinerja pasar saham memang sedang kurang baik.
Begitu pula jika ingin membandingkan produk reksadana pasar uang, kamu bisa mencari indeks reksadana yang bisa dipakai. Katakanlah kamu melihat dan memperhatikan salah satu reksadanamu mengalami penurunan nilai cukup besar. Namun, reksadana yang lain memberikan kinerja baik dalam jangka waktu tertentu.
Hal ini bukanlah suatu indikasi bahwa reksadana yang menurun tersebut harus dihapus dari portofolio segera. Lihatlah jenis dan kategori reksadana tersebut terlebih dahulu untuk menganalisis apakah reksadana lain dalam kategori tersebut memiliki penurunan yang serupa.
Jika kamu berinvestasi reksadana, terutama reksadana saham, kemungkinan kamu berencana untuk menahannya setidaknya selama tiga tahun atau lebih. Namun, bukan berarti return jangka pendek, katakanlah 1 tahun, tidak relevan. Bahkan return 1 tahun untuk reksadana yang sangat tinggi dibandingkan dengan dana lain dalam kategorinya dapat menjadi sinyal peringatan.
Kinerja yang kuat bisa menjadi indikator negatif. Ada beberapa alasan, salah satu alasannya adalah bahwa return yang luar biasa tinggi bersifat abnormal. Alasan lain untuk tetap menghindar dari kinerja jangka pendek yang tinggi adalah karena hal ini akan menarik investor untuk berinvestasi di reksadana tersebut.
Jumlah uang yang lebih kecil akan lebih mudah dikelola dibandingkan dengan jumlah yang lebih besar. Lebih banyak investor berarti lebih banyak uang. Reksadana yang memiliki kinerja di tahun tertentu yang hebat bukan berarti akan memiliki kinerja yang sama di tahun selanjutnya.
Bahkan, peningkatan dana kelolaan yang besar bisa sangat merusak prospek reksadana untuk kinerja masa depan. Inilah sebabnya mengapa manajer investasi yang baik umumnya membatasi dana untuk investor supaya mereka dapat menavigasi pasar lebih mudah.
Kamu bisa berbicara dengan sepuluh penasihat investasi dan mungkin akan mendapatkan sepuluh jawaban berbeda. Hal ini termasuk pertanyaan soal periode apa yang paling penting untuk dianalisis dalam menentukan reksadana mana yang terbaik dari perspektif kinerja.
Sebagian besar penasihat akan memperingatkan bahwa kinerja jangka pendek (satu tahun atau kurang) tidak akan memberitahu banyak tentang kinerja reksadana di masa depan.
Reksadana yang dikelola secara aktif juga datang dengan risiko yang diambil lebih tinggi oleh manajer investasi untuk mengungguli tolok ukur mereka. Oleh karena itu, kinerja yang buruk selama satu tahun mungkin hanya mengindikasikan bahwa pemilihan saham atau obligasi yang dilakukan manajer belum mencapai waktu untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/Arief Budiman/AM)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.