Bareksa.com - Di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penurunan 0,82 persen ke level 6.602,21 pada perdagangan Rabu (27/10/2021), harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) justru masih mampu berakhir di zona hijau.
Kemarin, saham KLBF ditutup menguat 3,89 persen ke level Rp1.600 per saham. Selain itu, KLBF juga menempati peringkat keenam saham yang paling banyak ditransaksikan di bursa dengan nilai mencapai Rp260,96 miliar.
Di sisi lain, KLBF menjadi saham yang paling banyak diburu investor asing pada perdagangan kemarin dengan nilai beli bersih (net buy) mencapai Rp112,11 miliar.
Menurut pandangan Bareksa, kenaikan saham KLBF terdorong oleh sentimen positif terkait perkembangan industri farmasi yang mulai menunjukkan optimisme untuk menggapai target pertumbuhan penjualannya yang lebih tinggi, seiring dengan sinyal perbaikan ekonomi nasional.
Nada optimisme salah satunya berdengung dari KLBF yang telah menyatakan bahwa perseroan akan merevisi target pertumbuhan penjualan 11 - 13 persen hingga akhir tahun ini. Sebelumnya, perseroan menetapkan target pertumbuhan berkisar 7 - 10 persen pada 2021.
“Proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 11 persen hingga 13 persen,” kata manajemen Kalbe Farma melalui keterangan resminya, Senin (25/10)
Selain itu, perseroan juga mempertahankan anggaran belanja modal Rp1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Sementara itu, rasio pembagian dividen dipertahankan pada rasio 45 persen hingga 55 persen, dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal.
Adapun, KLBF membukukan penjualan mencapai Rp19,09 triliun hingga kuartal III/2021 atau naik 11,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,09 triliun. Dari situ, KLBF membukukan pertumbuhan laba bersih 12,8 persen secara tahunan menjadi Rp2,28 triliun per akhir September 2021.
Melihat adanya kenaikan pada saham KLBF, maka menarik untuk mengetahui kira-kira produk reksadana apa saja yang memiliki saham ini dalam portofolionya.
Berikut beberapa reksadana di Bareksa yang tercatat menjadikan saham KLBF sebagai underlying asset dalam portofolionya.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan penelusuran Bareksa dari fund fact sheet yang ada, setidaknya terdapat 10 produk reksadana yang tercatat memiliki saham KLBF dalam portofolionya. Jenis produk reksadana tersebut terdiri dari reksadana saham, reksadana campuran, hingga reksadana indeks, di mana 6 di antaranya berbasis syariah.
Sepuluh reksadana tersebut di antaranya Avrist Equity - Amar Syariah, Bahana Dana Prima, Bahan Icon Syariah, Bahana Trailblazer Fund, Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri-Kehati, RHB Sri Kehati Indeks Fund, Simas Syariah Berkembang, Simas Syariah Unggulan, TRIM Syariah Berimbang dan TRIM Syariah Saham.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.