Bareksa.com - Dana kelolaan reksadana indeks atau index fund mencatatkan kinerja positif baik secara bulanan/MOM, sepanjang tahun berjalan (YTD), dan tahunan/YOY pada April 2022.
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report April 2022 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dana kelolaan reksadana indeks pada April 2022 senilai Rp9,47 triliun.
Secara bulanan/MOM, dana kelolaan reksadana indeks tumbuh 5 persen. Sementara sepanjang tahun berjalan/YTD dan tahunan/YOY, masing-masing tumbuh 5 persen dan 1 persen.
Di sisi lain unit penyertaan reksadana indeks pada bulan lalu terkoreksi baik secara bulanan/MOM, sepanjang tahun berjalan (YTD), dan tahunan/YOY pada April 2022 yakni masing-masing minus 1 persen, 10 persen, dan 18 persen. Unit penyertaan reksadana indeks pada April 2022 menjadi 8,42 miliar unit.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report April 2022
Pertumbuhan positif dana kelolaan reksadana indeks secara industri ditopang oleh sebagian besar perusahaan manajemen investasi (MI) atau manajer investasi dalam daftar 20 besar, berhasil membukukan kinerja positif.
Secara bulanan/MOM, manajer investasi yang tercatat membukukan pertumbuhan dana kelolaan reksadana indeks terbesar pada bulan lalu adalah Syailendra Capital, yakni kelolaannya tumbuh 19 persen. Syailendra menempati posisi ke-7 dari 20 manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana indeks terbesar April 2022.
Sementara secara spanjang tahun berjalan/YTD, BNI Asset Management (BNI AM) kembali tercatat sebagai manajer investasi dengan pertumbuhan dana kelolaan index fund terbesar, yakni hingga 65 persen.
Di sisi lain Mandiri Manajemen Investasi juga kembali tercatat dengan pertumbuhan paling besar dana kelolaan reksadana indeks secara tahunan/YOY, mencapai 271 persen.
Posisi puncak daftar manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana indeks terbesar pada April 2022, masih ditempati BNI AM. Pangsa pasar reksadana indeks yang dikuasai BNI AM sebesar 21 persen, dengan dana kelolaannya Rp1,98 triliun.
Dana kelolaan index fund BNI AM tumbuh positif secara bulanan, sepanjang tahun berjalan, maupun tahunan masing-masing 13 persen, 65 persen, dan 159 persen.
BNP Paribas Asset Management (BNP AM) juga tercatat masih menempati posisi kedua MI dana kelolaan reksadana indeks terbesar. Dana kelolaan reksadana indeks BNP AM pada bulan lalu Rp1,4 triliun, dengan pangsa pasar 15 persen.
Posisi ketiga manajer investasi dengan dana kelolaan index fund terbesar pada April 2022 juga masih ditempati Avrist Asset Management (Avrist AM), kelolaannya Rp1,08 triliun. Dana kelolaan reksadana indeks Avrist AM naik 2 persen secara bulanan MoM, tumbuh 11 persen secara YTD serta 20 persen secara YOY.
Daftar 20 MI Kelolaan Reksadana Indeks Terbesar April 2022
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report April 2022
Untuk diketahui, reksadana indeks (index fund) adalah reksadana yang portofolio investasinya dikelola secara pasif dengan mengacu kepada indeks tertentu. Indeks yang dijadikan acuan bisa berupa indeks saham ataupun indeks obligasi.
Dengan hanya mengacu pada indeks tertentu, biaya pengelolaan reksadana indeks lebih murah daripada reksadana dikelola aktif. Reksadana indeks jadi salah satu produk investasi yang disarankan Warren Buffet, salah seorang tertajir sejagat yang mengumpulkan hartanya dari investasi.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report April 2022. Untuk berlangganan laporan ini sila hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
(Martina Priyanti/Tim Data/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.