Bareksa.com - Harga saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) bergerak atraktif pada perdagangan Senin (4/4/2022). Kemarin, saham HRUM ditutup melonjak 10,9 persen ke level Rp11.700 per saham.
Antusiasme pelaku pasar tercermin dari aktivitas transaksi saham HRUM yang mencapai Rp290,71 miliar, yang merupakan nilai transaksi terbesar ke-10 di bursa pada perdagangan kemarin.
Di sisi lain, saham emiten pertambangan ini menjadi saham yang paling banyak diburu investor asing pada perdagangan kemarin dengan catatan beli bersih (net buy) mencapai Rp70,53 miliar.
Lonjakan saham Harum Energy juga seiring kinerja pasar saham nasional yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ditutup melesat dengan catatan rekor tertinggi sepanjang masa baru (all time high) di level 7.116.
Menurut pandangan Bareksa, saham HRUM mendapatkan apresiasi pelaku pasar karena berhasil membukukan kenaikan laba sekitar 25,6 persen sepanjang 2021, di mana perseroan mampu mencetak laba bersih US$74,13 juta di akhir tahun lalu, dibandingkan US$59 juta pada 2020.
Sementara itu, kenaikan laba bersih HRUM sejalan dengan peningkatan pendapatan senilai US$336,2 juta sepanjang 2021. Bahkan realisasi itu melonjak signifikan hingga 113 persen dari pendapatan tahun sebelumnya yang hanya US$157,8 juta.
"Hingga saat ini Harum Energy sukses menjual 3,5 juta ton batu bara sepanjang 2021 atau meningkat 25,6 persen dari tahun sebelumnya. Dari sisi produksi, HRUM membukukan volume produksi 3,6 juta batu bara," merujuk laporan operasional, Ahad (3/4), dikutip dari program 1st Session Closing IDX Channel, Senin (04/04/2022).
Penjualan selama tahun 2021 mayoritas dilempar ke kawasan Asia Pasifik. Porsi terbesar dijual ke China (82 persen), Jepang (8 persen), diikuti oleh Bangladesh (5 persen), Thailand (2 persen), Korea Selatan (1 persen), India (1 persen) dan Pakistan (1 persen).
Di tahun yang sama, seiring dengan kenaikan harga batubara dunia, HRUM juga berhasil meningkatkan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) 74,8 persen secara year on year (YOY) menjadi US$92,8 per ton. Kombinasi volume penjualan yang lebih tinggi dan ASP membuat pendapatan HRUM naik lebih dari dua kali lipat.
Melihat adanya kinerja keuangan yang positif pada saham HRUM, maka menarik untuk mengetahui kira-kira produk reksadana apa saja yang memiliki saham ini dalam portofolionya.
Berikut reksadana di Bareksa yang tercatat menjadikan saham HRUM sebagai underlying asset dalam portofolionya.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan penelusuran Bareksa dari fund fact sheet yang ada, setidaknya terdapat 8 produk reksadana yang tercatat memiliki saham HRUM dalam portofolionya. Produk tersebut terdiri dari reksadana saham dan reksadana campuran.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.