Bareksa.com - Industri reksadana Tanah Air tampaknya belum bisa keluar dari tekanan penurunan kinerja pada tahun ini, yang tercermin dari kembali merosotnya total dana kelolaan (asset under management/AUM) pada bulan lalu.
Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per April 2022 nilai aktiva bersih atau dana kelolaan industri reksadana di Indonesia tercatat sebesar Rp566,44 triliun, turun Rp1,76 triliun (-0,31 persen) dari posisi per Maret 2022 yang senilai Rp568,19 triliun.
Baca juga Kelolaan Industri Reksadana April 2022 Turun Lagi Jadi Rp566,44 Triliun
Sebagai informasi, penurunan tersebut merupakan penurunan AUM untuk keempat kali beruntun sejak awal tahun ini. Dengan kata lain, sepanjang empat bulan pertama tahun ini, belum sekalipun AUM industri reksadana mencatatkan pertumbuhan positif.
Di sisi lain, penurunan AUM yang terjadi pada bulan lalu juga disebabkan oleh keluarnya sebagian pelaku pasar, sebab mereka cenderung mengurangi kepemilikan reksadana. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya unit penyertaan dari sebelumnya 416,37 miliar unit per Maret 2022, menjadi 410,59 miliar unit penyertaan per April 2022.
Artinya, sepanjang bulan lalu terdapat penurunan unit penyertaan reksadana sebesar 5,78 miliar atau sekitar -1,39 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca juga Manajer Investasi Sucor dan Panin Catat Pertumbuhan Tertinggi Kelolaan Reksadana April 2022
Di tengah penurunan AUM yang terjadi pada industri reksadana, lantas bagaimana kinerja 10 manajer investasi (MI) dengan AUM terbesar pada April 2022? Siapa saja yang masuk ke dalam daftar ini?
Daftar Manajer Investasi Kelolaan Reksadana Terbesar April 2022
No. | Nama MI | AUM Mar-22 | AUM Apr-22 | Pertumbuhan AUM |
1 | Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT | 59.64 | 57.89 | -1.75 |
2 | Bahana TCW Investment Management, PT | 40.54 | 41.47 | 0.93 |
3 | Mandiri Manajemen Investasi, PT | 40.87 | 40.67 | -0.21 |
4 | Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT | 40.36 | 40.62 | 0.25 |
5 | Sucor Asset Management, PT | 32.11 | 34.71 | 2.60 |
6 | Schroder Investment Management Indonesia, PT | 32.78 | 32.64 | -0.13 |
7 | BNI Asset Management, PT | 28.90 | 29.86 | 0.97 |
8 | Danareksa Investment Management, PT | 29.67 | 29.21 | -0.46 |
9 | Trimegah Asset Management, PT | 27.48 | 27.36 | -0.12 |
10 | Syailendra Capital, PT | 24.78 | 25.58 | 0.80 |
Sumber: OJK, diolah Bareksa; Nominal dalam Rp Triliun
Berdasarkan data tersebut, penghuni top 10 MI dengan AUM reksadana terbesar pada April 2022 tetap ditempati oleh perusahaan yang sama seperti bulan sebelumnya. Hanya saja terdapat beberapa pergeseran di peringkat 2-3, 5-6, dan 7-8.
PT Bahana TCW Investment Management berhasil naik satu peringkat dari sebelumnya posisi ketiga ke posisi dua yang ditopang dengan kenaikan AUM Rp926,12 miliar, menggeser PT Mandiri Manajemen Investasi yang turun satu peringkat ke posisi tiga karena mengalami mengalami penurunan AUM Rp208,26 miliar.
Kemudian di peringkat lima, PT Sucor Asset Management naik satu peringkat dari bulan lalu dengan kenaikan AUM Rp2,60 triliun, menggeser PT Schroder Investment Management Indonesia yang turun satu peringkat ke posisi enam karena mengalami mengalami penurunan AUM Rp134,76 miliar.
Berikutnya PT BNI Asset Management juga naik satu peringkat dari bulan lalu ke posisi tujuh dengan kenaikan AUM Rp965,56 miliar, menggeser PT Danareksa Investment Management yang turun satu peringkat ke posisi delapan karena mengalami mengalami penurunan AUM Rp457,11 miliar.
Perlu dicatat, laporan industri reksadana ini hanya menghitung kelolaan reksadana yang dijual di publik, dan tidak memasukkan reksadana penyertaan terbatas, private equity fund, Kontrak Penyertaan Dana (KPD) atau Discretionary Fund, DIRE dan KIK EBA.
Selain menunjukkan kinerja, nilai dana kelolaan juga bisa menjadi satu indikator kepercayaan investor untuk menaruh dana mereka di produk dan manajer investasi tersebut.
Baca juga Saham Unilever Meroket 25% Tiga Hari, Reksadana Ini Punya UNVR
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Lihat juga Baru Mulai atau Rutin Investasi Reksadana Pakai Robo, Raih Voucher hingga Rp50 Ribu
(KA01/Arief Budiman/hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.