Masih Tertekan, Berapa Dana Kelolaan Industri Reksadana pada Akhir 2021?
Kelolaan reksadana terproteksi terus menurun
Kelolaan reksadana terproteksi terus menurun
Bareksa.com - Dana kelolaan (asset under management/AUM) industri reksadana tahun ini diperkirakan mencapai Rp550-560 triliun. Dana kelolaan ini menurun 2,35-4,1 persen dibandingkan realisasi pada akhir 2020 yang mencapai Rp573,54 triliun.
Head of Investment Research PT Infovesta Utama Wawan Hendrayatna menjelaskan, penurunan dana kelolaan ini disebabkan oleh penurunan reksadana terproteksi yang cukup tajam.
"Penurunan reksadana terproteksi karena adanya kebijakan pajak obligasi," jelas dia di Jakarta, Selasa (14/9). Adapun di dalam peraturan pemerintah, pajak obligasi saat ini ditetapkan sama dengan pajak reksadana terproteksi yang memiliki aset obligasi, yakni 10 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Dengan adanya penurunan reksadana terproteksi itu, Wawan berharap jenis reksadana lain seperti reksadana saham, reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang bisa bertumbuh. Pertumbuhan dari ketiga jenis reksadana ini yang diharapkan bisa memperkecil penurunan dana kelolaan tahun ini.
Adapun pada Agustus 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, dana kelolaan reksadana mencapai Rp542,54 triliun. Dana kelolaan dari reksadana terproteksi memang tercatat menurun 5,27 persen, yakni mencapai Rp93,73 triliun dari Rp98,95 triliun pada Juli 2021.
Sementara jenis reksadana lain cukup berkembang pada Agustus 2021. Reksadana pendapatan tetap mendominasi dana kelolaan dengan capaian Rp149,2 triliun atau mencapai 27,5 persen dari total dana kelolaan.
Kemudian, reksadana saham menjadi kontributor kedua, yakni Rp127,52 triliun atau 23,5 persen dari total dana kelolaan. Sementara reksadana pasar uang mencatat kontribusi 19,53 persen atau mencapai Rp105,98 triliun. Sedangkan sisa lainnya dikontribusi dari jenis produk reksadana lainnya.
Pjs Head of Investment PT Avrist Asset Management Ika Pratiwi Rahayu menjelaskan, dana kelolaan reksadana diperkirakan akan pulih secara bertahap seiring dengan membaiknya perekonomian. Karenanya, Avrist AM tetap optimistis dana kelolaan tahun ini bisa bertumbuh positif di kisaran 5 persen.
Di lain pihak, Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto mengungkapkan, pihaknya masih mencermati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan harga obligasi terhadap pertumbuhan dana kelolaan. Adapun tahun ini, Panin AM menargetkan dana kelolaan reksadana bisa mencapai Rp15 triliun.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.