Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat akan ada 40 perusahaan tercatat yang melakukan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan nilai total mencapai Rp18,91 triliun.
Aksi emiten ini akan menjadi sentimen positif bagi pasar modal dan juga investasi berbasis saham, yakni reksadana saham.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, hingga 4 Oktober 2021, terdapat 40 emiten yang berada di pipelinerights issue.
"Total dana yang diperkirakan akan diperoleh melalui rights issue Rp18,91 triliun," jelas dia dalam keterangan resmi belum lama ini.
Nyoman mengungkapkan, dari 40 emiten yang berada dalam pipeline rights issue, sebanyak sembilan perusahaan akan menggalang dana lebih dari Rp1 triliun. Adapun dari sembilan perusahaan tersebut, sebanyak enam perusahaan berasal dari sektor keuangan, satu perusahaan dari sektor healthcare, satu perusahaan dari sektor infrastruktur dan satu perusahaan dari sektor basic materials.
Sedangkan 31 perusahaan lainnya akan melakukan rights issue dengan nilai emisi di bawah Rp1 triliun. Perusahaan tersebut tersebar di berbagai sektor, yakni empat perusahaan dari sektor basic materials, empat perusahaan dari sektor consumer cyclicals, dan empat perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals.
Kemudian empat perusahaan dari sektor energi, sembilan perusahaan dari sektor keuangan, satu perusahaan dari sektor healthcare, satu perusahaan dari sektor industrials, dua perusahaan dari sektor properties & real estates, satu perusahaan dari sektor teknologi, serta satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.
Banyaknya emiten yang akan melakukan rights issue ini akan menjadi sentimen positif bagi pasar modal tanah air. Ujungnya, instrumen investasi berbasis saham, yakni reksadana saham ikut terkena dampak positifnya.
Dari sisi kinerja, 45 reksadana saham yang ada di Bareksa mencatatkan kinerja yang positif dalam setahun terakhir. Manulife Saham Andalan dan Sucorinvest Sharia Equity Fund merajai tingkat pengembalian (return) reksadana saham dalam setahun, yakni masing-masing mencapai 70,35 persen dan 68,94 persen.
Kemudian, Manulife Saham SMC Plus bisa mencatat return 43,15 persen. Lalu, sebanyak sembilan reksadana saham bisa menghasilkan return di antara 30-37 persen. Selebihnya reksadana tersebut membukukan return bervariasi mulai dari 3 persen hingga di atas 20 persen.
Top 10 Reksadana Imbalan Tertinggi 1 Tahun (per 6 Oktober 2021)
Sumber : Bareksa
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.