Bareksa.com - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) bergerak atraktif pada perdagangan Rabu (20/4/2022) sekaligus memecahkan rekor penutupan sepanjang sejarah. Kemarin, saham emiten perbankan plat merah ini ditutup dengan lonjakan 6,12 persen ke level Rp4.850 per saham.
Dengan angka tersebut, saham BBRI memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp727,71 triliun atau yang merupakan tertinggi kedua di bursa saham Tanah Air. Aktivitas perdagangan saham BBRI juga terbilang sangat ramai karena ditransaksikan senilai Rp1,92 triliun, yang merupakan saham dengan nilai transaksi tertinggi di bursa pada perdagangan kemarin.
Selain itu, kemarin investor asing juga tampak banyak memborong saham bank milik pemerintah ini dengan catatan beli bersih (net buy) senilai Rp747,83 miliar sekaligus yang tertinggi dibandingkan seluruh saham lain di bursa.
Sumber: Reuters
Pergerakan saham BBRI memang terlihat uptrend sejak awal tahun ini. Sepanjang tahun berjalan (year to date/YTD) hingga 20 April 2022, saham BBRI telah meroket 18 persen. Untuk saham big caps seperti BBRI, kenaikan sebesar itu dalam kurun waktu 3,5 bulan tentu merupakan capaian yang luar biasa.
Sumber: Bursa Efek Indonesia
Bahkan hal menarik lainnya, saham BBRI ternyata menjadi kontributor terbesar yang mendorong IHSG sejauh ini sudah menguat 9,81 persen YTD.
Beberapa capaian yang ditorehkan oleh BBRI belum lama ini adalah masuk ke dalam indeks ESG Leader terbaik. Selain itu, capaian kinerja keuangan yang mengesankan pada tahun lalu juga menjadi alasan saham ini laris manis diburu investor.
Sekadar mengingatkan, BBRI berhasil membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sepanjang tahun 2021 sebesar Rp31,06 triliun secara konsolidasian. Sedangkan jika mengeluarkan kinerja entitas grup, laba bersih BBRI sendiri mencapai Rp32,21 triliun.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, laba bersih tersebut meningkat 66,53 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya senilai Rp18,65 triliun.
Sedangkan, secara individual (bank only), BRI mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp32,21 triliun per Desember 2021 dari tahun sebelumnya Rp18,35 triliun, atau naik 75,53 persen.
Meningkatnya perolehan laba bersih perseroan sejalan dengan meningkatnya pendapatan bunga menjadi Rp143,52 triliun pada akhir 2021 dari tahun sebelumnya Rp135,76 triliun.
Adapun, beban bunga tercatat sebesar Rp29,43 triliun dari tahun sebelumnya Rp42,18 triliun. Sehingga, secara konsolidasian, pendapatan bunga bersih emiten bank bersandi BBRI ini senilai Rp114,09 triliun, naik 21,91 persen dari sebelumnya Rp93,58 triliun.
Sepanjang tahun 2021, perseroan menyalurkan kredit secara konsolidasian Rp994,41 triliun, naik 5,36 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp943,79 triliun. Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya total aset perseroan menjadi Rp1.678 triliun per akhir Desember 2021 dari tahun sebelumya Rp1.610 triliun.
Dari sisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross perseroan tercatat mengalami kenaikan dari posisi 31 Desember 2021 di level 2,98 persen menjadi 3,08 persen. Sedangkan, NPL net sedikit mengalami perbaikan dari 0,80 persen menjadi 0,70 persen.
Sementara itu, marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) BBRI tercatat tumbuh 6,89 persen pada Desember 2021 dari tahun sebelumnya 6 persen dengan rasio simpanan terhadap pinjaman atau loan to deposit ratio/LDR) di level 83,67 persen pada Desember 2021, tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya di level 83,66 persen.
Melihat adanya pergerakan positif pada saham BBRI sejauh ini, maka bukan hal yang mengherankan jika saham BBRI masuk ke dalam racikan para manajer investasi dalam mengelola portofolio reksadananya.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan pantauan Bareksa dari fund fact sheet yang ada, setidaknya 9 dari 10 reksadana di Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi ternyata mengoleksi saham BBRI dalam portofolionya.
Kesembilan produk tersebut pun menorehkan kinerja yang mengesankan karena mampu tumbuh double digit, bahkan yang tertinggi hampir mendekati 20 persen YTD.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.