Bareksa.com - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mencapai harga tertingginya pada Rabu, (6/10). Hal ini mendorong peningkatan saham dan juga reksadana berbasis saham CPO. Setidaknya ada dua reksadana yang memiliki portofolio saham emiten CPO.
Berdasarkan data dari Bursa Malaysia yang dikutip dari Bisnis Indonesia pada Rabu (6/10), harga CPO untuk kontrak Desember 2021 mencapai harga tertinggi pada 4.879 ringgit per ton sebelum di harga setelmen 4.738 ringgit per ton.
Sementara itu, harga CPO berjangka kontrak pengiriman bulan Januari 2022 terpantau naik 130 poin ke 4.646 ringgit per ton setelah sempat mencapai titik tertingginya pada 4.780 ringgit per ton.
Kenaikan harga ini ikut mengerek peningkatan saham emiten yang memiliki bisnis perkebunan sawit. Berdasarkan data RTI, saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) sudah melesat 3,54 persen ke level Rp10.250, jelang penutupan perdagangan sesi 1, Rabu (6/10).
Saham perkebunan sawit milik grup Indofood, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) juga melejit 7,66 persen ke level Rp1.475 jelang penutupan perdagangan sesi 1. Grup Indofood yang lain, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) meningkat 5,81 persen ke level Rp510.
Saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) meningkat 10,92 persen ke level Rp660. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) melesat 14,01 persen ke level Rp 895 dan PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) meningkat 8,16 persen ke level Rp106.
Beberapa reksadana memiliki saham emiten perkebunan sawit itu. Salah satunya adalah Sucorinvest Maxi Fund dari PT Sucor Asset Management yang memiliki dua saham emiten CPO, yakni LSIP dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS). Dalam setahun terakhir, reksadana ini sudah mencatat tingkat pengembalian (return) 32,5 persen (per 5 Oktober 2021).
Reksadana lain yang dikelola Sucor Asset Management juga memiliki saham emiten CPO, yakni Sucorinvest Sharia Equity Fund. Reksadana ini memiliki portofolio LSIP dan sudah membukukan kinerja 69,79 persen dalam setahun dan 7,76 persen dalam enam bulan.
Sumber : Bareksa
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.