Bareksa.com - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kembali bergerak atraktif pada perdagangan Kamis (19/5/2022). Kemarin, saham yang merupakan induk Gojek, Gopay, dan Tokopedia tersebut ditutup meroket 12,9 persen ke level Rp280 per saham.

Antusiasme pelaku pasar memang tercermin dari aktivitas transaksi saham GOTO yang mencapai Rp2,01 triliun, sekaligus menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar pertama di bursa pada perdagangan kemarin.

Sebagai informasi, lonjakan kemarin melanjutkan kenaikan dalam dua hari perdagangan terakhir di mana pada Selasa (17/5) saham GOTO menguat 3,09 persen dan pada Rabu (18/5) terbang hingga nyaris menyentuh auto reject dengan apresiasi 24 persen.

Seperti yang sudah diketahui, GOTO merupakan emiten sektor teknologi dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar.

Perusahaan besutan Nadiem Anwar Makariem ini resmi melantai di bursa pada 11 April lalu atau baru berumur 1 bulan dengan melepas 40,6 miliar saham di harga Rp338 per unit.

GOTO merupakan startup pertama asal Indonesia yang menyandang status decacorn atau memiliki valuasi lebih dari US$10 miliar pada 2019.

Aksi korporasi berupa merger dengan startup e-commerce Tokopedia pada 2021 semakin mengukuhkan positioning GOTO sebagai super apps yang menggabungkan tiga lini bisnis utama yaitu on-demand, fintech dan e-commerce.

Meskipun masih merugi, tetapi GOTO optimis dapat membukukan earning before interest and tax (EBIT) positif pada 2023. Hal ini didukung dengan pertumbuhan pesat dari gross transaction value (GTV) di segmen fintech dan e-commerce.

Dua Reksadana Saham Ini Terdorong Saham GOTO

Melihat adanya kenaikan signifikan pada saham GOTO, tentu secara tidak langsung akan mendorong kinerja reksadana yang memiliki saham ini dalam portofolionya.

Berdasarkan pantauan Bareksa, dua produk reksadana saham miliki PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) tercatat memiliki saham GOTO dalam portofolionya, serta berhasil menduduki imbal hasil (return) harian tertinggi pada perdagangan kemarin.

Sumber: Bareksa

Dua reksadana saham itu yakni Manulife Saham Andalan yang terapresiasi 0,86 persen, dan Manulife Greater Indonesia Fund dengan kenaikan 0,70 persen.

Sebagai saham dengan market cap terbesar kelima di bursa dengan nilai Rp332 triliun (per 19/5/2022), maka cukup wajar saham ini masuk ke dalam racikan portofolio Manajer Investasi sekelas MAMI meskipun harganya saat ini masih di bawah level IPO.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.