Bareksa.com - Harga minyak dunia Brent melonjak hingga di level tertinggi dalam 3 tahun terakhir pada Jumat (24/9/2021) karena rendahnya pasokan minyak global di tengah tingginya pertumbuhan permintaan.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November naik 1,1 persen menjadi US$78,09 per barel. Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,9 persen menjadi US$73,98 per barel.
Menurut analisis Bareksa, lonjakan harga minyak mendongkrak harga saham di sektor terkait energi, serta mendorong kenaikan kinerja reksadana saham dan reksadana indeks berbasis saham komoditas.
Analisis Bareksa memprediksi pekan ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dipengaruhi oleh rilis tingkat daya beli masyarakat (inflasi) bulan September. IHSG pada akhir pekan lalu (24/9/2021) naik 0,03 persen ke level 6.144,81.
Di sisi lain, mayoritas harga obligasi pemerintah akhir pekan lalu menurun akibat kenaikan imbal hasil acuan obligasi Amerika Serikat (AS), setelah Bank Sentral Negara Paman Sam mengumumkan rencana pengetatan kebijakan moneternya yang akan dimulai pada November 2021.
Kondisi itu mengakibatkan pelemahan kinerja mayoritas reksadana pendapatan tetap. Meski begitu, potensi perbaikan ekonomi dalam negeri diproyeksikan masih akan turut menopang penguatan pasar obligasi di masa mendatang.
Berdasarkan data id.investing.com (diakses 24/09/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat naik ke level 6,2 persen, pada 24 September 2021.
Seiring lonjakan harga minyak dunia, investor dengan profil risiko agresif bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana saham dan reksadana indeks berbasis komoditas yang mencatatkan kinerja mencorong.
Adapun investor dengan profil risiko moderat bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana pendapatan tetap yang tetap tumbuh di tengah tekanan pasar akibat sentimen The Fed. Beberapa reksadana tersebut ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (per 24 September 2021)
Sucorinvest Equity Fund : 29,23 persen
BNP Paribas Pesona Syariah : 17,9 persen
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 15,89 persen
Principal Index IDX30 Kelas O : 13,04 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 12,4 persen
Sucorinvest Stable Fund : 9,33 persen
Perlu diingat, apapun produk investasi pilihan kamu, agar selalu disesuaikan dengan tujuan dan jangka waktu investasi, serta profil risiko kamu ya!
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.