5 Manajer Investasi Catat Kenaikan Kelolaan Reksadana Tertinggi April 2022
Meski kelolaan industri reksadana turun sepanjang April, kelima manajer investasi ini bisa terus tumbuh
Meski kelolaan industri reksadana turun sepanjang April, kelima manajer investasi ini bisa terus tumbuh
Bareksa.com - Industri reksadana Tanah Air tampaknya belum bisa keluar dari tekanan penurunan kinerja pada tahun ini, yang tercermin dari kembali merosotnya total dana kelolaan (asset under management/AUM) pada bulan lalu. Namun, masih ada sejumlah manajer investasi yang justru mencatat pertumbuhan dana kelolaan sepanjang April 2022.
Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per April 2022 AUM industri reksadana di Indonesia tercatat sebesar Rp566,44 triliun, turun Rp1,76 triliun (-0,31 persen) dari posisi per Maret 2022 yang senilai Rp568,19 triliun.
Sebagai informasi, penurunan tersebut merupakan penurunan AUM untuk keempat kali beruntun sejak awal tahun ini. Dengan kata lain, sepanjang empat bulan pertama tahun ini, belum sekalipun AUM industri reksadana mencatatkan pertumbuhan positif.
Promo Terbaru di Bareksa
Baca juga Kelolaan Industri Reksadana April 2022 Turun Lagi Jadi Rp566,44 Triliun
Di sisi lain, penurunan AUM yang terjadi pada bulan lalu juga disebabkan oleh keluarnya sebagian pelaku pasar, sebab mereka cenderung mengurangi kepemilikan reksadana mereka. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya unit penyertaan dari sebelumnya 416,37 miliar unit per Maret 2022, menjadi 410,59 miliar unit penyertaan per April 2022.
Artinya, sepanjang bulan lalu terdapat penurunan unit penyertaan sebesar 5,78 miliar atau sekitar -1,39 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Manajer Investasi dengan Kenaikan AUM Tertinggi April 2022
Kinerja AUM industri reksadana yang mengalami penurunan, tentu secara umum disebabkan oleh turunnya dana kelolaan dari para pemain di dalamnya. Namun, masih terdapat beberapa Manajer Investasi (MI) yang berhasil menorehkan kenaikan dana kelolaan reksadana pada bulan lalu. Berikut 5 MI dengan pertumbuhan kelolaan reksadana tertinggi pada April 2022.
No. | Nama Manajer Investasi | AUM Mar-22 | AUM Apr-22 | Pertumbuhan |
1 | Sucor Asset Management, PT | 32.11 | 34.71 | 2.60 |
2 | Panin Asset Management, PT | 13.21 | 14.59 | 1.38 |
3 | BNI Asset Management, PT | 28.90 | 29.86 | 0.97 |
4 | Bahana TCW Investment Management, PT | 40.54 | 41.47 | 0.93 |
5 | Syailendra Capital, PT | 24.78 | 25.58 | 0.80 |
Sumber: OJK, diolah Bareksa; Nominal dalam Rp Triliun
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa PT Sucor Asset Management menjadi manajer investasi dengan lonjakan AUM reksadana tertinggi yang mencapai Rp2,60 triliun. Capaian tersebut terutama ditopang oleh beberapa produknya seperti Sucorinvest Money Market Fund, Sucorinvest Sharia Money Market Fund, dan Sucorinvest Equity Fund.
Baca juga Manajer Investasi Sucor dan Panin Catat Pertumbuhan Tertinggi Kelolaan Reksadana April 2022
Sebagai informasi, pada bulan Januari, Februari, dan Maret 2022 Sucor AM juga menjadi MI dengan lonjakan AUM reksadana terbesar masing-masing mencapai Rp2,23 triliun, Rp1,66 triliun, dan Rp1,94 triliun. Artinya, dalam empat bulan pertama tahun ini Sucor AM selalu menjadi juara dalam hal peningkatan AUM reksadana.
Di sisi lain, empat dari lima MI di atas memiliki produk-produk reksadana yang dijual di marketplace reksadana Bareksa dengan rincian:
Sucor AM sebanyak 10 produk
BNI AM sebanyak 4 produk
Bahana TCW IM sebanyak 8 produk
Syailendra Capital sebanyak 8 produk
Peningkatan AUM reksadana yang diraih oleh para MI dapat dijadikan gambaran bahwa investor memiliki kepercayaan sebab reksadana yang dikelola oleh MI yang bersangkutan memiliki reputasi yang baik dalam mengelola dana milik investornya.
Hal tersebut tentu dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi investor yang ingin membeli produk reksadana.
Sebagai catatan, laporan industri reksadana ini tidak memasukkan reksadana penyertaan terbatas, private equity fund, Kontrak Penyertaan Dana (KPD) atau Discretionary Fund, DIRE dan KIK EBA.
Baca juga Kelolaan Reksadana Pasar Uang Rp109,2 Triliun di April 2022, Ini 5 Manajer Investasi Terbesar
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Lihat juga Baru Mulai atau Rutin Investasi Reksadana Pakai Robo, Raih Voucher hingga Rp50 Ribu
(KA01/Arief Budiman/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.