Bareksa.com - Pasar saham Indonesia kembali menorehkan kinerja positif pada pekan lalu, meskipun tensi geopolitik antara Ukraina dengan Rusia masih cenderung memanas.
Dalam perdagangan yang berlangsung mulai dari 28 Februari hingga 4 Maret 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejatinya hanya menjalani perdagangan sebanyak 3 hari saja, dikarenakan adanya libur nasional peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad ﷺ pada Senin (28/2) dan Hari Raya Nyepi pada Kamis (3/3).
Alhasil, dalam pekan perdagangan yang berlangsung singkat, IHSG mampu menguat sebanyak 2 hari, dan melemah pada 1 hari lainnya. Kondisi tersebut membawa IHSG mencatatkan kenaikan secara mingguan sebesar 0,58 persen ke level 6.928,33.
Di sisi lain, sepanjang pekan lalu investor asing juga terpantau sangat agresif menambah kepemilikan saham mereka dengan catatan aksi beli bersih (net buy) mencapai Rp5,95 triliun di pasar reguler.
Sentimen negatif dari perang Rusia vs Ukraina tidak menghambat minat investor asing untuk masuk ke pasar saham Indonesia. Malah sepertinya menjadi sentimen positif.
Indonesia adalah negara penghasil komoditas. batu bara, minyak sawit (CPO), tembaga, timah, dan sebagainya adalah produk-produk andalan ekspor Indonesia.
Konflik Rusia vs Ukraina membuat harga komoditas melambung. Ini tentu nantinya akan dirasakan oleh emiten-emiten produsen komoditas di Indonesia. Potensi lonjakan laba adalah sesuatu yang sangat nyata sehingga saham emiten komoditas layak dikoleksi.
Kondisi pasar saham yang mengalami kenaikan cukup signifikan pada pada pekan lalu, secara umum hampir membuat seluruh berbagai jenis reksadana ikut terdorong, di mana yang berbasis saham mencatatkan kinerja terbaik.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham menjadi yang paling tinggi pada pekan lalu dengan kenaikan 0,81 persen, disusul oleh indeks reksadana campuranyang juga punya alokasi pada saham mampu menguat 0,59 persen.
Di pertingkat ketiga, indeks reksadana pasar uang juga ikut menguat sebesar 0,04 persen. Sementara itu, indeks reksadana pendapatan tetap harus mengalami koreksi tipis -0,12 persen.
Kemudian di sisi lain, top 10 produk reksadana yang berhasil mencatatkan imbal hasil (return) mingguan tertinggi pada pekan lalu ternyata memang didominasi oleh jenis reksadana yang high-risk, di mana reksadana saham mendominasi dengan 6 produk, sementara 4 produk lainnya merupakan reksadana campuran.
Sumber: Bareksa
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini}
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.