Bareksa.com - Nilai kapitalisasi pasar saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menuju Rp1.000 triliun, merupakan yang pertama di Indonesia.
Nilai kapitalisasi pasar (market cap) saham bank milik Grup Djarum tersebut kurang Rp17 triliun lagi tembus Rp1.000 triliun. Meski begitu, dilansir CNBC Indonesia, tampaknya saham BCA sampai ke level tersebut masih alot. Harga saham BBCA ditransaksikan di rentang Rp7.900 - Rp 8.025 pada perdagangan sesi I hari ini, Jumat (4/3/2022).
Pada penutupan perdagangan Rabu (2/3/2022) harga saham BBCA di level Rp7.975 setelah dibuka di level Rp8.225 per saham.
Sebelumnya nilai kapitalisasi pasar BBCA sempat menembus Rp1.000 triliun dan menjadi saham pertama Indonesia yang mencapai nilai pasar tersebut. Market cap BBCA tembus Rp 1.000 triliun pada 13 Oktober 2021 lalu setelah perseroan resmi memecah nilai nominal sahamnya (stock split 1:5).
Pada perdagangan intraday saham BBCA sempat mencapai Rp 8.250 dan market capnya sempat tembus Rp1.017 triliun. Namun hal itu hanya sementara. Sebab setelah itu, penguatan harga saham BBCA terpangkas dan ditutup di level Rp7.525 per saham.
Sepanjang tahun berjalan hingga 2 Maret 2022, saham BBCA telah meroket 9,25 persen.
Sumber : Bareksa
Dari sisi kinerja bank swasta terbesar Tanah Air ini membukukan laba bersih Rp31,4 Triliun sepanjang tahun 2021 atau tumbuh 15,8 persen secara tahunan. Kenaikan laba bersih BCA ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih 3,5 persen menjadi Rp 56,4 Triliun. Sedangkan pendapatan non bunga BCA mencapai Rp21 triliun, tumbuh 6 persen.
Moncernya kinerja bisnis dan harga saham tentu berdampak positif bagi reksadana yang memiliki saham BBCA dalam portofolionya.
Berdasarkan penelusuran Bareksa berdasarkan fund fact sheet (lembar fakta reksadana) per Januari 2022, saham BBCA termasuk salah satu saham favorit manajer investasi. Tercatat ada 62 produk reksadana yang tersedia di Bareksa mengoleksi saham BBCA.
Reksadana yang memiliki saham BCA dalam portofolionya di antaranya jenis reksadana saham, campuran hingga reksadana indeks atau index fund. Manajer investasi yang terbanyak mengoleksi saham BBCA adalah PT Schroder Investment Management Indonesia di mana 6 produk reksadananya memiliki saham BCA,
Reksadana tersebut ialah Schroder 90 Plus Equity Fund, Schroder Dana Istimewa, Schroder Dana Prestasi, Schroder Dana Prestasi Plus, Schroder Dana Terpadu II, dan Schroder Dynamic Balanced Fund.
Kemudian PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) juga banyak mengoleksi saham BCA, di mana ada 5 produk reksadananya yang menggenggam saham BBCA. Yakni Manulife Dana Campuran II, Manulife Dana Saham Kelas A, Manulife Dana Tumbuh Berimbang, Manulife Greater Indonesia Fund, dan Manulife Saham Andalan.
Daftar selengkapnya 62 reksadana yang mengoleksi saham BBCA sebagaimana tertera dalam tabel berikut :
Reksadana dengan Portofolio BBCA |
Avrist Ada Saham Blue Safir |
Avrist Equity - Cross Sectoral |
Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 |
Bahana Dana Prima |
Bahana Trailblazer Fund |
Batavia Dana Saham |
Batavia Dana Saham Optimal |
BNI-AM Inspiring Equity Fund |
BNP Paribas Ekuitas |
BNP Paribas Infrastruktur Plus |
BNP Paribas Pesona |
BNP Paribas Spektra |
Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati |
Reksa Dana Capital Optimal Equity |
Rencana Cerdas |
Danareksa Anggrek Fleksibel |
Danareksa Mawar Konsumer 10 Kelas A |
Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A |
Eastspring Investments Value Discovery Kelas A |
Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia |
Mandiri Investa Aktif |
Mandiri Investa Cerdas Bangsa |
Mandiri Investa Equity ASEAN 5 Plus |
Manulife Dana Campuran II |
Manulife Dana Saham Kelas A |
Manulife Dana Tumbuh Berimbang |
Manulife Greater Indonesia Fund |
Manulife Saham Andalan |
Maybank Dana Ekuitas |
Mega Asset Greater Infrastructure |
Mega Asset Maxima |
Pinnacle Strategic Equity Fund |
Principal Indo Domestic Equity Fund |
Principal Smart Equity Fund |
Principal Total Return Equity Fund |
Reksa Dana Indeks Principal Index IDX30 Kelas O |
Prospera Balance |
Prospera Bijak |
Prospera BUMN Growth Fund |
Prospera Saham SMC |
RHB Alpha Sector Rotation |
RHB SRI KEHATI Index Fund |
Schroder 90 Plus Equity Fund |
Schroder Dana Istimewa |
Schroder Dana Prestasi |
Schroder Dana Prestasi Plus |
Schroder Dana Terpadu II |
Schroder Dynamic Balanced Fund |
Sequis Equity Maxima |
Simas Danamas Saham |
Simas Saham Bertumbuh |
Simas Saham Unggulan |
Simas Satu |
Simas Satu Prima |
Syailendra Equity Opportunity Fund |
TRAM Alpha |
TRAM Consumption Plus Kelas A |
TRAM Infrastructure Plus |
TRIM Kapital |
TRIM Kapital Plus |
TRIM Kombinasi 2 |
UOBAM Indeks Bisnis 27 |
Sumber : fund fact sheet Januari 2022
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(Romainah/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.