Reksadana HPAM Ultima Ekuitas 1 Juara Cuan Kuartal I, Begini Kinerja Portofolionya

Abdul Malik • 04 Apr 2022

an image
Ilustrasi investasi di reksadana saham yang membukukan lonjakan imbal hasil tertinggi. (Shutterstock)

HPAM Ultima Ekuitas 1 berhasil menjadi produk reksadana dengan return tertinggi di Bareksa sepanjang tiga bulan pertama tahun ini dengan lonjakan 18,45 persen

Bareksa.com - Pasar saham Tanah Air berhasil menorehkan kinerja cukup cemerlang sepanjang kuartal I 2022. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan 7,44 persen sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.

Sumber : Bursa Efek Indonesia

Hal tersebut menempatkan indeks saham kebanggaan Indonesia ini berada di urutan kedua terbaik dari sisi return di Kawasan ASEAN dan Asia Pasifik. IHSG hanya kalah dari STI (Singapura) dengan return 9,55 persen.

Kinerja IHSG yang berhasil menorehkan hasil positif sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, secara umum mampu mendorong kinerja reksadana berbasis ekuitas yang berhasil mencatatkan kinerja paling baik dibandingkan reksadana jenis lainnya.

Sumber : Bareksa

Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham menorehkan kinerja paling tinggi dibandingkan jenis lain dengan kenaikan 4,23 persen YTD. Kemudian di peringkat kedua, indeks reksadana campuran yang rata-rata dikenal memang memiliki alokasi cukup banyak pada aset saham juga mampu menguat 2,79 persen YTD.

Berikutnya di peringkat ketiga, indeks reksadana pasar uang juga terpantau tumbuh 0,47 persen YTD. Adapun indeks reksadana pendapatan tetap harus berada di peringkat terbawah dengan koreksi -0,36 persen.

Reksadana Saham ini Naik Signifikan

Kondisi IHSG yang berhasil tumbuh cukup signifikan berhasil mendorong salah satu produk reksadana saham di Bareksa yang melesat nyaris 20 persen sepanjang kuartal I-2022 ini, sekaligus menjadi reksadana terbaik dari sisi imbal hasil (return).

Sumber: Bareksa

HPAM Ultima Ekuitas 1 berhasil menjadi produk reksadana dengan return tertinggi di Bareksa sepanjang tiga bulan pertama tahun ini dengan lonjakan 18,45 persen. Capaian tersebut tentu tidak lepas dari pergerakan underlying asset dalam portofolionya.

Kinerja Saham dalam Portofolio

Lantas bagaimana kinerja saham-saham yang ada dalam portofolio reksadana sahamyang memiliki dana kelolaan Rp301,71 miliar per Februari 2022 ini?

Berikut top 10 holding HPAM Ultima Ekuitas 1 berdasarkan fund fact sheet periode Februari 2022 :

Kode Saham

Nama Emiten

Pertumbuhan (Jan-Mar 2022)

BBRI

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

13,38%

BCAP

MNC Kapital Indonesia Tbk

351,61%

BHIT

MNC Investama Tbk

3,57%

BRPT

Barito Pacific Tbk

5,85%

MSKY

MNC SKY Vision Tbk

(22,00%)

SMGR

Semen Indonesia (Persero) Tbk

(8,28%)

SRTG

Saratoga Investama Sedaya Tbk

(2,50%)

SSIA

Surya Semesta Internusa Tbk

(18,18%)

TLKM

Telkom Indonesia (Persero) Tbk

13,37%

TPIA

Chandra Asri Petrochemical Tbk

37,88%

Berdasarkan tabel tersebur, dapat dilihat bahwa dari 10 besar saham tersebut, 6 diantaranya berhasil tumbuh positif bahkan sampai ada yang meroket dengan pertumbuhan triple digit! Karena itu, wajar reksadana HPAM Ultima Ekuitas 1 berhasil menorehkan kinerja yang mengesankan sepanjang kuartal I 2022.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

 (KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.