Bareksa.com - Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report March 2022, yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap dari sisi dana kelolaan tumbuh positif secara bulanan/MOM dan tahunan/YOY.
Reksadana yang mayoritas asetnya berinvestasi di efek surat utang, baik yang diterbitkan pemerintah atau korporasi, secara industri membukukan dana kelolaan Rp159,10 triliun pada akhir Maret 2022. Sebelumnya dana kelolaan atau nilai aktiva bersih (NAB) pada Januari dan Februari 2022, masing-masing tercatat Rp157,3 triliun dan Rp154,92 triliun.
Secara bulanan (MOM), dana kelolaan reksadana pendapatan tetap tumbuh 3 persen pada bulan lalu. Namun, sepanjang tahun berjalan (YTD), minus 3 persen. Di sisi lain secara tahunan (YOY), dana kelolaan reksadana pendapatan tetap pada Maret 2022 tumbuh 13 persen.
Sementara itu dari sisi unit penyertaan, reksadana pendapatan tetap tumbuh 5 persen secara MOM, 7 persen YTD, serta meningkat 21 persen secara YOY. Pada Maret 2022, unit penyertaan reksadana pendapatan tetap 100,40 miliar unit.
Sumber: Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2022
Sebelumnya pada Januari dan Februari 2022, unit penyertaan reksadana pendapatan tetap masing-masing 99,43 miliar unit dan 100,40 miliar unit.
Baca juga Suku Bunga Acuan Naik, Prospek Reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium Masih Positif
Peningkatan unit penyertaan, meski tidak dibarengi dengan nilai dana kelolaan, dapat mengindikasikan semakin banyak unit reksadana yang dibeli oleh investor, atau lebih banyak pembelian (subscription) dibandingkan pencairan (redemption).
Lalu siapa saja manajer investasi/MI yang mencatatkan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap terbesar pada Maret 2022?
Bareksa mencatat daftar nama manajer investasi yang menempati posisi 5 besar dengan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap terbesar pada Maret 2022, sama seperti seperti bulan sebelumnya.
Berikut top 5 manajer investasi dengan kelolaan reksadana pendapatan tetap terbesar Maret 2022:
Manulife Aset Manajemen Indonesia atau biasa disebut MAMI, bertahan menempati posisi puncak sebagai jawara dana kelolaan reksadana pendapatan tetap. Pada Maret 2022, AUM reksadana pendapatan tetap Manulife AM Indonesia tercatat Rp25,38 triliun, dengan penguasaan market share 16 persen.
Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap MAMI secara tumbuh secara bulanan/MOM, sepanjang tahun berjalan/YTD, dan tahunan/YOY yakni masing-masing 6 persen, 4 persen, dan 27 persen.
Baca juga Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Juara Maret 2022, Kelolaan Capai Rp11,8 Triliun
Sinarmas AM juga bertahan di posisi ke-2 dengan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap terbesar. Pada bulan lalu, Sinarmas AM mengantongi dana kelolaan reksadana pendapatan tetap Rp14,52 triliun dan menguasai market share 9 persen.
Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap Sinarmas AM pada Maret 2022, tumbuh 15 persen secara tahunan/YOY.
Sucor AM berhasil naik satu peringkat menjadi ke-3 pada Maret 2022. Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap Sucor AM tercatat Rp12,52 triliun, pada akhir bulan lalu.
Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap Sucor AM, tumbuh secara MOM dan YTD masing-masing 8 persen dan 44 persen. Sementara secara tahunan, AUM reksadana pendapatan tetap MI ini melonjak 584 persen atau lebih dari enam kali lipat.
Market share reksadana pendapatan tetap yang dikuasai Sucor AM menjadi sebesar 8 persen.
Sementara itu Bahana TCW Investment Management seperti bertukar posisi dengan Sucor AM, jadi di posisi ke-4 manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap terbesar pada Maret 2022.
Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap yang dihimpun Bahana TCW, pada bulan lalu tercatat Rp11,75 triliun, tumbuh 1 persen secara MOM. Bahana TCW menguasai market sharereksadana pendapatan tetap 7 persen.
Ashmore Asset Management Indonesia bertahan menempati posisi kelima sebagai manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap terbesar pada Maret 2022. Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap Ashmore pada bulan lalu, senilai Rp10,42 triliun, tumbuh 3 persen secara MOM dan 2 persen secara YOY.
Sumber: Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2022
Artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan industri reksadana Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2022. Untuk berlangganan laporan ini silahkan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
Baca juga Ambil Momen Investasi dengan Switching, Raih Hadiah Reksadana hingga Rp1 Juta
(Martina Priyanti/Tim Data/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan in
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.