Laba Indofood Meroket, Begini Kinerja 3 Reksadana Berportofolio INDF dan ICBP
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat laba bersih Rp5,41 triliun hingga kuartal III 2021, meroket 44 persen
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat laba bersih Rp5,41 triliun hingga kuartal III 2021, meroket 44 persen
Bareksa.com - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp5,41 triliun hingga kuartal III 2021, meroket 44 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan laba ini akan berpengaruh positif bagi pergerakan saham INDF dan juga reksadana yang memiliki portofolio INDF.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Sukses Makmur Anthoni Salim mengatakan, pertumbuhan laba tersebut setara dengan peningkatan margin laba bersih menjadi 7,4 persen dari 6,4 persen pada periode sebelumnya. Sedangkan laba inti (core profit) Indofood meningkat 29 persen dari Rp4,34 triliun menjadi Rp5,62 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
"Peningkatan laba ditopang oleh pertumbuhan penjualan yang mencapai Rp72,81 triliun hingga kuartal III 2021 atau meningkat 24 persen dari periode sama tahun lalu Rp58,78 triliun pada tahun lalu," jelas Anthoni dalam keterangan resmi, Selasa (30/11).
Anthoni berpendapat, meski Indofood menghadapi berbagai tantangan dalam pemulihan global, termasuk peningkatan harga komoditas. Namun ketangguhan model bisnis Indofood memberikan dasar yang kokoh dalam menghasilkan kinerja yang baik di periode sembilan bulan pertama tahun 2021 ini.
"Kami akan tetap berusaha untuk mempertahankan kinerja dan keunggulan kami, serta tetap waspada dalam menjaga kesehatan para karyawan kami,” ujar Anthoni.
Seiring peningkatan laba bersih Indofood, anak usaha, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga mencatat pertumbuhan laba bersih 25 persen menjadi Rp4,97 triliun dari Rp3,96 triliun. Laba tersebut menunjukkan margin laba stabil di kisaran 11,7 persen. Core profit meningkat 18 persen menjadi Rp5,17 triliun dari Rp4,4 triliun.
Pertumbuhan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan penjualan neto konsolidasi perseroan 26 persen menjadi Rp42,62 triliun hingga September 2021 dari periode sama tahun lalu Rp33,9 triliun. Sementara laba usaha perseroan naik 37 persen menjadi Rp8,82 triliun dari Rp6,42 triliun, dan marjin laba usaha meningkat menjadi 20,7 persen dari 19 persen.
Menurut Anthoni, di tengah situasi pasar global yang penuh tantangan dan meningkatnya harga komoditas, Indofood CBP bisa mencatatkan kinerja yang kuat pada periode sembilan bulan tahun ini. Hal ini didukung oleh kerja keras para karyawan dan kekuatan model bisnis yang terintegrasi.
"Kami tetap positif dapat menghadapi berbagai tantangan, serta mempertahankan kinerja kami secara berkelanjutan,” ungkap Anthoni.
Anthoni mengatakan, salam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solutions. Indofood memiliki kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Kinerja Saham dan Reksadana
Peningkatan kinerja Indofood dan Indofood CBP ini tentunya berpengaruh positif bagi harga saham INDF dan ICBP.
Berdasarkan data RTI, saham INDF meningkat 3,57 persen pada perdagangan Rabu, (1/12) ke level Rp6.525 dari perdagangan sebelumnya. Sedangkan saham ICBP melejit 5,62 persen ke level Rp8.925 pada perdagangan Rabu, (1/12).
Peningkatan harga ini juga berpengaruh positif bagi reksadana saham yang memiliki portofolio INDF dan ICBP.
Berdasarkan daftar produk reksadana yang tersedia di Bareksa, ada tiga produk reksadana yang memiliki portofolio INDF dan ICBP.
Reksadana tersebut adalah Trim Kapital dan Trim Kapital Plus dari PT Trimegah Asset Management. Kemudian ada Manulife Syariah Sektoral Amanah Kelas A dari PT Manulife Aset Manajemen Indonesia.
Dari sisi kinerja, Trim Kapital membukukan tingkat pengembalian (return) 19,59 persen dalam setahun. Kemudian, Trim Kapital Plus sebesar 20,76 persen dan Manulife Syariah Sektoral Amanah Kelas A sebesar 8,35 persen dalam setahun.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.