Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan dan menopang kenaikan mayoritas reksadana saham dan reksadana indeks. Indeks saham Tanah Air pada 29 September 2021 naik 0,81 persen ke level 6.162,55.
Menurut analisis Bareksa, penguatan IHSG seiring masuknya aliran dana asing sekitar Rp600 miliar, terutama di saham berkapitalisasi pasar besar (big caps) dan beberapa saham terkait energi.
Investor cukup optimistis dengan perekonomian dalam negeri seiring angka harian Covid-19 yang cukup terkendali serta pelonggaran PPKM. Meski demikian, pergerakan IHSG masih dibayangi risiko pengetatan kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, imbal hasil (yield) acuan obligasi Indonesia masih cenderung mengalami kenaikan meskipun yield acuan obligasi AS mulai sedikit mengalami penurunan. Hal ini mendorong penurunan harga obligasi serta kinerja mayoritas reksadana pendapatan tetap, terutama berbasis obligasi pemerintah (Surat Berharga Negara/SBN).
Investor juga masih menanti rilis data tingkat daya beli masyarakat (inflasi) bulan September yang diperkirakan masih stabil dan dapat menjadi sentimen positif untuk pasar keuangan Indonesia.
Berdasarkan data id.investing.com (diakses 29/09/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat naik ke level 6,3 persen, pada 29 September 2021.
Seiring kebangkitan pasar saham, investor dengan profil risiko agresif bisa mempertimbangkan produk reksadana saham dan reksadana indeks berbasis saham berkapitalisasi pasar besar dan saham energi yang prospektif seiring optimisme investor atas pemulihan ekonomi nasional.
Investor dengan profil moderat juga bisa mempertimbangkan beberapa reksadana pendapatan tetap yang membukukan kinerja cemerlang berikut ini :
Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (29 September 2021) :
Manulife Saham SMC Plus : 40,49 persen
Sucorinvest Equity Fund : 31,58 persen
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 18,03 persen
RHB SRI KEHATI Index Fund : 10,73 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 12,33 persen
Sucorinvest Stable Fund : 9,3 persen
Perlu diingat, apapun produk investasi pilihan kamu, agar selalu disesuaikan dengan tujuan dan jangka waktu investasi, serta profil risiko kamu ya!
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.