Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan terus mencatatkan rekor baru beberapa hari terakhir ditopang optimisme pelaku pasar atas prospek pemulihan ekonomi nasional.
Pada penutupan perdagangan Senin (7/2/2022), indeks saham Tanah Air berhasil menembus 6.804,937 atau di atas level psikologis baru 6.800-an. Kemudian rekor tertinggi baru atau all time high kembali dicatatkan pada Rabu (9/2/2022) dengan level penutupan di 6.834.
Pada hari ini, Kamis (10/2/2022), meskipun IHSG ditutup melemah 0,19 persen ke level 6.823, namun masih bertahan di atas 6.800-an.
Martha Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menyatakan di pekan kedua Februari 2022, IHSG berhasil mencetak rekor terbaru didukung net buy asing yang telah mencapai Rp12,5 triliun sejak awal tahun 2022 ini. Perburuan investor asing atas saham perbankan, yang membukukan kinerja di atas ekspektasi, membawa IHSG melesat ke level tertinggi.
“Setelah bergerak di kisaran terbatas pada Desember 2021 (+0,7 persen MoM) dan Januari 2022 (+0,8 persen MoM), secara teknikal kami perkirakan IHSG akan mampu menembus level 7.000 di bulan Februari ini. Walaupun ada ancaman gelombang ketiga Covid-19, namun pengaruhnya diperkirakan akan terbatas terhadap perekonomian Indonesia, seiring upaya pemerintah untuk menjaga kestabilan ekonomi,” ungkap Martha (10/2/2022).
Menurut Martha, pada Februari ini, pelaku pasar akan disibukkan oleh rilis kinerja perusahaan tahun 2021. “Kami merekomendasikan 3 sektor yang dapat dipertimbangkan sebagai pilihan. Yang pertama sektor perbankan dengan saham pilihan BBNI, BBRI, BMRI dan BBCA,” ujarnya.
Kemudian sektor kedua adalah energi dengan saham pilihan ITMG, PGAS dan PTBA. Yang ketiga sektor konstruksi dengan emiten pilihan WSKT, PTPP dan WEGE. “Selain itu, didukung ekspektasi kinerja keuangan yang baik, kami juga menambahkan saham SMDR, ISSP dan AUTO,” tambah Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mira Asser.
Nafan menyatakan sektor perbankan menjadi pilihan seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia yang akan memacu pertumbuhan kredit. Perbaikan ekonomi juga akan mendukung sektor konstruksi untuk menggenjot realisasi kontrak dan target kontrak baru di tahun ini.
“Sementara itu, penaikan produksi dan harga jual batu bara akan membuat emiten pertambangan batu bara membukukan pertumbuhan laba yang positif,” dia menjelaskan.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Seiring positifnya prospek kinerja pasar saham nasional pada Februari 2022, bagaimana kinerja reksadana?
Menurut catatan Bareksa, sepanjang bulan berjalan hingga 9 Februari 2022, IHSG telah berhasil melesat 3,07 persen. Kenaikan IHSG diikuti peningkatan indeks reksadana saham 1,96 persen dan indeks reksadana campuran 1,22 persen.
Adapun indeks reksadana reksadana pendapatan tetap dan indeks reksadana pasar uang masing-masing menguat 0,11 persen dan 0,04 persen.
Sumber : Bareksa
Seiring meroketnya kinerja pasar saham dan indeks reksadana, menurut catatan Bareksa, top 10 reksadana cuan tertinggi sepekan terakhir (per 9 Februari 2022), semuanya diisi oleh reksadana berbasis saham. Yakni reksadana saham, reksadana campuran dan reksadana indeks.
Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO
Cuan tertinggi dibukukan MNC Dana Ekuitas dengan imbalan 9,58 persen sepekan terakhir. Kemudian disusul HPAM Ultima Ekuitas 1 dengan return 9,52 persen dan HPAM Flexi Plus dengan imbal hasil 6,94 persen.
Sumber : Bareksa
Tidak berbeda, untuk jangka waktu sepanjang bulan berjalan per 9 Februari 2022, top 10 return juga semuanya diisi reksadana berbasis saham. Cuan tertinggi kembali dicatatkan oleh MNC Dana Ekuitas dengan imbal hasil 11,32 persen. Kemudian disusul HPAM Ultima Ekuitas 1 dengan cuan 10,99 persen dan HPAM Flexi Plus dengan imbalan 9,24 persen.
Sumber : Bareksa
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi
reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami
prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.