Bareksa.com- Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report November 2021 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana saham kembali tumbuh positif pada bulan lalu seiring kinerja positif investasi.
Dana kelolaan reksadana saham sepanjang tahun berjalan atau year to date/YtD tumbuh 5,23 persen, menjadi Rp1147,79 triliun pada bulan lalu. Sementara itu secara bulanan/MoM dan tahunan/YoY, kelolaan reksadana saham masing-masing naik 2 persen dan 18 persen.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report November 2021
Di sisi lain jumlah unit penyertaan reksadana saham pada bulan lalu 96,14 miliar unit, turun 1,56 persen secara YtD. Namun, secara bulanan/MoM dan tahunan/YoY, jumlah unit penyertaan reksadana saham masing-masing tumbuh 1 persen.
Baca Juga: Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO
Siapa saja perusahaan manajemen investasi terbesar yang menjuarai dana kelolaan reksadana saham November 2021? Bareksa mencatat nama-nama manajer investasi yang menduduki top 5, masih sama seperti bulan Oktober 2021. Hanya terjadi perubahan pada besaran dana kelolaan berikut pertumbuhannya. Berikut daftarnya :
Manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana saham terbesar masih ditempati Manulife AM atau MAMI. Dana kelolaan reksadana saham Manulife AM tercatat Rp23,47 triliun pada bulan lalu, dan menguasai pangsa pasar reksadana saham 16 persen.
Manulife AM mengalami pertumbuhan dana kelolaan reksadana saham 10 persen secara MoM, 56 persen YtD, dan 103 persen secara tahunan/YoY.
2. Schroder Investment Management Indonesia
Schroders Indonesia bertahan pada posisi juara kedua manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana saham terbesar. Pada bulan lalu, dana kelolaan reksadana saham Schroder sebesar Rp19,88 triliun. Pangsa pasar reksadana saham yang dikuasai Schroders Indonesia mencapai 13 persen.
3. Ashmore Asset Management Indonesia
Ashmore masih menempati posisi ketiga manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana saham terbesar, yang pada bulan lalu tercatat Rp13,13 triliun. Market share reksadana saham Ashmore 9 persen dalam industri. Pertumbuhan dana kelolaan reksadana sahamnya 1 persen secara MoM, 4 persen secara YtD, serta 31 persen secara YoY.
4. Batavia Prosperindo Asset Management
Posisi keempat manajer investasi dana kelolaan reksadana saham terbesar pada bulan lalu, ditempati Batavia PAM. Dana kelolaan reksadana saham Batavia Rp12,67 triliun, dengan market share 9 persen. Batavia PAM berhasil membukukan pertumbuhan baik dana kelolaan reksadana saham secara bulanan/MoM (6 persen), YtD (22 persen), dan tahunan (YoY) 34 persen.
5. BNP Paribas Asset Management
BNP AM juga masih menempati posisi kelima dengan dana kelolaan reksadana saham terbesar. Pada bulan lalu, dana kelolaan reksadana sahamnya Rp11,31 triliun, dengan pangsa pasar 8 persen. BNP Paribas AM mengalami pertumbuhan dana kelolaan reksadana saham 5 persen secara MoM, 7 persen secara YtD, dan 23 persen secara tahunan/YoY.
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report November 2021
Reksadana saham adalah reksadana yang mayoritas portofolionya efek saham, yang bisa naik turun dalam waktu dekat tetapi berpotensi memberi imbal hasil tinggi jangka panjang. Reksadana saham cocok untuk investor agresif atau profil risiko tinggi dengan horison investasi jangka panjang.
Sebagian artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report November 2021. Untuk berlangganan laporan ini sila hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).
Baca : Investasi Reksadana di Bareksa dapat OVO Poin dan Voucher GrabFood
(Martina Priyanti/Tim Data/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lampau tidak menjamin kinerja masa depan. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.