Bareksa.com - Reksadana saham Manulife Saham Andalan, kelolaan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia terus mencatatkan kinerja moncer beberapa waktu terakhir. Dalam periode setahun (per 4 Oktober 2021), reksadana ini berhasil membukukan cuan 74,45 persen.
Sumber : Bareksa
Sepanjang tahun berjalan, reksadana Manulife Saham Andalan mencatatkan keuntungan 25,97 persen dan sebulan terakhir 0,94 persen.
Sumber : Bareksa
Lonjakan kinerja reksadana Manulife Saham Andalan seiring dana kelolaan dan unit penyertaan yang terus melesat. Per Agustus 2021, dana kelolaan reksadanaManulife Saham Andalan mencapai Rp5,03 triliun atau meroket 76 persen dibandingkan Juli yang senilai Rp2,85 triliun.
Senada, jumlah unit penyertaan reksadana Manulife Saham Andalan juga melesat dari 1,11 miliar unit pada Juli, jadi 1,99 miliar unit pada Agustus. Dibandingkan akhir tahun lalu, jumlah unit unit penyertaan reksadanaManulife Saham Andalan yang masih sekitar 591 juta, maka saat ini unit penyertaannya sudah naik hampir 3 kali lipat.
Kondisi itu menandakan reksadana ini menjadi salah satu yang diburu investor sepanjang tahun ini.
Sumber : Bareksa
Kinerja reksadana Manulife Saham Andalan yang demikian prima, sebenarnya bagaimana isi reksadana ini? Untuk mengetahuinya, yuk kita unboxing reksadana saham yang bisa dibeli di Bareksa dengan nilai minimum investasi Rp100.000 ini.
Sumber : Bareksa
Alokasi aset reksadana Manulife Saham Andalan per Agustus 2021 di antaranya sebanyak 84,32 persen ditempatkan di saham dan pasar uang 15,58 persen.
Menurut lembar fakta reksadana (fund fact sheet) per Agustus 2021, 10 kepemilikan efek terbessar reksadana ini di antaranya ditempatkan di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Sumber : fund fact sheet Agustus 2021
Sektor saham yang dibidik reksadana Manulife Saham Andalan di antaranya sektor keuangan 28,99 persen, layanan komunikasi 20,14 persen, teknologi informasi 13,68 persen dan lainnya 37,19 persen.
Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan mengatakan kinerja reksadana tersebut unggul karena pengelolaan reksadana dilakukan dengan metode pendekatan high conviction. Strategi tersebut lebih menitikberatkan kepada pendekatan bottom up dalam memilih saham-saham yang dipercaya memiliki prospek fundamental yang baik dalam jangka panjang.
"Kriteria yang menjadi fokus dalam melakukan seleksi saham meliputi pertumbuhan kinerja, arus kas dan valuasi," ungkapnya dilansir Kontan (5/10/2021)
Katarina memandang positif prospek pasar saham dalam negeri. Sentimen positif datang dari meredanya kasus Covid-19. Selain itu, pelonggaran restriksi mobilitas juga berpotensi mendukung aktivitas pemulihan ekonomi ke depan. Namun, risiko pada reksadana saham bisa saja datang bila kasus Covid-19 kembali meningkat karena dapat mengganggu pemulihan ekonomi.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.